Rambu Solo Ne Linggi
Melihat Prosesi Mantarima Tamu Ne' Linggi, Kekayaan Budaya Tradisi Rambu Solo Suku Toraja
Keluarga Almarhum Ne' Linggi alias Yulia Maria Tangkeallo menggelar prosesi 'Mantarima Tamu' di Kelurahan Pangli.
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Keluarga Almarhum Ne' Linggi alias Yulia Maria Tangkeallo menggelar prosesi Mantarima Tamu di Kelurahan Pangli, Kecamatan Sesean, Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Rabu (17/4/2024).
Pantauan Tribun-Timur.com, para tamu undangan datang secara bergantian untuk memberikan penghormatan rangkaian upacara pemakaman Ne' Linggi.
Mantarima tamu adalah salah satu rangkaian upacara dalam perhelatan Rambu Solo Nek Linggi yang diadakan mulai tanggal 15 hingga 20 April 2024.
Dalam konteks ini, mantarima tamu adalah prosesi penyambutan dan penerimaan tamu yang datang untuk memberikan penghormatan terakhir dan menghadiri upacara pemakaman Ne' Linggi.
Menurut Putra sulung Ne' Linggi', Daniel Pongmasangka, peran mantarima tamu sangat penting dalam memastikan bahwa tamu-tamu tersebut disambut dengan baik.
Kemudian diarahkan dalam prosesi Rambu Solo sesuai dengan adat dan tradisi Suku Toraja.
"Hari ini kegiatan mantarima tamu, dalam bahasa Toraja 'Allo Katongkonan (penerimaan tamu), jadi kami dari keluarga menerima tamu dari segala penjuru," kata Daniel Pongmasangka kepada Tribun-Timur.com.
Daniel Pongmasangka mengungkapkan bahwa tidak hanya warga Toraja yang hadir dalam kegiatan mantarima tamu.
Namun juga tamu dari luar kabupaten turut serta dalam upacara tersebut.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya acara Rambu Solo bagi masyarakat Toraja.
"Tamu bukan hanya dari Toraja, tetapi di luar provinsi, seperti Manado, Papua, bahkan ada dari luar negeri," tambahnya.
Tradisi Rambu Solo Suku Toraja tidak hanya sekadar upacara pemakaman, tetapi juga menjadi momentum untuk menghormati dan mengenang almarhum dengan adat dan tradisi yang khas.
Rangkaian upacara pemakaman Ne' Linggi menggambarkan kekayaan budaya dan kearifan lokal Suku Toraja yang tetap dijaga dan dilestarikan oleh generasi muda.
Baca juga: Putra Ne Linggi Maknai Upacara Pemakaman Adat Rambu Solo sebagai Ungkapan Kerinduan ke Orang Tua
Semangat persatuan dan gotong royong terlihat dalam setiap detail prosesi.
Hal ini mencerminkan kekuatan dan keindahan tradisi nenek moyang yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Berikut rangkaian Acara Upacara Pemakaman Adat Rambu Solo Ne' Linggi atau Yulia Maria Tangkeallo:
1. 20 Januari 2024: Malelleng
2. 9 April 2024: Umpalele Buku Rapona Pong Massangka
3. 11 April 2024: Mapparokko Paladan dan Maddoya Manuk
4. 13 April 2024: Mapparokko Alang
5. 15 April 2024: Mappalao
6. 17 April 2024: Mantarima Tamu
7. 19 April 2024: Meawa.(*)
Momen Jenazah Ne' Linggi Diarak Jalan Kaki 300 Meter ke Pemakaman |
![]() |
---|
Putra Ne' Linggi' Maknai Upacara Pemakaman Adat Rambu Solo sebagai Ungkapan Kerinduan ke Orang Tua |
![]() |
---|
Fantastis! Harga 35 Tedong Upacara Rambu Solo Ne' Linggi' di Toraja Utara Capai Miliaran Rupiah |
![]() |
---|
35 Tedong Disembelih di Rambu Solo Ne' Linggi Toraja, Harga Per Ekor Setara 1 Rumah Komersil |
![]() |
---|
Mobil Toyota Avanza Lewat! Tedong Bonga Toraja Ini Harganya Fantastis, Tembus Rp410 Juta Per Ekor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.