Pilgub DKI Jakarta
Respon Erwin Aksa Masuk Kandidat Cagub DKI Jakarta: Saya Tak Dapat Surat Tugas, Cuma Nama Disebut
Waketum DPP Golkar Erwin Aksa mengaku tak dapat surat tugas untuk maju sebagai Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta.
Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Sukmawati Ibrahim
Lanjut Erwin Aksa, saat ini untuk calon pemimpin akan diusung Golkar dalam Pilgub DKI Jakarta masih diperbincangkan.
"Jakarta butuh orang yang punya gagasan besar karena anggaran APBDnya besar, kita lihat nanti bagaimana popularitas di sana," jelasnya.
Waketum DPP Golkar Erwin Aksa: Tak Ada Kandidat Selain Appi di Pilwali Makassar
Majunya Munafri Arifuddin (Appi) di kontestasi Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Makassar untuk menjaga marwah Partai Golkar.
Surat rekomendasi dari DPP Golkar pun diberikan kepada Ketua DPD II Golkar Makassar.
Wakil Ketua Umum DPP Golkar Erwin Aksa mengatakan, sudah tak ada kandidat selain Appi di kontestasi Pilwali Makassar.
Apalagi, saat ini tak ada incumben ikut bertarung dalam Pilwali Makassar.
"Tidak ada (lebih baik dari Appi), Appi kan sudah dapat mandat untuk maju dan untuk Marwah Golkar harus maju sebagai ketua DPD," katanya saat ditemui di Donald Mie, Jl Karunrung, Kota Makassar, Jumat (12/4/2024) sore.
Erwin Aksa menegaskan, Appi harus mengambil resiko meskipun sudah terpilih dalam pemilihan legislatif (pileg) kemarin.
"Dia harus ambil resiko, kemarin dia maju untuk dapat kursi, setelah dapat kursi harus siap-siap maju, menang atau kalah urusan kedua," ungkapnya.
Kata Erwin Aksa, saat ini Appi sudah menjadi ketua DPD II partai Golkar. Berbeda saat dirinya ikut dalam kontestasi Pilwali Makassar sebelumnya.
"Kan sudah ketua partai, dulukan orang anggap tidak punya pengalaman dan tidak pernah pimpin partai dan independen," ungkapnya.
Setelah surat rekomendasi sudah diberikan, lanjut Erwin Aksa, tugas Appi menaikkan elektoral dirinya sebelum Pilwali Makassar digelar.
"Setelah itu cari pasangan yang bisa membantu untuk menaikkan elektoralnya juga, karena butuh target 400 ribu," kata dia.
Lanjut Erwin, rata-rata ketua DPD II mendapatkan mandat untuk maju Pilwali dan Pilbup di setiap daerah dengan persyaratan melihat elektoral saat Pileg berlangsung.
"Rata-ratakan semua ketua DPD itu mau maju Pilwali dan Pilbup tapi syaratnya maju dulu pileg lalu setelah terpilih baru dia lepas," jelasnya.
"Ada beberapa teman yang sudah dikasih tugas ternyata tidak mau maju, karena energinya sudah habis saat pileg," tambah dia. (*)
Pilkada Jakarta Dua Putaran, Arief Rosyid Hasan : Masih Banyak Orang Muda Ragu Memilih |
![]() |
---|
Bersih-bersih Penghianat, Dalih PDIP Pecat Effendi Simbolon Usai Ridwan Kamil Kalah Pilgub DKI |
![]() |
---|
Viral Hasil Exit Poll Pilkada Jakarta 2024 Pramono dan Rano Unggul, Bagaimana Faktanya? |
![]() |
---|
Elektabilitas Cagub DKI: Ridwan - Pramono Saling Salip, Eks Jenderal Bintang 3 Tertinggal |
![]() |
---|
KIM Plus Bukan Jaminan, Elektabiltas RK-Suswono Dikalahkan Pramono-Rano Usungan PDIP |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.