Fakta Tentang Berbohong saat Berpuasa yang Perlu Anda Ketahui, Simak Ulasan Quraish Shihab

TRIBUN-TIMUR.COM -Berbohong, atau menyatakan sesuatu yang tidak benar, adalah perbuatan yang dikecam dalam agama Islam.

Dalam Alquran, surah Adz-Dzariyat ayat 10, Allah SWT mengutuk orang-orang yang banyak berdusta.

Di surah Al-Zumar ayat 60, Allah SWT juga menyampaikan hukuman bagi orang-orang yang berbohong.

Namun, apakah berbohong dapat membatalkan puasa seseorang?

Menurut Prof Dr M. Quraish Shihab, berbohong tidak secara langsung membatalkan puasa, tetapi dapat mengurangi atau bahkan membatalkan pahalanya.

Rasulullah SAW telah menyebutkan dalam sebuah hadits bahwa ada lima hal yang bisa membatalkan pahala orang yang sedang berpuasa, di antaranya adalah berbohong.

Ketika seseorang berpuasa, penting bagi mereka untuk menjaga lisan mereka dari berbohong.

Bahkan jika dalam situasi tertentu seseorang terpaksa untuk berbohong, sebaiknya mereka menggunakan kata-kata yang dapat memiliki dua makna agar terhindar dari perilaku berbohong.

Misalnya, jika seseorang ditanya tentang keberadaan seseorang yang sebenarnya tidak ingin ditemui oleh tamu, mereka dapat menggunakan kata-kata yang ambigu seperti "Dia tidak di sini", yang sebenarnya berarti orang tersebut tidak berada di ruangan yang sama dengan mereka, namun tidak menyatakan secara langsung bahwa orang tersebut tidak ingin bertemu dengan tamu.

Dengan demikian, meskipun berbohong tidak secara langsung membatalkan puasa, namun sebagai umat Islam, kita harus berusaha untuk selalu jujur dan menjaga lisan kita dari perkataan yang tidak benar, terutama saat sedang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.(*)