Apakah Wajib Makan Sahur saat Ramadhan, dan Bagaimana Amalannya? Ini Penjelasan Quraish Shihab

TRIBUN-TIMUR.COM - Tradisi sahur di bulan Ramadhan menjadi langkah awal yang dijalankan oleh banyak umat Muslim sebelum imsak dan tiba waktu subuh.

Namun, beberapa orang mungkin memilih untuk tidak sahur karena merasa mampu berpuasa tanpa makan sahur.

Meskipun sahur bukan syarat wajib untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan, namun, sahur merupakan amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

Quraish Shihab menjelaskan bahwa anjuran sahur oleh Rasulullah SAW terdapat dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Sa’id Al Khudri.

Nabi Muhammad SAW bersabda,

“Makan sahur adalah makan penuh berkah. Janganlah kalian meninggalkannya walaupun hanya dengan meminum seteguk air, karena sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang yang makan sahur.” (HR. Ahmad 3: 44. Syaikh Syu’aib Al Arnauth menyatakan bahwa hadis ini shahih lighoirihi).

Quraish Shihab menjelaskan bahwa keistimewaan sahur yang diajarkan oleh Rasulullah SAW terkait dengan kebiasaan rutin sahur tersebut.

Nabi Muhammad SAW pernah memberi pesan untuk sahur, bahkan jika hanya dengan satu butir kurma dan segelas susu.

Namun, menurut ulama Indonesia terkemuka tersebut, sahur bukan hanya tentang memberikan energi agar bisa bertahan berpuasa.

Quraish Shihab menjelaskan bahwa dengan sahur, seseorang bisa membiasakan diri untuk bangun di waktu malam.

Sahur juga dapat membantu melawan rutinitas yang menghambat.

Lebih dari itu, sahur juga memungkinkan seseorang untuk merenung.

Sebelum waktu subuh, ada waktu yang disebut imsak.

Di sela-sela waktu imsak, seorang Muslim dianjurkan untuk melakukan salat fajar.

Waktu imsak juga bisa dimanfaatkan untuk mengoptimalkan ibadah Ramadhan, seperti membaca Al Quran, menunaikan salat sunah, mendengarkan kultum, dan kegiatan lainnya.

Jadi, sahur tidak hanya tentang mengumpulkan energi, tetapi juga memiliki manfaat lain, seperti merenung dan introspeksi diri.(*)