BI Sulsel
BI Sulsel Harap Panen Raya Bone Mampu Tekan Inflasi
Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan melaksanakan Forum Group Discussion (FGD) di sektor pertanian, guna menekan laju inflasi daerah.
Penulis: Wahdaniar | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM - Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan melaksanakan Forum Group Discussion (FGD) di sektor pertanian, guna menekan laju inflasi daerah.
Kegiatan ini digelar di Kelurahan Massumpu Kecamatan Tanete Riattang, Jumat (15/3/2024).
FGD dilaksanakan bersama dengan tim penyuluh dari Dinas Pertanian, Tanam Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan Kabupaten Bone dan Asisten Manager Suplaicain dan Pelayanan Publik Bulog.
Bone rencananya akan melaksanan panen raya di Kelurahan Massumpu.
Untuk musim tanam bulan Oktober 2023, akan melaksanakan panen raya di akhir bulan Maret 2024.
Sedangkan untuk musim tanam di periode bulan April 2024, panen raya dilaksanakan pada Agustus sampai September.
Baca juga: Sudah 3 Hari Korban Tenggelam di Larea Rea Sinjai Belum Ditemukan, Pencarian Diperluas ke Teluk Bone
“Bone merupakan salah satu lumbung padi terbesar yang ada di Sulawesi Selatan. Kurang lebih luas lahan pertanian di Bone sekitar 118.975 hektar. Sehingga hal ini sangat diperlukan pencegahan agar tidak terjadi gagal panen yang mengakibatkan inflasi," ujar Advisor Bank Indonesia SulSel, Muhammad Abdul Majid Ikram.
Ia optimis untuk Kabupaten Bone bisa menghasilkan sebanyak 1,1 juta ton produksi padi pada panen raya, sehingga bisa mencapai suplay nasional.
"Apabila ini terjadi besar harapan kami harga beras bisa kembali normal," ujarnya.
Baca juga: BI Sulsel FGD di Desa Ujungpero Wajo,Bahas Panen Raya untuk 110 Ha Sawah
Bahas Kelangkaan Pupuk
ADVISOR Bank Indonesia Sulsel, Muhammad Abdul Majid Ikram mengatakan salah satu faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang tanaman padi adalah pupuk.
Karenanya, saat ini pihaknya bakal membahas di pusat, mengenai cara mengantisipasi kelangkaan pupuk.
"Memang untuk saat ini kan kelangkaan pupuk dimana-mana. Bukan cuman di Bone. Karena pupuk ini merupakan persoalan nasional. Hal tersebut diakibatkan karena bahan baku dari pembuatan pupuk harus didatangkan langsung dari luar negeri" ujarnya. (*)
BI Sulsel: Pasar Ekspor Jangan Hanya Andalkan Tiongkok |
![]() |
---|
Tips Membedakan Uang Asli dan Palsu, Simak Penjelasan BI Sulsel |
![]() |
---|
Rizki Ernadi Wimanda Dikukuhkan Jadi Kepala BI Sulsel Diiringi Petuah Bugis dan Falsafah Diving |
![]() |
---|
Marak Uang Kembalian Pakai Permen, BI Sulsel: Konsumen Bisa Menolak |
![]() |
---|
BI Sulsel Latih 300 Pelaku Usaha Untuk Dapat Sertifikasi Halal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.