Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rambu Solo Ne Linggi

Fantastis! Harga 35 Tedong Upacara Rambu Solo Ne' Linggi' di Toraja Utara Capai Miliaran Rupiah

Putra sulung Ne' Linggi', Daniel Pongmasangka mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan 35 tedong proses upacara pemakaman Adat Rambu Solo Ne' Linggi'

|
Editor: Sudirman
Ist
Putra Sulung Ne' Linggi, Daniel Pongmasangka 65 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sebanyak 35 tedong disiapkan acara Rambu Solo di Pangli, Toraja Utara.

Beberapa di antara tedong itu adalah tedong bonga yang harganya ratusan juta. 

Rangkaian Upacara pemakaman Rambu Solo Ne' Linggi' mulai 20 Januari 2024 hingga 19 April 2024.

Putra sulung Ne' Linggi', Daniel Pongmasangka mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan 35 tedong proses upacara pemakaman Adat Rambu Solo Ne' Linggi'.

"Karena kita tujuh orang bersaudara, maka yang bisa kami usahakan yaitu 5 ekor tedong yang disediakan oleh tiap saudara kami. Totalnya 5x7 tedong," bebernya.

Baca juga: Banyak Bule Saksikan Prosesi Upacara Pemakaman Adat Rambu Solo Ne Linggi di Pangli Toraja Utara

"Di antara semua tedong, ada beberapa yang tidak dipotong dalam prosesi Upacara Pemakaman Adat Rambu Solo ini," ujarnya.

Sebagian tedong juga disumbangkan ke gereja.

"Ini untuk pembangunan kampung misalnya, selain itu biasanya ada juga yang disalurkan untuk kepentingan umat atau kelompok-kelompok tertentu," paparnya.

Selain menyediakan tedong, pada prosesi upacara pemakaman adat ini juga disiapkan babi untuk dikonsumsi bersama.

"Selama proses persiapan upacara pemakaman adat Rambu Solo ini sudah puluhan babi yang telah dipotong," ungkapnya.

"Namun untuk totalnya saya tidak bisa memperkirakan, tapi kalau banyak orang, maka kita potongkan lagi. Yang pastinya selama beberapa hari kedepan akan ada lagi pemotongan babi selanjutnya untuk kebutuhan konsumsi," jelasnya, Minggu (14/3/2024).

Selain itu, masih banyak lagi keluarga yang akan datang menyumbang.

Kini persiapan sudah mencapai 90 persen.

Sekedar diketahui, Ne' Linggi' merupakan anak kandung dari Paulus Pongmasangka atau yang dipanggil Ne' Pongmasangka. 

Patung batu dan peti jenasah batu Ne' Pongmasangka merupakan salah satu objek wisata unggulan Pemerintah Daerah Toraja Utara

Ada Tradisi Ma'badong

Pemakaman Ne' Linggi' diiringi tradisi adat Ma'badong.

Tradisi adat ini dilakukan di Tongkonan, Karongian, Rantepao, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Senin (15/4/2024).

Ma'badong adalah tarian tradisi dari proses pemakaman.

Di mana tarian dan nyanyian ini dilakukan tanpa menggunakan alat musik.

Tujuannya untuk menghibur keluarga yang ditinggalkan untuk selama-lamanya.

Prosesi Ma'badong merupakan adat Toraja dalam upacara kematian Rambu Solo

Upacara kematian untuk masyarakat Toraja mewajibkan keluarga untuk membuat pesta sebagai tanda penghormatan kepada orang meninggal.

Dalam tarian ini mendeklarasikan syair-syair berisi pujian kepada orang yang telah meninggal dunia.

Bahkan terdapat syair berisi ratapan-ratapan kesedihan bagi orang yang ditinggalkan.

Cucu Ne' Linggi yaitu Nico Linggi Pongmasangka mengatakan, bentuk tarian tersebut dilakukan untuk menghibur keluarga dari orang meninggal.

"Tarian ini, tarian penghiburan untuk orang berduka tanpa menggunakan alat musik," katanya.

Adapun cara melakukan Ma' Badong, kata Nico, adalah dengan membentuk lingkaran dan terdapat pemandu di tengah lingkaran tersebut.

"Jadi mereka membentuk lingkaran lalu saling mengikat jari kelingking untuk masing-masing orang," ujarnya.

Nantinya, lanjut Nico, lingkaran yang awalnya terlihat kecil makin lama makin membesar.

"Semakin lama lingkaran akan semakin besar dan siapapun bisa gabung dalam tarian ini," jelasnya.(*)

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved