Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemilu 2024

Anggota DPD-DPR RI Dulu Perkasa Sekarang Harus Berhenti Wakili Rakyat

Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 menjadi pergantian elite di Sulawesi Selatan.

Editor: Muh Hasim Arfah
DOK KPU RI
Petahana Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) bertumbangan pada Pemilu 2024 ini.  

TRIBUN-TIMUR.COM- Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 menjadi pergantian elite di Sulawesi Selatan.

Selain Partai Golkar tumbang atas Partai Nasdem, elite lama pun mulai bertumbangan. 

Petahana Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) bertumbangan pada Pemilu 2024 ini. 

Dulu Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Haruna meraih suara 46.692 pada Pemilu 2019 lalu di daerah pemilihan Sulsel I. 

Hanya satu periode, suaranya justru berkurang drastis menjadi 11.401 pada Pemilu 2024 ini. 

Selain itu, ada juga senator DPD RI, Ajiep Padindang yang meraih 427.005 suara pada Pemilu 2019 lalu. 

Setelah beralih ke DPR RI melalui Partai Golkar, suaranya tak sampai 10 ribu. 

Ia hanya mengumpulkan 7.522 suara pada Pemilu 2024 melalui dapil Sulsel I. 

Terakhir di dapil Sulsel I adalah Aliyah Mustika Ilham. Pemilu 2019 lalu, politisi Partai Demokrat ini meraih 61.800 suara. 

Kini suaranya berkurang menjadi 40.874 pada Pemilu 2024 ini. 

Kini, Aliyah harus menyudahi perjalanannya selama dua periode di senayan DPR RI. 

Partai Demokrat pun tak mendapatkan kursi. 

Kini kursinya diambil alih oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di dapil Sulsel 1. 

Kemudian, beralih ke Sulsel II. 

Dapil ini yang digelari ‘dapil neraka’ Sulawesi Selatan ini juga menimbulkan banyak petahan bertumbangan. 

Pemenang 2019 lalu, Partai Golkar hanya menyisakan satu legislator peraih suara terbanyak. 

Ia adalah Nurdin Halid dengan 70.681 suara. 

Petahana Partai Golkar Andi Rio Padjalangi dan Supriansa tumbang pada pemilu kali ini. 

Andi Rio mengumpulkan 45.511 suara.

Padahal, pemilu 2019 lalu, ia mampu menjadi peraih suara terbesar dengan 71.420 pemilih. 

Sementara itu, Supriansa meraih 45.826 suara. 

Pemilu 2019 lalu, ia mampu mengumpulkan 54.659 suara. 

Politisi PDI Perjuangan dua periode, Samsu Niang pun ikut tumbang.

Suaranya tak mampu mengangkat suara PDIP untuk lolos pada Pemilu 2024 ini. 

Ia hanya mampu mengumpulkan 25.553 suara. 

Padahal pemilu 2019 lalu, ia mampu mengumpulkan 48.376 suara. 

Sehingga, kursi PDIP hilang di Sulsel II. 

Selain itu, kejutan juga datang dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). 

Pasca konflik internal, politisi senior PKS pun kelabakan. 

Kini politisi muda mengisi PKS. 

Politisi DPRD Sulsel, Ismail Bachtiar pun mampu mengalahkan seniornya Andi Akmal Pasluddin

Ia meraih suara 63.688 suara. 

Sementara itu, Andi Akmal meraih 45.814 suara pada Pemilu kali ini. 

Sehingga, untuk pertama kalinya, Andi Akmal kalah dalam pertarungan DPR. 

Padahal, dia menjadi legislator PKS dari DPRD Sulsel hingga DPR RI. 

Terakhir, Dapil III juga menunjukkan kejutan setelah Sarce Bandaso tumbang. 

Dulu suara politisi PDIP ini mencapai 46.321 di dapil wilayah utara Sulawesi Selatan ini. 

Kini suaranya naik menjadi 49.369. 

Tapi, suara partai kalah dari Gerindra dan PAN di kursi bawah Sulsel III. 

Caleg internal PDIP tak ada mampu mencapai suara signifikan. 

Selain itu, senator DPD RI, Lily Amelia Salurapa tak mampu bersaing pada pemilu kali ini. 

Suara mencapai Lily Amelia Salurapa 213.301 pemilih. 

Padahal, Pemilu 2019 lalu, dia mampu mencapai 481.423 suara. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved