Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilkada 2024

Ramai Soal PPP Ingin Usung Istri Danny Pomanto di Pilwali, Isyarat PPP-PDIP Koalisi di Makassar?

Ramai soal DPC PPP Makassar menyatakan sikap mendukung Indira Jusuf Ismail maju dalam kontestasi pemilihan Wali Kota (Pilwali) Makassar..

|
Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Sukmawati Ibrahim
dok pribadi
Istri Wali Kota Makassar Danny Pomanto, Indira Jusuf Ismail bakal diusung PPP di Pilwali 2024 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ramai soal DPC PPP Makassar menyatakan sikap mendukung Indira Jusuf Ismail maju dalam kontestasi pemilihan Wali Kota (Pilwali) Makassar.

Namun, saat ini PPP Makassar kekurangan lima kursi untuk mengusung sendiri calon mereka.

Diketahui, untuk Pilwali Makassar setidaknya setiap partai membutuhkan minimal 10 kursi di parlemen untuk dapat mengusung.

Namun, kursi dari PPP saat ini hanya ada lima di parlemen Makassar.

Wali Kota Makassar Danny Pomanto saat ini adalah kader dari PDI-P setelah keluar dari Partai Nasdem.

Apalagi PDIP juga mendapatkan lima kursi di parlemen Makassar pasca Pemilu 2024.

Baca juga: Istri Wali Kota Makassar Dilirik PPP Maju di Pilwali, Danny Pomanto: Ibu Tidak Agresif Menanggapi!

Jumlah kursi itu tentunya dapat melengkapi kekurangan kursi dari PPP dalam mengusung Indira Jusuf Ismail sebagai Calon Wali Kota Makassar.

Tentunya jika hal itu terjadi, maka bukan tidak mungkin koalisi dari Ganjar-Mahfud akan turun ke tingkat kota.

Sekretaris DPC PPP Makassar Rahmat Taqwa Qurais mengatakan, PPP tentu akan membentuk koalisi sebelum mengusung Indira Jusuf Ismail.

"Tentu kami harus berkoalisi, semua Partai berpeluang berkoalisi dengan kami," katanya saat dihubungi, Senin (18/3/2024).

Apalagi saat ini, kata Rahmat, PPP bagian dalam koalisi pemerintah Danny Pomanto 

"Saat ini kami bagian dari koalisi pemerintahan bapak Danny Pomanto selaku Wali Kota Makassar," ujarnya.

Baca juga: Golkar Ingin KIM Berlanjut di Pilwali Makassar

Ditanya soal koalisi Ganjar-Mahfud akan turun ke tingkat Kota, Rahmat mengatakan, hal itu tentu harus diperbincangkan terlebih dahulu.

"Coba tanyakan ke Ibu Ketua PDIP, mau gak mereka mengusung Ibu Indira, karena hari ini baru PPP yang berani menyatakan sikap," ungkapnya.

Lanjut Rahmat, PPP sangat cocok disandingkan oleh partai mana saja, karena PPP adalah satu-satunya partai di Indonesia yang berasaskan islam.

Baca juga: Gelombang Politik Pasca Pileg 2024, Fauzi Andi Wawo Jadi Kandidat Calon Wali Kota Makassar

"Jadi kami punya basis suara yang walaupun setiap Periode lima kursi tetapi basis kami kuat dan solid, sehingga tidak resisten dengan basis Partai lain," jelasnya.

Istri Wali Kota Makassar Dilirik PPP Maju di Pilwali, Danny Pomanto: Ibu Tidak Agresif Menanggapi!

Wali Kota Makassar Danny Pomanto merespon keinginan PPP mempersiapkan Indira Jusuf Ismail maju Pilwali Makassar mendatang.

Danny Pomanto mengaku tak ingin buru-buru memberi keputusan.

Ia ingin mengukur terlebih dahulu peluang sang istri maju Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Makassar.

Terlebih, kata Danny Pomanto, ibu dari anaknya itu tidak terlalu agresif menanggapi isu soal dirinya dipersiapkan maju di Pilwali

"Ibu sendiri tidak terlalu agresif menanggapi hal ini, cuma saya bilang perlu diukur lah," katanya, Senin (18/3/2024).

Sebelum menjadi kandidat calon, kata Danny Pomanto, perlu mengukur sejauh mana representasi sang istri menggantikan dirinya.

"Berpotensi itu boleh orang menduga, tapi kan kita mesti ukur apakah Ibu Indira bisa menjadi representasi saya," ujarnya.

"Itu kita belum tahu, itu nanti masyarakat yang menilai," tambah dia.

Meski demikian, Danny Pomanto merestui sang istri jika memang masyarakat benar-benar ingin melanjutkan pencapaian dirinya selama dua periode ini.

"Tapi kalau orang seperti sudah bosan mi sama Pak Danny, berarti dia tidak akan memilih orang dekat saya," ungkapnya.

Lanjut Danny Pomanto, semua hal itu memerlukan perhitungan yang benar-benar matang. 

Apalagi di Pilkada serentak nanti, dirinya juga akan maju pada kontestasi pemilihan Gubernur (pilgub) Sulsel. 

Perihal majunya Indira pada Pilwali akan menjadi pertimbangan sebelumnya.

"Walaupun packeting itu bisa lebih mudah. Sudah ada yang menjaga, mirip Pileg lah," jelasnya. (*)

 

 


Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved