Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ramadhan 2024

Apakah Puasa Ramadhan Itu Wajib? Simak Penjelasan Quraish Shihab

Prinsip-prinsip syariat seperti salat, puasa, zakat, dan berkunjung ke tempat-tempat tertentu sebagai pendekatan kepada Allah dikenal dalam agama

Editor: Saldy Irawan
Tribunnews.com
Pakar tafsir Indonesia Quraish Shihab 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dalam ajaran agama, umat-umat terdahulu telah mengamalkan prinsip-prinsip pokok akidah, syariat, dan akhlak, sebagaimana diwajibkan pada mereka sebagaimana kutiba 'alal ladzina min qablikum (sebagaimana diwajibkan pada umat-umat sebelum kamu).

Cendekiawan Muslim Indonesia, Prof Quraish Shihab, dalam bukunya yang berjudul "Wawasan al-Quran", menjelaskan bahwa semua agama samawi mengajarkan keesaan Allah, kenabian, dan keniscayaan hari kemudian.

Prinsip-prinsip syariat seperti salat, puasa, zakat, dan berkunjung ke tempat-tempat tertentu sebagai pendekatan kepada Allah dikenal dalam agama-agama samawi.

Meskipun cara dan tata caranya mungkin berbeda, esensi dan tujuannya tetap sama.

Kita dapat bertanya, mengapa puasa menjadi kewajiban bagi umat Islam dan umat-umat terdahulu?

Quraish Shihab menjelaskan bahwa manusia memiliki kebebasan dalam memilih dan mengontrol aktivitasnya, termasuk makan, minum, dan berhubungan seks.

Berbeda dengan binatang yang nalurinya mengatur kebutuhan pokok tersebut, manusia memiliki kebebasan yang bila tidak terkendali dapat mengganggu fungsi dan peranannya.

Puasa mengajarkan pengendalian diri, yang diperlukan oleh manusia baik secara individu maupun sebagai masyarakat.

Ini merupakan latihan untuk mengendalikan potensi dan daya manusia yang memiliki keterbatasan, sehingga aktivitasnya tidak terfokus pada satu hal saja, tetapi juga mengutamakan aspek mental dan spiritual.

Puasa telah dikenal oleh umat-umat sebelum Islam, seperti yang diinformasikan oleh Al-Quran.

Kutiba 'alaikumush shiyama (diwajibkan atas kamu puasa) tidak menyebutkan siapa yang mewajibkannya dengan jelas, mungkin untuk menegaskan bahwa Allah yang mewajibkannya, atau untuk menunjukkan bahwa manusia sendiri yang menyadari manfaatnya dan menjadikannya kewajiban atas dirinya sendiri.

Motivasi berpuasa tidak hanya berasal dari ajaran agama, tetapi juga dari keinginan untuk menjaga kesehatan, kecantikan tubuh, dan pengendalian diri yang disadari oleh setiap makhluk berakal.

Sebagaimana yang disampaikan Nabi SAW, "Seandainya umatku mengetahui (semua keistimewaan) yang dikandung oleh Ramadan, niscaya mereka mengharap seluruh bulan menjadi Ramadan."(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved