HIV AIDS di Sulsel
Bukan Jeneponto, Parepare dan Bone, Palopo Tertinggi Kasus HIV/AIDS Setelah Makassar
Palopo merupakan daerah dengan kasus HIV/AIDS terbanyak setelah Makassar di Sulawesi Selatan. Berikut penyebarannya di 24 kabupaten/kota di Sulsel
Penulis: Andi Bunayya Nandini | Editor: Abdul Azis Alimuddin
TRIBUN-TIMUR.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palopo mencatat lebih dari 400 kasus HIV/AIDS di Palopo.
Palopo merupakan daerah dengan kasus HIV/AIDS terbanyak setelah Makassar di Sulawesi Selatan.
Kadis Palopo Irsan Anugrah mengatakan penyebaran HIV/AIDS di Palopo didominasi perilaku seks bebas.
“Kami mencatat lebih dari 400 kasus HIV/AIDS ditemukan di Palopo. Sebagian besar diakibatkan perilaku seks bebas,” katanya, Jumat (22/3/2024).
Kasus tersebut didominasi oleh laki-laki dan usia produktif, yakni 15 hingga 59 tahun.
Irsan mengungkap kasus HIV/AIDS terbanyak ditemukan pada 2023.
“2023 kami menjaring 148 penderita baru HIV/AIDS dan 2024 hingga bulan Maret kami menjaring 5 penderita HIV/AIDS,” jelasnya.
Ia menjelaskan, sebelum melakukan penanganan wabah, perlu dilakukan penemuan kasus untuk mencegah penyebaran dan memberikan pengobatan bagi penderita.
Ia mengatakan penemuan kasus HIV/AIDS pada 2023 tinggi dikarenakan upaya Dinas Kesehatan Palopo melibatkan komunitas dan penjangkau agar kelompok beresiko mau memeriksa kesehatan di puskesmas.
Ia juga berharap masyarakat menjaga pola hidup dan gaya hidup untuk meminimalisir penyebaran HIV/AIDS.
Sebelumnya, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Sulsel merilis jumlah kasus penderita HIV/AIDS di Sulsel hingga November 2022.
Hasilnya, Sulsel berada di urutan ke-7 secara nasional dengan jumlah kasus mencapai 22.368.
Penderita human immunodeficiency virus (HIV) sebanyak 16.428.
Sementara Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) sebanyak 5.940.
“Data tersebut merupakan akumulasi mulai tahun 2005 hingga November 2022," kata Sekretaris KPA Sulsel Muharram Sahude, Kamis (22/12/2022).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.