Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ramadhan 2024

Syarat Wajib, Syarat Sah, dan Rukun Puasa Ramadhan

Puasa dalam bahasa Arab disebut as-șaum artinya menahan diri dari suatu perbuatan.

|
Editor: Sakinah Sudin
Freepik.com
Ilustrasi puasa Ramadhan. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Inilah syarat wajib, syarat syah, dan rukun puasa Ramadhan

Ramadhan atau Ramadan adalah bulan kesembilan dalam kalender Hijriah yang sangat istimewa bagi umat Islam.

Selama Ramadhan, umat muslim wajib berpuasa.

Puasa dalam bahasa Arab disebut as-șaum artinya menahan diri dari suatu perbuatan.

Puasa menurut syara’ adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa dari terbit fajar sampai terbenam matahari disertai niat dengan syarat-syarat tertentu.

Puasa disebut juga menahan makan dan minum, manahan hawa nafsu, perbuatan dan perkataan yang sia-sia, dan perbuatan serta perkataan yang diharamkan oleh Allah Swt

Puasa Ramadan diperintahkan kepada Nabi Allah saw pada tahun kedua Hijriah.

Hal ini berdasarkan firman Allah:

{ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ }

Yâ ayyuhalladzîna âmanû kutiba 'alaikumush-shiyâmu kamâ kutiba 'alalladzîna ming qablikum la'allakum tattaqûn

Terjemahannya:

”Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS Al-Baqarah/2:183)

Tahun ini, puasa Ramadhan jatuh pada bulan Maret.

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada 1 Maret 2024.

Ketetapan tersebut diambil berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah.

Sementara pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) biasanya akan menetapkan awal puasa Ramadan dan Idulfitri melalui Sidang Isbat.

Rencananya, Pemerintah Indonesia dan Nahdlatul Ulama (NU) melaksanakan sidang isbat penentuan 1 Ramadan 1445 H pada 10 Maret 2024.

Syarat dan Rukun Puasa Ramadhan

Agar puasa mendatangkan manfaat pelaksanaanya harus sesuai syarat dan rukun puasa.

Berikut syarat dan rukun puasa Ramadhan dilansir Tribun-Timur.com dari kemenag.go.id:

*Syarat Puasa Ramadhan

- Syarat Wajib Puasa

Syarat wajib adalah segala sesuatu yang harus terpenuhi pada diri seorang muslim untuk melakukan ibadah puasa. Syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut.

a. Beragama Islam
Menurut syariat Islam, orang yang tidak beragama Islam tidak memiliki kewajiban melakukan puasa.

b. Balig

Balig artinya cukup umur, bagi laki-laki ditandai dengan mimpi basah, sedangkan bagi perempuan adalah sudah mengalami haid (menstruasi).

c. Kuat atau Mampu Berpuasa

Orang yang sedang terkena penyakit dan tidak memungkinkan untuk melakukan puasa diperbolehkan baginya untuk berbuka, tetapi diwajibkan untuk mengqada atau menggantinya pada hari-hari yang lain di luar Ramadan.

d. Berakal Sehat atau Tidak Gila

Tidak diwajibkan melakukan puasa Ramadan bagi orang yang gila, begitu pula orang yang hilang akalnya, baik karena pingsan maupun mabuk.

- Syarat Sah Puasa

Syarat sah puasa Ramadan adalah segala sesuatu yang harus terpenuhi saat menjalankan ibadah puasa. Jika tidak terpanuhi puasanya tidak sah.

Syarat-syarat sah puasa adalah sebagai berikut.

a. Beragama Islam

Orang yang tidak beragama Islam tidak sah puasanya, sampai ia memeluk agama Islam terlebih dahulu.

b. Mumayiz

Mumayiz adalah masa usia lebih kurang 7 tahun saat sudah dapat membedakan antara perbuatan yang baik dan perbuatan yang buruk.

c. Suci dari haid dan nifas

Seorang wanita yang dalam kondisi haid atau nifas tidak sah baginya untuk melakukan puasa.

Nah, jika di antara kalian ada yang mengalami haid maka tidak diperkenankan untuk berpuasa.

Kalian harus menunggu sampai waktu suci tiba.

Kalian harus segera bersuci saat haid telah berhenti.

Meskipun tidak berpuasa pada bulan Ramadan, kalian wajib menggantinya pada bulan lain sampai bulan Ramadan berikutnya.

Sebaiknya, kalian tidak menunda-nunda waktu unutk menggantinya.

d. Pada waktu yang diperbolehkan untuk berpuasa

Nah, kalian hanya boleh berpuasa pada waktu-waktu yang tidak dilarang oleh Allah.

*Rukun Puasa

Rukun puasa adalah segala sesuatu yang wajib dipenuhi ketika sedang berpuasa.

Jika salah satu dari rukunnya tidak terpenuhi puasa menjadi tidak sah atau batal.

Rukun puasa adalah sebagai berikut.

a. Niat untuk berpuasa.

Berniat puasa dilakukan pada malam hari. Berniat dilakukan dalam hati.

Untuk menyakinkan niat biasanya diucapkan atau dilisankan.

Salah satu contoh lafal niat adalah sebagai berikut.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadzihis-sanati lillahi ta'alaa.

Artinya:

“Aku berniat melakukan puasa esok hari untuk memenuhi kewajiban puasa bulan Ramadan tahun ini karena Allah ta’ala".

Niat puasa Ramadan lebih utama dilakukan pada setiap malam sebelum terbit fajar hingga maksimal waktu imsak.

Imsak artinya menahan, waktu imsak tiba beberapa menit sebelum adzan subuh.

b. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari.

Itulah syarat dan rukun puasa Ramadhan.

Semoga Anda menjalankan ibadah puasa dengan benar dan mendapatkan pahala dari sisi Allah SWT. (Tribun-Timur.com/ Sakinah Sudin)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved