Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pj Bupati Jeneponto Junaedi B: Buku Pernak-Pernik Pemikat Hati Jeneponto Jadi Ragam Budaya

-Penjabat Bupati Jeneponto, Junaedi B SSos MH menyambut baik terbitnya buku "Pernak-Pernik Pemikat Hati Budaya Turatea"

Editor: Muh Hasim Arfah
dok BAK
Penjabat Bupati Jeneponto, Junaedi B SSos MH menyambut baik terbitnya buku "Pernak-Pernik Pemikat Hati Budaya Turatea" yang ditulis Tokoh Literasi Penerima Penghargaan Tertinggi Nugra Jasadharma Pustaloka Perpustakaan Nasional RI, Bachtiar Adnan Kusuma didampingi Seniman Sulawesi Selatan Yudhistira Sukatanya, Haerullah Lodjik, Abdul Goffur.  

TRIBUN-TIMUR.COM, JENEPONTO-Penjabat Bupati Jeneponto, Junaedi B SSos MH menyambut baik terbitnya buku "Pernak-Pernik Pemikat Hati Budaya Turatea" yang ditulis Tokoh Literasi Penerima Penghargaan Tertinggi Nugra Jasadharma Pustaloka Perpustakaan Nasional RI, Bachtiar Adnan Kusuma didampingi Seniman Sulawesi Selatan Yudhistira Sukatanya, Haerullah Lodjik, Abdul Goffur. 

Junaedi menerima Bachtiar Adnan Kusuma bersama Abdul Goffur, Haerullah Lodjik di Rujab Bupati Jeneponto, Bontosunggu, Jumat (29/3/2024).

Menurut Junaedi, Buku Pernak-Pernik Pemikat Hati Budaya Turatea menjadi jendela informasi bagi siapa saja yang ingin mengetahui ragam budaya yang menjadi icon Butta Turatea. 

"Saya berharap secara bertahap buku ini akan terus diupdate, sehingga akan menambah wahana informasi kekayaan budaya tumabuttaya ri Jeneponto. Apalagi rilisnya tepat pada 17 Ramadhan 1445 H dan terbit menyambut HUT Kabupaten Jeneponto pada 1 Mei 2024 mendatang. Saya yakin ini menjadi bagian yang melengkapi amaliah Ramadhan kepada seluruh pihak yang menjadi bagian hingga terbitnya edisi perdana buku ini,” harap Junaedi B.

Sementara itu, Haerullah Lodjik, menyampaikan kalau buku Pernak-Pernik Pemikat Hari Budaya Turatea adalah ditulis dengan gaya esai populer, berisi rangkaian sepuluh tulisan yang diawali dengan Akjeknek-Jeknek Sappara yang menarasikan ulang tradisi mandi-mandi bersama di bulan Safar. 

Dilanjutkan narasi Mengenal Tiga Tradisi Akjeknek-Jeknek Sapparak, Legenda Ak Palumba Jarang, kuliner khas Gantala Jarang, Coto dan Konro Kuda serta Ballo Tanning na Ballo Kacci, Kampung Garam Pakceklaang di Bangkala, manis pahit kopi Rumbia, Icip-icip Kaddo Bulo bin Lammang dan tradisi Maudu Lompoa. 

"Kami berharap buku ini bisa menjadi pemikat pesona Nasional yang merindukan orang selalu mau datang ke Jeneponto menikmatinya,” harap Lodjik. 

Bachtiar Adnan Kusuma, menegaskan kalau buku ini pihaknya mengusulkan kepada Perpustakaan Nasional menjadi bacaan dan referensi kekuatan kearifan dan kekhasan Kabupaten Jeneponto secara nasional. 

"Kami mengusulkan agar buku menjadi referensi bagi siapa saja di seluruh Indonesia dengan membacanya bisa menjadi pemikat berkunjung datang ke Jeneponto, menikmati pesona khas kuliner Gantala Jarang, Coto dan Konro Jarang. Ya, buku ini panduan ringan, singkat dan sederhana bisa bermanfaat sebagai buku saku tentang kearifan khas Butta Turatea," kata Bachtiar Adnan Kusuma.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved