Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ramadhan 2024

Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar, beserta Cara Meraih Keutamaan Lailatul Qadar Menurut UAS

Sebagian ulama berpendapat malam lailatul qadar jatuh pada 10 hari terakhir Bulan Ramadan, pada waktu malam-malam ganjil 21, 23, 25, 27 atau ke-29.

Editor: Sakinah Sudin
Freepik.com
Ilustrasi Lailatul Qadar. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Hari ini 16 Ramadhan 1445 H, Rabu 27 Maret 2024 atau malam ke-17 Ramadhan.

Salah satu yang dinanti umat muslim saat bulan Ramadhan yakni malam Lailatul Qadar.

Lailatul Qadar merupakan malam istimewa yang terjadi pada bulan Ramadhan.

Dalam Alquran digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Lailatul Qadar adalah sebuah malam yang memperingati salah satu peristiwa bersejarah dalam agama Islam.

Ini adalah ketika pertama kali malaikat Jibril menyampaikan perintah Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.

Salah satu keistimewaan Lailatul Qadar terdapat pada Al Quran surat Al Qadar ayat 3-4:

لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ - ٣

تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ - ٤

Artinya: "Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan."

Selain ampunan, Allah SWT akan mengabulkan doa-doa bagi mereka yang mendapatkan kemuliaan Malam Lailatul Qadar.

Lantas kapan malam Lailatul Qadar 2024?

Sebagian ulama berpendapat malam lailatul qadar jatuh pada 10 hari terakhir Bulan Ramadan, pada waktu malam-malam ganjil 21, 23, 25, 27 atau malam ke-29.

Sehingga umat Muslim semakin memperbanyak ibadah malam atau qiyamul lail di malam-malam ganjil tersebut.

Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar

Mengutip buku berjudul "Rahasia Kedasyatan 12 Waktu Mustajab untuk Berdoa" karya Nurhasan Namin, berikut tanda-tanda dari malam lailatul qadar menurut Syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah menyabut:

1. Kuatnya sinar cahaya pada malam lailaful qadar, tanda tandanya ketika hadir tidak bisa dirasakan kecuali orang yang berada di daratan dan jauh dari cahaya.

2. Tumakninah (tenang) ketenangan hati dan lapang dada seorang mukmin. Orang yang mendapatkan malam lailatul qadar akan merasakan ketenangan dan ketentraman serta lapang dada pada saat malam tersebut lebih banyak dari yang didapatkannya pada malam selain malam lailatul qadar.

3. Angin yang tertiup tenang, yaitu yang tidak tertiup kencang dan gemuruh, dan bahkan udara pada malam lailatul qadar tampak sejuk.

4. Terkadang manusia dapat bermimpi melihat Allah pada malam lailatul qadar, seperti yang dialami sahabat radliyallahu'anhum.

5. Orang yang sholat akan mendapatkan kenikmatan yang lebih dalam sholatnya dibandingkan malam-malam selainnya.

Selain itu terdapat sejumlah hadist nabi yang menunjukkan tanda-tanda atau ciri-ciri malam lailatul qadar.

1. Udara dan suasana pagi yang tenang

Dari Ibnu Abbas radliyallahu’anhu, Rasulullah SAW bersabda:

"Lailatul Qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah.

Keesokan hari malam Lailatul Qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan." (HR. Muslim).

2. Malam dengan ciri tertentu

Menurut penjelasan hadist malam itu adalah malam yang cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tentram, tidak dingin dan tidak panas.

Pada malam itu tidak dihalalkan dilempat binatang sampai pagi harinya.

Dan sesungguhnya tanda Lailatul Qadar adalah, matahari di pagi harinya terbit dengan indah tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan keluar bersama matahari pagi itu (HR. Ahmad)

"Lailatul Qadar adalah malam terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang, dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan binatang (lemparan meteor bagi setan) (HR. At-Thabrani)

3. Kenikmatan ibadah

Sebagian ulama berpendapat orang yang mendapatkan kemuliaan malam lailatul qadar merasakan kenikmatan dalam beribadah.

Namun tidak semua orang bisa merasakan kemuliaan malam lailatul qadar ini.

Imam At-Thabrani mengatakan itu (tanda-tanda lailatul qadar) tidak mesti, seorang muslim bisa saha mendapatkan malam mulia tersebut dab ia tidak melihat atau mendengar sesuatu dari tanda-tanda itu"

Cara Mendapatkan Keutamaan Lailatul Qadar

Bagaimana cara mendapatkan keutamaan malam lailatul qadar?

Berikut penjelasan Ustadz Abdul Somad:

Ustadz Abdul Somad mengutip hadist:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

”Man shoma romadhona imanan wahtisaban ghufiro lahu maa taqoddama min dzanbih“

“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan ihtisab, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu.” ( HR. Bukhari No. 38, 1910, 1802 )

"Siangnya siam (puasa Ramadan). Siam itu puasa tapi tetap beraktivitas tapi menundukkan pandangan, tahan lidah," ujar Ustadz Abdul Somad.

“Man qoma romadhona imanan wahtisaban ghofiro lahu ma taqoddama min dzambihi.”

“Barang siapa yang shalat malam pada Ramadhan karena iman dan ihtisab, maka akan diampuni dosa -dosa yang lalu.” ( HR. Bukhari No. 37 1904, 1905 )

"Sedangkan malamnya qiyam (tegak). Siapa yang qiyam di tengah malam karena iman dan hanya mengharapkan balasan dari Allah SWT, habis Magrib ke Isya, habis Isya dengarkan kultum habis itu tarawih, habis tarawih witir, lalu tadarus, tidur. Jangan nonton televisi, nanti payah tahajud malam," pesan Ustadz Abdul Somad.

"Jam 3.00 bangun, dirikan sholat tahajud. Maka tahajud 8 rakaat tiap malam, yang uda witir tidak perlu witir lagi. Kemudian baca istighfar," jelasnya.

"Allah SWT tidak menunjukkan siapa yang akan mendapatkan lailatul qadar, supaya kita senantiasa berharap," tutupnya.

(Surya.co.id/Pipit Maulidiya)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved