Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Minim Armada, DLH Jeneponto Kewalahan Atasi Sampah

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel) kekurangan unit armada.

|
Tribun Timur
Kadis DLH Jeneponto Arfan Sanre 

TRIBUN-TIMUR.COM, JENEPONTO - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel) kekurangan unit armada.

Minimnya armada membuat DLH kewalahan mengangkut sampah di berbagai titik.

Diantaranya di Jl Ishak Iskandar, Jl Radjamilo dan Jl Aliem Bahri Dg Rewa, Kecamatan Binamu.

"Tetap diangkut (sampahnya) tapi kendaraan terbatas," kata Kadis DLH Jeneponto Arfan Sanre kepada Tribun-Timur.com melalui telepon, Jumat (29/3/2024).

Ia menyebutkan, truk armada yang beroperasi tersisa dua unit.

Sedangkan mobil kecil pengangkut sampah hanya satu unit. 

Baca juga: Isyarat Kadis Koperasi dan UMKM Sulsel Ashari Fakhsirie Radjamilo Maju di Pilkada Jeneponto

"Kalau armada pengangkut sampah dibutuhkan itu kurang lebih enam unit truk, mobil sampah kecil kita butuh delapan unit," ucapnya.

Seluruh kendaraan tersedia saat ini hanya menjangkau pusat kota, Kecamatan Binamu.

Mirisnya, kondisi armada tersebut sudah cukup usang.

"Beroperasi dalam kota, armada sudah berumur," terangnya.

Arfan menjelaskan, pihaknya sudah berulang kali mengajukan penambahan unit armada namun tak pernah terealisasi.

"Setiap tahun kita usulkan, setiap harinya kita sampaikan ke OPD penanggungjawab," terangnya.

Diberitakan sebelumnya, Ruas Jl Ishak Iskandar, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, dipenuhi sampah.

Pantauan Tribun-Timur.com, Sabtu (23/3/2024), sampah berserakan di sisi kiri jalan sekitar 150 meter sebelum Jl Pahlawan.

Terlihat sampah dari berbagai jenis bertumpuk dan berserakan.

Sampah masyarakat itu didominasi plastik rumah tangga bahkan ada pula botol kaca hingga bangkai hewan.

Alhasil, akses utama menuju RSUD Lanto Daeng Pasewang itu menjadi tak nyaman dilalui.

Pasalnya, bau menyengat muncul dari sampah mengganggu kenyamanan pengendara.

"Jorok dan baunya busuk sekali," ungkap warga, Aiman yang ditemui dekat lokasi.

Ia menilai, sampah masyarakat dari berbagai tempat itu di buang dan jarang diangkut oleh dinas terkait.

Terkadang, sampah akan dibersihkan jika sudah 30 hari menumpuk.

"Sepertinya tidak ada perhatian dari pemerintah," ucapnya.

Aiman berharap agar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jeneponto mengadakan kontainer untuk menampung sampah.

"Minimal sediakan tempat sampah jadi kalau penuh tinggal diangkut," pungkasnya.(*)

 


Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com, Muh Agung Putra Pratama

 


Kadis DLH Jeneponto, Arfan Sanre (tangkapan Layar FB Tribun Timur Berita Online Makassar)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved