Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

1 Syawal 2024

Tradisi Makan Sebelum Salat Id Idulfitri 2024, Ini Maknanya

"Rasulullah tidak berangkat pada Idul Fitri hingga beliau memakan beberapa kurma. (HR. Bukhari)

Editor: Saldy Irawan
TribunGorontalo
Burasa menjadi hidangan favorit di kalangan masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya keturunan suku Bugis. Burasa akan sangat mudah didapatkan pada saat perayaan Lebaran Idul Fitri 

TRIBUN-TIMUR.COM Idulfitri adalah hari raya bagi umat Islam setelah berpuasa selama satu bulan. Di hari tersebut, umat Islam melaksanakan sholat Id dua rakaat.

Sebelum melaksanakan sholat Id, umat Islam disunnahkan untuk makan terlebih dahulu. Selain itu, terdapat pula amalan-amalan sebelum dan sesudah sholat Id yang dianjurkan.

Sunnah makan sebelum salat id Idulfitri

Disunnahkan bagi umat Islam untuk makan sekedarnya terlebih dahulu sebelum berangkat sholat Id.

Menurut buku "Menuntaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan" oleh Abu Maryam, diutamakan makan kurma dengan jumlah ganjil.

Rasulullah SAW memakan beberapa butir kurma sebelum berangkat sholat Id. Hal ini dikatakan Anas bin Malik dalam sebuah hadits:

عَنْ أَنَسٍ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ تَمَرَاتٍ

Artinya: Dari Anas bin Malik RA berkata, "Rasulullah tidak berangkat pada Idul Fitri hingga beliau memakan beberapa kurma. (HR. Bukhari)

Hal ini dilakukan agar umat Islam tahu hari itu adalah Idul Fitri dan puasa tidak lagi wajib.

Dalam kitab Faidlul Qadir, diriwayatkan Rasulullah SAW memakan tujuh butir kurma sebelum salat id.

Menurutnya, hal ini dilakukan untuk memaklumkan keharaman berbuka sebelum sholat Idul Fitri.

Sebab, sebelumnya pada masa-masa awal Islam, diharamkan makan sebelum salat id

Mengutip NU Online, dipilihnya kurma sebagai makanan sebelum sholat Id adalah karena rasa manisnya yang bisa menguatkan pandangan.

Sebab sebelumnya, pandangan itu dilemahkan oleh puasa selama satu bulan.

Sebab itu, para ulama mengatakan disunnahkan memakan kurma. Jika tidak ada kurma, maka bisa diganti dengan makanan manis lainnya.

Apabila sebelum keluar rumah tidak sempat, maka disunnahkan untuk memakannya ketika dalam perjalanan atau setelah sampai di tempat sholat.

Dalam Al-Umm, Imam Syafii menetapkan makruh hukumnya meninggalkan kesunnahan ini.

Perlu diketahui, minum dalam hal ini sama dihukumi dengan makan.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved