'Pelanggaran' Dilakukan Khofifah Indar Parawansa Cs hingga Dinonaktifkan dari PBNU

TRIBUN-TIMUR.COM - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dinonaktifkan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Khofifah Indar Parawansa dinonaktifkan dari PBNU karena menjadi tim sukses pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka di Pilpres.

Wakil Ketua Umum PBNU H Amin Said Husni mengatakan, selain Khofifah Indar Parawansa, ada 62 orang lainnya juga dinonaktifkan dari PBNU.

Mereka dinonaktifkan karena terlibat dalam kontestasi Pemilu 2024.

Mereka yang dinonaktifkan ada tim kampanye pasangan calon presiden - cawapres.

"Berdasarkan Surat Keputusan Nomor 285/PB.01/A.II.01.08/99/01/2024, sedikitnya terdapat 63 nama fungsionaris yang dinonaktifkan dari jajaran Pengurus Harian dan Pleno PBNU," ujar H Amin Said Husni, Minggu (21/1/2024).

Selain Khofifah, nama lainnya yang dinonaktifkan ialah Rais Syuriah Habib Lutfhi bin Yahya.

Habib Lutfhi dan Khofifah telah tergabung dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Selain dua tokoh tersebut ada pula KH Musthofa Aqil Siradj hingga Yenny Wahid.

Menanggapi penonaktifan tersebut, Khofifah Indar mengaku sudah tahu konsekuensi yang ia ambil.

"Ya memang aturannya begitu, ketika masuk TKN atau tim pemenangan mana saja atau menjadi caleg memang semua dinonaktifkan, semua level," ujar Khofifah dikutip dari YouTube Kompas.com.

"Regulasinya seperti itu."

Diketahui, Khofifah dinonaktifkan dari NU bersamaan di hari pertama ia masuk ke TKN Prabowo-Gibran.

"Hari ini saya masuk TKN dan hari pertama saya nonaktif dari Ketua PBNU dan saya diundang untuk debat cawapres saya sedang di Jakarta jadi saya bisa."

Sementara Habib Lutfhi lebih dulu berada di TKN Prabowo-Gibran.