Pilgub Jatim
Duel Kader NU di Pilgub Jatim: PKB dan Kiai Dorong Cak Imin, PDIP Rayu Khofifah Indar Parawansa
PKB Jatim mengklaim ada arus deras dari akar rumput agar Cak Imin maju sebagai kandidat calon gubernur (cagub) Jatim.
TRIBUN-TIMUR.COM - Duel kader Nahdlatul Ulama (NU) berpeluang terjadi di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur.
Dua kader NU didorong maju di Pilgub Jawa Timur yaitu Muhaimin Iskandar dan Khofifah Indar Parawansa.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendorong Muhaimin Iskandar maju di Pilgub Jawa Timur.
PKB Jatim mengklaim ada arus deras dari akar rumput agar Cak Imin maju sebagai kandidat calon gubernur (cagub) Jatim.
Mereka menginginkan Muhaimin Iskandar melawan Khofifah Indar Parawansa.
Baca juga: Pelanggaran Dilakukan Khofifah Indar Parawansa Cs hingga Dinonaktifkan dari PBNU
"Benar adanya (dukungan agar Muhaimin maju)," kata Sekretaris DPW PKB Jatim, Anik Maslachah, Rabu (27/3/2024).
Kepastian dukungan kepada Cak Imin maju Pilgub Jatim,juga turut datang dari para kiai dan nyai.
"Memang ada arus deras dari bawah (masyarakat). Bahkan beberapa kiai dan nyai di Jatim yang menginginkan agar kemenangan PKB dalam pileg bisa disempurnakan dengan kemenangan pilgub-nya," jelasnya.
Menurutnya, dukungan itu sangat besar karena arus bawah menaruh harapan supaya Cak Imin berkenan dicalonkan.
"Mereka berharap agar Ketua PKB berkenan dicalonkan," tegas Anik.
Anik juga mengaku bahwa isu ini tengah jadi pembahasan penting di PKB.
Sementara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mendorong Khofifah Indar Parawansa.
Ketua DPD PDIP Jawa Timur, Said Abdullah, mengaku telah bertemu secara khusus dengan Khofifah Indar Parawansa.
Ia menyebut pertemuan itu merupakan upaya penjajakan untuk Pilkada Jatim 2024.
Hal ini disampaikan Said saat ditemui di Kantor DPD PDIP Jatim, Minggu (31/3/2024).
"Kami sudah saling sharing informasi, terutama bagaimana Jawa Timur ke depan dan bagaimana positioning (posisi) Mbakyu Khofifah. Ceritanya, PDIP lagi merayu Mbakyu Khofifah," ujarnya.
Namun Said Abdullah tak membeberkan lebih jauh pertemuan tersebut.
Baca juga: Mantan Calo Tiket Bandara Soekarno - Hatta Lolos Anggota DPR, Kalahkan Suara Kakak Muhaimin Iskandar
Ia hanya menyatakan, pertemuan itu dimaksudkan untuk mengetahui pandangan Khofifah terhadap PDIP.
Meski begitu, Said menyebut partainya menaruh rasa hormat kepada Khofifah yang sudah memimpin Jawa Timur selama satu periode.
"Kita tidak bicara peluang. Kami baru pada penjajakan," ujar politisi asal Sumenep tersebut.
Selain melakukan penjajakan dengan Khofifah, Said juga mengaku telah berkomunikasi dengan Partai Gerindra dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Adapun Gerindra dan PAN diketahui sudah lebih dulu memberikan tiket pencalonan kepada perempuan yang menjabat sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU itu.
Namun berbeda dengan dua partai tersebut, Said mengungkapkan untuk urusan pemilihan gubernur (pilgub), partainya masih sebatas penjajakan.
Sementara itu, mengenai mekanisme pencalonan, ia menegaskan ada tahapan yang selama ini menjadi pegangan partainya.
Pertama, membuka penjaringan yang kemudian digodok secara internal. Lalu, nama-nama yang dijaring diusulkan kepada DPP untuk dilakukan pembahasan.
Setelah proses itu rampung, baru kemudian disampaikan ke Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Ketua umum kami hampir tidak pernah menggunakan hak prerogatifnya kecuali pada pemilihan presiden saja," ucapnya.
Survei ARCI
Lembaga survei Accurate Research And Consulting Indonesia atau ARCI merilis hasil riset terbarunya terkait elektabilitas tokoh yang berpotensi masuk bursa Pilkada Jatim 2024.
Petahana Khofifah Indar Parawansa masih unggul dalam hasil survei yang digelar Maret.
Namun elektabilitas para ketua parpol dinilai punya modal awal untuk running.
Muncul tiga nama ketua parpol di Jawa Timur baik di bursa cagub maupun cawagub untuk Pilgub Jatim 2024.
Tiga nama ketua parpol di Jatim yang masuk bursa yakni Ketua Demokrat Jatim Emil Dardak , Ketua Gerindra Jatim Anwar Sadad dan Ketua Golkar Jatim Sarmuji.
Survei ARCI ini, digelar pada periode 15-23 Maret 2024 di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.
Adapun survei ini melibatkan 1.200 responden dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling.
Survei ARCI ini, memiliki margin of error di angka 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Direktur ARCI Baihaki Sirajt menjelaskan, pada pertanyaan terbuka atau top of mind, Khofifah Indar Parawansa mendapat angka elektabilitas 39,2 persen.
Di bawah Khofifah, ada Emil Dardak dengan 16,7 persen dan Anwar Sadad 9,5 persen, Tri Rismaharini 9,4 persen dan Sarmuji 8,2 persen.
"Top of mind adalah pilihan kandidat Gubernur yang dipilih secara spontan oleh masyarakat Jawa Timur atau responden," kata Baihaki dalam paparan hasil surveinya, dikutip Kamis (28/3/2024).
Masuknya sejumlah ketua parpol pada bursa cagub ini, dinilai Baihaki lebih kepada pengenalan masyarakat terhadap figur.
Emil misalnya, merupakan Wakil Gubernur Jatim periode 2019-2024, sehingga memiliki popularitas di masyarakat dan turut masuk di bursa pilgub.
Begitu pula dengan Sadad. Politisi yang pada Pemilu 2024 terpilih sebagai anggota DPR RI itu populer, utamanya di kawasan tapal kuda.
Salah satunya karena ditopang latar belakang Sadad yang merupakan Keluarga Ponpes Sidogiri.
Sehingga, Baihaki menyebut, tidak heran nama Sadad juga masuk bursa di top of mind.
Pasca Pileg dan Pilpres, Baihaki juga menilai Sadad relatif rajin melakukan berbagai kegiatan baik sebagai ketua partai maupun Wakil Ketua DPRD Jatim.
"Apa tujuannya, tentu saya kira Sadad cek ombak untuk Pilgub Jatim 2024," ujarnya.
Namun, melihat Gerindra yang sudah memberikan tiket pencalonan kepada Khofifah, Baihaki menilai peluang Sadad running lebih rasional di posisi cawagub. Peluang itu dinilai terbuka.
"Di bursa Cagub sudah mulai kompetitif, namun paling rasional saya melihat tentu untuk posisi menjadi wakil dari Khofifah," jelasnya.
Di samping nama Emil dan Sadad, juga ada nama Sarmuji selaku Ketua Golkar Jatim sekaligus wakil ketua Komisi VI DPR RI.
Dalam survei yang digelar oleh ARCI pada kategori top of mind, elektabilitas Sarmuji berada di angka 8,2 persen.
Dalam analisa Baihaki, Sarmuji juga memiliki peluang.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Soal Pilkada Jatim 2024, PDIP Sebut Masih Penjajakan dengan Khofifah
Jawa Timur
Pilgub Jatim
Nahdlatul Ulama
Muhaimin Iskandar
Khofifah Indar Parawansa
PKB
PDIP
Said Abdullah
Survei Terbaru Pilgub Jatim: Meski Bersatu, Risma dan Luluk Tak Mampu Kejar Khofifah Indar Parawansa |
![]() |
---|
Survey Terbaru Pilgub Jatim: Luluk Nur Hamidah 'Kehabisan Bensin' Kejar Khofifah, Risma Belum Aman |
![]() |
---|
Hasil Survey Terbaru Pilgub Jatim: Risma Ngos-ngosan Kejar Khofifah, Luluk Tertinggal Jauh |
![]() |
---|
Hasil Survei Terbaru Pilgub Jatim: Kekuatan Khofifah Tak Sebanding Rismaharini dan Luluk Nur Hamidah |
![]() |
---|
Survei Terbaru Pilgub Jatim: Risma Diuntungkan Duel Kader Nahdlatul Ulama Khofifah vs Luluk Hamidah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.