Sempat Kabur dari Sel Lewat Bantuan 'Gergaji', 3 Tahanan Polsek Mariso Makassar Diamankan Kembali

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tiga tahanan kabur Polsek Mariso, Kota Makassar, Sulawesi Selatan telah ditangkap kembali.

Ketiganya, Muh Ikbal (21) warga Jl Baji Minasa, Muh Rivaldi (29) warga Jl Pandang Raya dan Suciati (23) warga Jl Nuri.

Ketiganya ditangkap oleh Tim Jatanras Polrestabes Makassar.

Hasil interogasi para pelaku, membenarkan telah melarikan diri dari tahanan dengan cara memotong besi ruang tahanan dengan gergaji.

Kapolsek Mariso AKP I Wayan Suanda yang dikonfirmasi membenarkan penangkapan para pelaku.

"Kayaknya begitu. Poltabes ambil alih," kata AKP I Wayan Suanda dikonfirmasi, Senin (25/3/2024) sore.

Baca juga: Sosok MJ Pria 28 Tahun di Makassar Terciduk saat Cosplay Jadi Perempuan Bercadar, Ada Misi Khusus

Menurutnya, ketiga pelaku berurusan dengan kepolisian lantaran terlibat kasus utang-piutang.

"Itukan dia main main soal utang piutang, ada hp murah dia ambil, biasa toh, kan tidak adaji kasus berat to, soalnya sudah mau keluar itu," sebutnya.

Kabur dengan Bantuan Gergaji

Tiga tahanan kabur di Polsek Mariso, Kota Makassar, disebut kabur menggunakan gergaji.

Hal itu dibenarkan Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Wahiduddin saat dikonfirmasi, Kamis (21/3/2024) malam.

"Iya, Informasi katanya na-gergaji teralis, sekitar pukul 01.00 atau 02.00 Wita," kata Wahiduddin.

Pihaknya mengaku sementara mendalami, dari mana para tahanan itu memperoleh gergaji.

"Yang memberikan gergaji, itu yang sementara kita dalami. Dua tahanan baru ditangkap, jadi belum ditahu, baru didalami di mana nadapat ini gergaji," ujar Wahiduddin.

Akibat kaburnya tahanan itu, beberapa personel Polsek Mariso yang bertugas penjagaan pun diperiksa.

"Yang jaga malam itu diperiksa Propam, pastilah atas kelalaiannya," ungkapnya.

Biasanya, petugas berjaga di bagian sel tahanan untuk Polsek kata Wahiduddin, ada dua hingga tiga orang.

Namun, penempatan petugas jaga itu, lanjut dia, juga ditentukan oleh jumlah personel yang ada.

"Di Polsek, yang menjaga ruang tahanan, tiga personel tapi tergantung dari Polsek. Karena biasa kurang personel. Jadi biasa dua, tiga," bebernya.

Dirinya mengaku belum dapat memastikan adanya unsur kelalaian petugas dalam kasus itu.

"Ini namanya kelalaian, mungkin saat itu sementara tidur atau bagaimana kita tidak tahu. Karena sementara diperiksa (Propam)," jelasnya. (*)