Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Berita Viral

Pelaku Penyerangan Jamaah Salat Subuh Viral di Makassar Ditangkap

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Devi Sudjana mengatakan, dalam aksi yang viral di media sosial itu, Wandi tidak sendiri.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM
Kloase Tangkapan layar CCTV penyerangan jamaah salat subuh dalam masjid di Jl Rajawali, Makassar. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pelaku penyerangan jamaah yang salat subuh dalam Masjid Smansa Rusunawa Rajawali, Makassar, ditangkap.

Pelaku yang diketahui bernama Wandi ditangkap Tim Jatanras Polrestabes Makassar yang dipimpin Iptu Fahrul dan Kasubnit 2 Ipda Nasrullah.

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Devi Sudjana mengatakan, dalam aksi yang viral di media sosial itu, Wandi tidak sendiri.

Ia melakukan perbuatan kriminal itu bersama beberapa orang temannya.

"Hasil interogasi, Wandi mengakui dan membenarkan telah melakukan penganiayaan terhadap korban dengan cara menarik korban padaa saat melaksanakan Ibadah, kemudian memukul korban bagian bahu sebanyak satu kali," kata Kompol Devi Sudjana dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/3/2024) malam.

Wandi lanjut Devi, juga mengakui membawa pisau dapur dan melakukan pengancaman terhadap korban. 

"(Pelaku) Angin mengakui dan membenarkan telah melakukan penganiayaan terhadap korban dengan cara memukul bagian kepala dan bahu korban, dan menendang paha korban," ujarnya 

Sementara pelaku inisial MZ (masih di bawah umur) mengakui  telah memberi pisau kepada Wandi untuk dipakai mengancam korban.

"Almuqarram Matahari Alam mengakui dan membenarkan telah melakukan penganiyaan terhadap korban dengan cara memukul korban menggunakan kepalan tangan," bebernya.

Lebih lanjut kata Devi, Wandi juga mengaku jika aksinya itu dilakukan berapa Awian, Brocil dan Seneo.

Sebelumnya diberitakan, Rekaman CCTV ksi penganiayaan di tempat ibadah, tepatnya di Masjid Smansa 81, Rusunawa, Kecamatan Mariso, Kota Makassar, viral di media sosial, Selasa (19/3/2024).

Dalam rekaman terlihat, seorang pria mengenakan baju kaos hitam memasuki tempat ibadah tersebut.

Ia masuk saat jamaah tengah melaksanakan salat subuh.

Pria tersebut tampak marah terhadap salah satu jamaah yang tengah salat.

Bahkan, ia berjalan menuju seorang jemaah yang sedang melaksanakan salat lalu mulai menarik dan menendangnya

Selain itu, teman pelaku juga nampak berjaga di bagian depan.

Kemudian, setelah itu, pria tersebut berjalan keluar dan mengambil senjata tajam. 

Setelah itu, pria tersebut kembali masuk sambil memperlihatkan senjata tajamnya. Namun setelah itu, pelaku kemudian keluar.

Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Mokhamad Ngajib membenarkan adanya kejadian tersebut.

Dirinya mengaku sudah mendatangi lokasi kejadian.

"Jadi, setelah kejadian dan tadi pagi sempat viral. Setelah mendapat informasi, kami langsung salat berjamaah di masjid smansa di tempat kejadian," kata Mokhamad Ngajib ditemui di kantornya.

Di sana, ia memberikan himbauan kepada masyarakat agar tidak terprovokasi, kemudian juga jangan terulang kembali.

"Tentunya juga diberikan pembinaan dan perhatian kepada anak-anak, jangan sampai (terjadi hal-hal yang tidak diinginkan)," ungkapnya.

Selain itu, Ngajib menyayangkan adanya kejadian tersebut di dalam tempat ibadah. Apalagi saat ini bulan ramadan.

"Itukan masjid tempat suci, apalagi sekarang bulan ramadan, apalagi sampai membawa senjata tajam dan melakukan penganiayaan di dalam Masjid. Itu tidak benar, sangat tidak benar," tuturnya.

Namun demikian, kata Ngajib hingga saat ini belum ada laporan polisi dari korban penganiayaan.

"Untuk kejadian itu, sampai sekarang belum ada laporan, korban bukan orang situ, sampai sekarang kita belum tahu siapa korbannya," ujar Ngajib.

Untuk pelaku, saat ini identitasnya sudah diketahui dan masih dalam tahap pengejaran pihak berwajib.

"Kemudian untuk pelakunya sendiri, kami sudah mengetahui identitasnya, nama dan tempatnya yang saat ini dalam pengejaran," ungkap Ngajib 

"Kita belum tau ini (motifnya), karena kita belum tangkap, tentunya kami berikan himbauan juga supaya jangan sampai terprovokasi," tuturnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved