Kemlu Pantau WNI di Tengah Pusaran Konflik Iran dan Israel
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi terus memonitor warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Iran, Israel, dan negara sekitarnya.
TRIBUN-TIMUR.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi terus memonitor warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Iran, Israel, dan negara sekitarnya yang kini sedang berkonflik.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) terus berkomunikasi dengan kedutaan besar di negara tersebut untuk meningkatkan upaya perlindungan bagi WNI.
"Kita terus melakukan komunikasi, koordinasi dengan beberapa kedutaan besar Republik Indonesia utamanya di Amman (Yordania), di Teheran (Iran), kemudian di Mesir dan di tempat-tempat lain," kata Retno di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, (16/4).
Kemlu kata Retno telah menerbitkan travel advice bagi para WNI yang berada di wilayah Iran dan Israel. Selain itu Kemlu melalui kedutaan besar telah mengumumkan nomor telepon hotline yang bisa dihubungi oleh para WNI.
"Sehingga jika para WNI yang tinggal di tempat-tempat tersebut dapat menghubungi hotline KBRI, dan kita juga sudah melakukan engagement langsung dengan WNI yang berada di Iran dan juga di Israel pada tanggal 14 April untuk memberikan hal-hal apa yang mereka dapat dilakukan jika terjadi sesuatu atau jika eskalasi terus meningkat," katanya.
Pemerintah, kata Menlu, terus memantau dari dekat para WNI yang berada di kedua negara tersebut.
Sejauh ini semua WNI di kedua negara tersebut dalam kondisi baik.
"WNI sejauh ini alhamdulillah dalam keadaan baik. Dalam artian tidak terdampak situasi yang ada. Kita terus melakukan pantauan dari dekat dan hampir setiap hari Kemlu mengadakan rapat secara virtual dengan KBRI KBRI di wilayah-wilayah yang kira-kira terdapat terjadi eskalasi termasuk kontijensi plan sudah kita buat," katanya.
Kemlu RI sebelumnya mengonfirmasi tidak ada WNI yang terdampak serangan balasan Iran ke Israel. Direktur Perlindungan WNI (PWNI) dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI Judha Nugraha mengatakan Kemenlu juga telah menyampaikan imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaannya, dan menunda perjalanan menuju Iran maupun Israel menyusul eskalasi konflik yang belakangan terjadi.
“KBRI Amman telah menjalin komunikasi dengan para WNI yang tinggal di wilayah Israel dan hingga saat ini tidak ada informasi mengenai adanya WNI yang terdampak atas serangan balasan Iran ke Israel,” kata Judha kepada wartawan, Senin (15/4).
“Sebelumnya pada tanggal 13 April 2024, Kemenlu telah menyampaikan imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan menunda perjalanan yang tidak esensial ke Israel maupun ke Iran,” katanya.
Kata Judha, bagi WNI yang menghadapi situasi kedaruratan di Israel maupun Iran, diminta segera menghubungi saluran komunikasi perwakilan RI terdekat.
“Dan jika terjadi situasi kedaruratan agar segera menghubungi hotline perwakilan RI yang terdekat,” kata dia.
Berdasarkan data yang dimiliki Kemenlu RI, WNI yang berada di Israel tercatat 115 jiwa, di mana mayoritas menetap di Yerusalem, Tel Aviv dan Arava. Sementara KBRI Tehran mencatat 376 WNI menetap di Iran di mana mayoritas adalah pelajar atau mahasiswa di Kota Qom.(tribun network/fik/dod)
2 Penyebab Bupati Maros Raih Baznas Award 2025, Baznas Berhasil Himpun Zakat Rp 6 Miliar |
![]() |
---|
Sosok Bebizie Anggota Dewan Liburan ke Eropa saat Gaji dan Tunjangan Berpolemik, Dulu Biduan |
![]() |
---|
Mendikdasmen Minta Sekolah Awasi Siswa agar Tidak Ikut Demo |
![]() |
---|
Resmikan Kampus Baru Paramadina, JK Tekankan Pentingnya Idealisme Perguruan Tinggi |
![]() |
---|
46 Daerah KLB Campak, Termasuk Maros Sulsel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.