Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun HIS

Lebih Dekat dengan Masjid Agung Ummul Quraa, Ikon Wajo Diarsiteki Anak Pendeta

Dirancang khusus arsitek andalan Soekarno, pembangunan Masjid Agung Ummul Quraa akhirnya rampung pada tahun 1969.

|
Penulis: M. Jabal Qubais | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/JABAL QUBAIS
Masjid Agung Ummul Quraa Sengkang, Jl Masjid Raya, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. 

Masjid ini memiliki kurang lebih 50 tiang penyangga dengan paduan warna putih dan warna emas.

Lalu, ukiran kaligrafi berwarna coklat serta asmaul husna berwarna kuning keemasan berada di antara mimbar Imam.

Sementara kubah masjid berwarna kuning emas yang sangat mencolok. 

Selain itu, terdapat Mushaf raksasa berukuran 120 x 90 cm (terbuka 180 cm) dengan ketebalan 20 cm di dalam masjid.

Beratnya sekitar 270 kg, jumlah halaman 605, menggunakan kertas jasmine cream paper, jenis huruf khat naskhi dengan rasm Utsmani, serta peti/boks dan alas silang terbuat dari kayu cendana/jati yang diukir.

Mushaf tersebut adalah buah tangan Ustadz Usman Pa'bo, ditulis selama lebih satu tahun.

Ustadz Usman Pa'bo merupakan penulis Al-quran raksasa asal Kabupaten Pangkep.

Dirinya juga seorang pengajar di Pondok Pesantren Darud Dakwah Wal Irsyad (DDI) Arrahman, Galla Raya, Mandalle, Kabuapten Pangkep.

Bupati Wajo, Amran Mahmud saat itu melakukan serah terima mushaf Al-Qur'an kepada pengurus Masjid, Karyaman pada Jumat (4/11/2022).

Amran menyampaikan kesyukurannya bisa menghadirkan mushaf akbar hasil tulisan Ustadz Usman. 

Baca juga: Cerita Sejarah Masjid Islamic Center Dato Tiro Bulukumba

Menurutnya, keberadaan mushaf ini akan menjadi mushaf induk Al-Qur'an di Kota Sutera.

"Kita berharap ini akan menjadi spirit untuk menyiapkan generasi qur'ani dan generasi penghafal Al-Qur'an sebagaimana yang selama ini menjadi salah satu program prioritas Pemkab Wajo," kata mantan Bupati Wajo yang juga dikenal sebagai dai ini.

Selain sebagai tempat salat berjamaah, Masjid Ummul Quraa Sengkang dahulu ditempati para anregurutta untuk mengajar di masjid ini.

Pun difungsikan sebagai tempat pelaksanaan kegiatan keagamaan dan tempat para penghafal Quran menyetor dan mengulang-ulangi hafalan mereka.

Kini, masjid yang memiliki kubah warna emas ini telah berusia 69 tahun sejak mulai dibangun. 

Seiring berjalannya waktu, Masjid Agung Ummul Quraa telah direnovasi sebanyak empat kali oleh Pemerintah Kabupaten Wajo.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved