Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Konflik Palestina Israel

Tindakan Tentara Israel Sebabkan Anak-anak Palestina Kelaparan Sampai Mati Tuai Kecaman Serius!

Menurut laporan, Tentara Israel dengan tega membuat anak-anak di Gaza Palestina kelaparan hingga berujung kematian.

Editor: Alfian
ist
Aksi tentara israel terhadap anak-anak Palestina di Gaza. 

Termasuk pekerja bantuan asing, dan karena semakin banyaknya negara yang bergabung dalam upaya untuk menuntut Tel Aviv atas tuduhan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ).

Pada pekan sebelumnya, Francesca Albanese, Pelapor Khusus PBB untuk Wilayah Pendudukan Palestina, merilis laporan yang berjudul "Anatomi Genosida", yang menyimpulkan bahwa terdapat "alasan yang masuk akal untuk percaya" bahwa ambang batas kejahatan genosida telah terpenuhi di Gaza.
 
“Ciri utama dari tindakan Israel sejak 7 Oktober adalah intensifikasi de-civilianisasi terhadap warga Palestina, kelompok yang dilindungi di bawah Konvensi [Genosida].

"Israel telah menggunakan terminologi [Hukum Humaniter Internasional] untuk membenarkan penggunaan kekerasan mematikan yang sistematis terhadap warga sipil Palestina sebagai sebuah kelompok dan penghancuran besar-besaran terhadap infrastruktur pendukung kehidupan,” jelas Albanese.

“Penduduk sipil dan infrastruktur Gaza ditampilkan sebagai penghalang yang ditempatkan di antara, di depan, dan di atas sasaran… Israel telah mengkarakterisasi seluruh wilayah tersebut sebagai sasaran militer… Israel menganggap objek apa pun yang diduga telah atau mungkin digunakan secara militer sebagai sasaran yang sah sehingga bahwa seluruh lingkungan dapat dihancurkan atau dihancurkan berdasarkan fiksi legalitas,” tambah pejabat PBB tersebut.

Namun demikian, pemerintah AS terus memicu perang genosida Israel dengan mengirimkan lebih dari 100 pengiriman senjata sejak tanggal 7 Oktober dan memberi lampu hijau pada kesepakatan senjata baru untuk sekutu dekat mereka, meskipun ada tuduhan ketidakpuasan.

Rabi Yahudi Desak Pembunuhan Anak di Gaza

Seorang rabi Israel mendesak pembunuhan terhadap perempuan dan anak-anak di Jalur Gaza. Dia menganggapnya hal itu sebagai respons terhadap ajaran halakha atau hukum Yahudi.

Ucapan tersebut disampaikan Rabbi Eliyahu Mali di hadapan murid-muridnya dan videonya beredar luas viral di media sosial.

“Dalam perang mitzvah, dalam situasi kami di Gaza, sesuai dengan hukum yang mengatakan, 'Tidak setiap jiwa akan hidup,' dan logikanya sangat jelas: jika Anda tidak membunuh mereka, mereka akan membunuh Anda,” kata Mali dalam video yang beredar, menutip Palestine Chronicle.

Bahkan, tanpa dasar Rabi Yahudi tersebut menyatakan bahwa para pejuang Palestina adalah ‘teroris’ yang dicetak oleh para perempuan Gaza.

"Siapapun yang datang untuk membunuhmu, bunuh dia dulu."

“Siapa pun yang datang untuk membunuh Anda dengan konsep ini tidak hanya mencakup pemuda berusia 16, 18, 20, atau 30 tahun yang kini menodongkan senjata kepada Anda, tetapi juga generasi mendatang (anak-anak Gaza), dan mereka yang memproduksinya (perempuan Gaza),” ungkapnya.

Diketahui, Mali mengepalai sekolah agama Shirat Moshe di Jaffa, di Israel tengah.

Rabi Yahudi tersebut memberikan doktrin pada generasi muda di Israel untuk melakukan genosida di Gaza.

Para siswa Mali bertugas di militer Israel.

Seruan untuk membunuh dan membersihkan etnis warga Palestina tidak hanya terbatas pada ekstremis agama, tapi juga disebarkan oleh pejabat tinggi Israel, menteri, dan tentara Israel.(*)

(Sumber: The Cradle/Middle East Monitor)

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved