Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNM Gelar Workshop Asesmen Pembelajaran Tingkatkan Kualitas

Laporan Wartawan Magang UNM Hayana Ahmadi

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Makassar (UNM) mengikuti workshop asesmen pembelajaran di Ruang Senat FBS UNM, Rabu-Kamis (20-21/3/2024).

Workshop tersebut menghadirkan narasumber Prof. H. Nur Kholis, M.Ed.Admin., Ph.D. (Dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya) dan Dr. Nensilianti, M.Hum. (Dosen Universitas Negeri Makassar). Serta kegiatan tersebut dihadiri oleh dosen-dosen dari Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia dan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah.

Prof. H. Nur Kholis, M.Ed.Admin., Ph.D. selaku narasumber berkomentar jika asesmen ini perlu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran kepada mahasiswa dan diadakannya workshop asesmen ini juga patut dinilai positif sebab masih banyaknya dosen yang peduli akan kualitas pendidikan mahasiswa.

"Workshop asesmen pembelajaran yang dijalankan oleh Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNM dengan melibatkan semua dosen prodi patut dinilai positif karena menunjukkan adanya niat di kalangan dosen untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di prodi,” komentar Prof. H. Nur Kholis, M.Ed.Admin., Ph.D.

Ketua Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia sekaligus narasumber Dr. Nensilianti, M.Hum. menjelaskan bahwa workshop kali ini bertujuan untuk menyamakan persepsi antardosen dan meningkatkan kualitas penilaian tiga kategori asesmen.

“Harapannya asesmen yang dikembangkan ini sudah pada asesmen memfasilitasi tiga kategori asesmen yaitu assessment as learning, assessment of learning, dan assessment for learning,” kata Dr. Nensilianti, M.Hum.

Lebih lanjut, dikatakan bahwa harapan diadakannya workshop asesmen pembelajaran untuk dosen FBS UNM agar tidak adanya penilaian secara subjektif dalam perkuliahan mahasiswa.

“Dengan dosen mengikuti workshop ini, kami berharap pelayanan akademik kepada mahasiswa terutama dalam hal penilaian lebih transparan, akuntabel, lebih edukatif, dan memberdayakan mahasiswa,” ujar Dr. Nensilianti, M.Hum.