Pilkada DKI
Tiga Sosok Calon Kuat di Pilkada DKI Jakarta Termasuk 1 Pendatang, Kader Terbaik Nasdem Tak Dihitung
Tiga kader terbaik Nasdem yang disebut bakal dipersiapkan di Pilkada DKI Jakarta ternyata tak masuk hitungan.
Tetapi, Wibi mengingatkan keputusan pencalonan Gubernur DKI Jakarta ada pada DPP Partai NasDem.
DPW NasDem DKI hanya mengusulkan nama-nama yang potensial untuk ikut bertarung dalam ajang tersebut.
Kemungkinan, kata dia, DPP NasDem akan membahas nama-nama tersebut setelah rekapitulasi suara Pilpres selesai.
Tidak hanya untuk DKI Jakarta, DPP NasDem juga membicarakan tentang kandidat lainnya untuk Wali Kota dan Bupati hingga Provinsi di wilayah Indonessia.
“Pasti pembahasan mulai intens setelah urusan Pilpres beres ya. Jadi memang NasDem untuk Pilkada kali ini bakal banyak mengusung calon-calon dari internal,” tuturnya.
Secara pribadi, Wibi menginginkan Anies Baswedan kembali menjadi Gubernur DKI Jakarta seperti periode 2017-2022 lalu. Akan tetapi, lanjut dia, keputusan itu ada pada DPP NasDem untuk mengusungnya.
“Kalau saya pribadi pasti pengen dong, ini kalau saya pribadi ya saya hubungan dengan Pak Anies cukup dekat.
Ketika dia Gubernur saya anggota DPRD. Banyak hal yang kami diskusikan dan ingin kami kerjakan bersama untuk Jakarta.
Kalau saya pribadi kalau misalnya pak Anies maju lagi di Jakarta pasti senang,” ungkapnya.
Buka Peluang Koalisi
Selain itu, NasDem membuka peluang kembali berkoalisi dengan PKS dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.
Sekretaris DPD NasDem DKI Wibi Andrino mengungkapkan hal tersebut menanggapi duet Mardani Ali Sera-Ahmad Sahroni yang belakangan santer disebut cocok untuk maju di Pilkada DKI.
“Terbuka aja ya. Kami open for discussion untuk siapa-siapa saja yang mau berkontestasi di DKI Jakarta dan tertarik bekerja sama dengan NasDem di DKI,” ucapnya.
Keponakan Ketua Umum NasDem, Surya Paloh ini pun mengaku cukup mengenal sosok politikus PKS tersebut.
“Saya dekat sama bang Mardani, beliau orangnya baik, bagus, santun, dan soleh,” kata Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta ini.
Selain dengan PKS, Wibi menyebut, NasDem juga tetap membuka peluang untuk berkoalisi dengan siapapun.
“Tapi yang prioritas tentunya kami tetap pada Koalisi Perubahan dan tidak menutup daripada rekan-rekan partai lain,” ujarnya. (*)
Ahok Lebih Unggul dari Risma di Pilgub DKI Jakarta, Saat Jabat Wali Kota Elektabilitas Teratas |
![]() |
---|
Sosok 3 Jagoan PKS Dipersiapkan Lawan Usungan Nasdem dan Golkar di Pilgub DKI, Rekam Jejak Beda-beda |
![]() |
---|
Koalisi Perubahan Pecah Kongsi, Surya Paloh Restui Anies ke Pilgub DKI saat PKS Siap Usung Kader |
![]() |
---|
Ridwan Kamil Batal Maju di Pilgub Jakarta? Golkar Siapkan Kader Lain, Airlangga Singgung Gerindra |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Zita Anjani dan Rahayu Calon Pendamping Ridwan Kamil di Pilgub DKI, Putri Zulhas Jauh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.