Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilkada DKI

Ridwan Kamil Dilema, Lawan Ahok di Pilkada Jakarta atau Hadapi 6 Kandidat Kuat di Jawa Barat

Nama eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tersebut juga disebut salah satu calon gubernur yang berpotensi di DKI Jakarta.

Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
Ridwan Kamil dilema. Meski dikabarkan bakal maju di Pilkada DKI Jakarta, namun Ridwan Kamil masih muncul sebagai kandidat terkuat. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Tujuh tokoh kuat disebut bakal maju dalam pertarungan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat.

Meski dikabarkan bakal maju di Pilkada DKI Jakarta, namun Ridwan Kamil masih muncul sebagai kandidat terkuat.

Nama eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tersebut juga disebut salah satu calon gubernur yang berpotensi di DKI Jakarta.

Kekuatan Ridwan Kamil di Jawa Barat itu berdasarkan hasil survei dirilis ARCHI Maret 2024.

Kini Ridwan Kamil dalam dilema.

Jika di Jakarta Ridwan Kamil bakal berhadapan Ahok - Djarot (PDIP).

Sementara Sekretaris Jenderal (Sekjen) NasDem, Hermawi Taslim, mengatakan, partainya menyiapkan Wibi Andrino, Okky Asokawati, dan Ahmad Sahroni.

Ridwan Kamil memperoleh 21,43 persen di Jabar.

Penantang Ridwan Kamil juga dikenal memiliki basis militan.

Seperti Dedi Mulyadi berada diurutan kedua dengan jumlah keterpilihan sebanyak 18,37 persen.

Dedi Mulyadi salah satu tokoh dikenal memiliki kedekatan dengan masyarakat Jawa Barat.

Bahkan dia kerap memberi solusi atas masalah-masalah yang membelit masyarakat.

Dedi Mulyadi dikenal raja caleg Pemilu 2024.

Dalam unggahan Youtube Kang Demul, banyak cerita dia menyambangi orang-orang yang tengah mengalami kesulitan, lalu memberi bantuan.

Nama tokoh kuat maju di Pilgub Jabar ketiga adalah Uu Ruzhanul Ulum, mantan wakil Gubernur Jawa Barat pendamping Ridwan Kamil.

Responden memilihnya sebanyak 14,24 persen.

Keempat, nama tokoh kuat maju di Pilgub Jabar adalah Mochamad Iriawan atau biasa disapa Iwan Bule. Dari hasil survei, keterpilihannya sebanyak 12.24 persen.

Kelima, ada Dede Yusuf, anggota DPR dari Partai Demokrat, yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat, saat Gedung Sate dipimpin oleh Gubernur Achmad Heryawan.

Keenam, tokoh kuat maju di Pilgub Jabar adalah Syaiful Huda, Ketua DPW PKB Jawa Barat.

Ketujuh, Desy Ratnasasi, Ketua DPW PAN Jabar yang juga anggota DPR. Dia mendapat suara sebanyak 4.08 persen.

Ada nama lain yang muncul dalam hasil survei ARCHAI.

Mereka adalah Haru Suandharu, Ketua DPW PKS Jawa Barat, Bima Arya mantan Wali Kota Bogor, Dada Rosada mantan.

Baca juga: Gagal Lolos ke Senayan, Samsu Niang Kini Sebar Baliho di Soppeng Mirip Milik Ridwan Kamil

Wali Kota Bandung, dan Rhesa Yogaswara tokoh muda ICMI.

7 Nama Tokoh Kuat Maju di Pilgub Jabar

1. Ridwan Kamil, mantan Gubernur Jabar

2. Dedi Mulyadi, mantan Bupati Purwakarta dan Anggota DPR

3. Uu Ruzhanul Ulum, mantan Wakil Gubernur Jabar

4. Mochamad Iriawan, mantan Kapolda Jabar

5. Dede Yusuf, mantan Wakil Gubernur Jabar dan Anggota DPR

6. Syaiful Huda, Ketua DPW PKB Jabar

7. Desy Ratnasari, Ketua DPW PAN Jabar

Siapa Dedi Mulyadi?

Dedi Mulyadi memperoleh suara 375.658 di Dapil VII Jawa Barat Pemilu 2024.

Suara Dedi Mulyadi tersebar Kabupaten Karawang dengan 133.329 suara.

Sementara di Kabupaten Purwakarta mendapat 125.161 suara dan di Kabupaten Bekasi 117.168 suara.

Dedi Mulyadi merupakan mantan suami Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika.

Dedi Mulyadi lahir di Subang, Jawa Barat, pada 11 April 1971.

Merupakan seorang politisi Indonesia yang berasal dari Partai Golkar.

Dedi Mulyadi bukanlah nama baru di kancah perpolitikan Indonesia.

Meski tergolong masih muda, Dedi Mulyadi pernah menduduki berbagai jabatan di pemerintahan.

Semasa kecil, Dedi Mulyadi mengenyam pendidikan dasar di tanah kelahiran yaitu SD Subakti.

Kemudian melanjutkan pendidikan ke SMP Kalijati dan SMA Negeri Purwadadi.

Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, Dedi Mulyadi melanjutkan ke pendidikan tinggi.

Dedi memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Sekolah Tinggi Hukum Purnawarman Purwakarta, pada 1999. (1)

Semasa kuliah, Dedi Mulyadi sudah aktif mengikuti organisasi ekstra kampus.

Bahkan tercatat pernah menduduki jabatan sebagai Ketua HMI Cabang Purwakarta.

Tak hanya ekstra kampus, Dedi Mulyadi juga berorganisasi di Lembaga Kemahasiswaan dan pernah aktif di Senat Mahasiswa STH Purnawarman Purwakarta.

Beberapa organisasi lain yang diikuti Dedi Mulyadi adalah Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), yang kemudian berlanjut sebagai Sekretaris Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia. 

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi berjalan memasuki Gedung KPK di Jakarta, Selasa (7/11/2017).

Dedi mengaku akan menemui Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan untuk membahas tindakan-tindakan pencegahan korupsi. 

Perjalanan Karir

Dedi Mulyadi memilih untuk terjun ke dunia politik dan terpilih menjadi Anggota DPRD Purwakarta Periode 1999-2004 yang bertugas di Komisi E.

Meski masa jabatannya hingga 2004, pada tahun 2003 Dedi Mulyadi terpilih sebagai Wakil Bupati Purwakarta periode 2003-2008.

Dedi mendampingi Lily Hambali Hasan sebagai Bupati Purwakarta.

Setelah masa jabatan habis, Dedi Mulyadi kembali maju dalam Pilkada.

Dedi mencalonkan diri sebagai Calon Bupati Purwakarta dan berpasangan dengan Dudung B Supardi sebagai Calon Wakil Bupati.

Pasangan ini menjadi Bupati dan Wakil Bupati Purwakarta pertama yang dipilih langsung oleh rakyat dan memimpin Purwakarta pada periode 2008-2013.

Dedi Mulyadi kembali terpilih menjadi Bupati Purwakarta untuk periode 2013-2018 berpasangan dengan Dadan Koswara.

Pada 2016, Dedi tepilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD Partai Golkar 2016-2020 menggantikan posisi Irianto MS Syafiuddin. 

Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi. 

Riwayat Karier Dedi Mulyadi

Ketua Umum HMI Cabang Purwakarta (1994)

Senat mahasiswa STH Purnawarman, Purwakarta (1994)

Wakil Ketua DPC Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) (1997)

Sekretaris Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI). (1998)

Wakil Sekretaris Partai Golkar Kabupaten Purwakarta (1999)

Wakil Ketua GM FKPPI (2002)

Ketua PC Pemuda Muslimin Indonesia (2002)

Sekretaris KAHMI Purwakarta (2002)

Anggota DPRD Purwakarta (2001-2003)

Ketua DPD Golkar Purwakarta (2003)

Wakil Bupati Purwakarta (2003-2008)

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Jawa Barat (2010)

Bupati Purwakarta (2008-2013)

Bupati Purwakarta (2013-2018)

Ketua DPD Golkar Jawa Barat (2016)

Anggota DPR RI Terpilih (2019). 

Ridwan Kamil di Jakarta atau Jabar?

Nama mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil tengah santer disebut akan kembali 'bertanding' di Pilkada 2024.

Nama Ridwan Kamil tidak hanya disebut tokoh kuat maju di Pilgub Jabar 2024 namun juga di Pilgub DKI Jakarta.

Berdasarkan hasil survei yang dirilis oleh Archi pada Maret 2024, setidaknya ada 7 tokoh kuat yang disebut.

Ridwan Kamil berada di posisi teratas, disusul dengan Dedi Mulyadi, Uu Ruzhanul Ulum, Iwan Bule, Dede Yusuf, Syaiful Huda, dan Desy Ratnasari.

Dalam survei tersebut menggunakan pertanyaan "Siapakah calon Gubernur Jawa Barat yang akan Anda pilih pada Pilkada 2024?"

Kemudian, responden yang memilih Ridwan Kamil yaitu sebanyak 21.43 persen.

Sempat menghuni Gedung Pakuan, tampaknya membuat Ridwan Kamil pun populer di kalangan masyarakat.

Sementara itu, di Pilgub DKI Jakarta posisi Ridwan Kamil pun sama unggulnya.

Ada dua pertanyaan dalam posisi tersebut.

Pertama dengan pertanyaan "Siapakah calon Gubernur DKI yang akan Anda pilih pada Pilkada 2024?"

Hasil survei itu, Ridwan Kamil ada di posisi kedua dengan 15.87 persen, sedangkan di puncak ditempati oleh Anies Baswedan dengan 28.57 persen.

Pertanyaan kedua, "Siapakah calon Gubernur DKI Jakarta yang akan anda pilih pada Pilkada 2024 apabila Anies Baswedan tidak ikut Pilkada DKI Jakarta"?

Hasil survei itu responden yang memilih Ridwan Kamil sebanyak 22.22 persen.

Selain Ridwan Kamil dan Anies Baswedan, sejumlah tokoh terkenal pun ada dalam survei tersebut yaitu Ahmad Syahroni, Ahmed Zaki Iskandar, Tri Risma Harini, Basuki Tjahaja Purnama, Ahmad Reza Patria dan Heru Budi.

Hati Masih Berat

Ridwan Kamil mengatakan akan memutuskan untuk maju di Pilkada Jabar atau DKI Jakarta pada bulan Juni 2024.

"Nanti bulan Juni saya putuskan," ujarnya usai acara pembubaran Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Jabar di Hotel Horison Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (23/3/2024), dikutip dari Kompas.com.

Kendati akan memutuskannya nanti, suami Atalia Praratya itu mengaku masih berat untuk meninggalkan Jawa Barat.

Selain itu, Ridwan Kamil pun menerangkan, tahapan Pilkada Serentak 2024 masih begitu panjang.

Sehingga ia pun masih ada waktu untuk bersiap.

Untuk sampai proses pencoblosan di bulan November 2024, ada sejumlah tahapan yang harus dilalui mulai dari konsolidasi partai pengusung, pendaftaran hingga masa kampanye.

"Pencoblosan bulan November, mulai kampanye bulan September, pendaftaran bulan Agustus, 'perjodohan' bulan Juli, dan PDKT bulan Juni," kata Emil.

Ia menambahkan, sebelum menuju proses pendaftaran dirinya terlebih dahulu akan meningkatkan elektabilitas, mengingat masih ada waktu hingga bulan Juni.

Sehingga pada saat memutuskan akan maju di Pilkada Jabar atau DKI Jakarta dirinya sudah sangat siap.

"Hingga ke Juni tingkatkan elektabilitas pas PDKT dengan siapa pun nyambung. Sampai saat ini belum ada PDKT masih jauh," pungkas Emil. (*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved