Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemilu 2024

Gelisah Suara PSI Melonjak PPP Beri Sindiran, 2 Caleg DPR RI Dapil Sulsel Terancam Gigit Jari!

Ketua DPP PPP Achmad Baidowi menyebut, ada anomali perolehan suara pada partai berlambang Ka'bah itu dan juga di PSI.

Editor: Alfian
ist
PPP (kiri) dan PSI (kanan). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Partai Persatuan Pembangunan atau PPP mulai gelisah dengan melonjaknya suara Partai Solidaritas Indonesia atau PSI berdasarkan hasil real count KPU di Sirekap.

Bagaimana tidak, PSI terus menunjukan tren kenaikan hingga menyentuh angka 3 persen yang mendekati ambang batas parlemen yakni 4 persen.

Sementara itu PPP was-was sebab sempat mengalami penurunan presentase dari angka menyentuk 4 persen sempat turun ke angka 3 persen.

Jika PPP tak memenuhi syarat ambang batas parlemen, tentunya akan berimpilkasi pada Caleg DPR RI dari partai berlambang ka'bah itu.

Ini lantaran sejumlah calegnya sebenarnya secara perolehan suara mampu meraih kursi di beberapa dapil salah satunya di Dapil Sulsel.

Ketua DPP PPP Achmad Baidowi menyebut, ada anomali perolehan suara pada partai berlambang Ka'bah itu.

"Terkait dengan data sirekap KPU memang terjadi anomali khususnya di suara PPP," kata Baidowi saat dihubungi Tribunnews.com Minggu (3/3/2024).

Baca juga: Penggelembungan Suara PSI Ditemukan di Kabupaten Bantaeng Sulsel, Kenaikannya Luar Biasa!

Baidowi mencontohkan, pada tanggal 28 Februari, PPP memperoleh suara sebesar 3.058.000, namun sempat menurun menjadi 3.040.000.

"Sementara jumlah TPS yang masuk itu bertambah, kan harusnya jumlah suaranya bertambah bukan berkurang," ucap Awiek, sapaan akrabnya.

"Sementara ada partai lain yang mengalami kenaikan tidak wajar, sementara PPP bukan persentasenya, kalau persentase itu otomatis karena otomatis mengikuti suara," imbuhnya.

Lebih lanjut, Awiek menyebut anomali ini menjadi peringatan bagi KPU untuk transparan.

Di sisi lain, Awiek mengajak seluruh kader PPP untuk terus menjaga perolehan suara.

"Bersarkan perhitungan internal kami PPP itu sudah lolos parliamentary threshold, sudah di atas 4 persen nerdasadjan data C1 hasil salinan yang masuk kepada kami," tandasnya.

Dalam catatan Tribunnews.com, Suara PSI meroket hanya dalam waktu tiga hari berdasarkan hasil hitung suara manual atau real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) dari 29 Februari hingga 2 Maret 2024.

Dalam rentang waktu tersebut, suara PSI bertambah hingga 230.361 suara per Sabtu (2/3/2024) pukul 15.00 WIB.

Berdasarkan hasil real count KPU pada Kamis (29/2/2024) pukul 10.00 WIB, suara PSI baru mencapai 2.171.907 atau 2,86 persen.

Suara total yang masuk berdasarkan Sirekap pada saat itu 65,48 persen atau berasal dari 539.084 TPS dari total keseluruhan 823.236 TPS.

Alhasil dengan tambahan tersebut, raihan suara partai yang dipimpin Kaesang Pangarep itu kini mencapai 2.402.268 atau 3,13 persen.

Baca juga: Komentar KPU RI Soal Anomali Perolehanan Suara PSI saat Ini, Dibandingkan Hasil Quick Count

Sementara, total suara yang masuk berdasarkan hasil Sirekap pada Sabtu pukul 15.00 WIB mencapai 541.324 TPS atau 65,76 persen.

Artinya, partai pimpinan putra bungsu Presiden Jokowi itu mampu memperoleh tambahan 230 ribu itu dari 2.240 TPS.

Penggelembungan Suara PSI di Sulsel

Ditemukan penggelembungan suara Partai Solidaritas Indonesia atau PSI di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Penggelembungan suara PSI di Kabupaten Bantaeng ini angka kenaikannya terbilang signifikan.

Sebelumnya, ramai menjadi pembicaraan soal kenaikan suara PSI pada Pileg DPR RI lantaran dianggap tak lazim.

Pasalnya beberapa data ditemukan, ada kenaikan suara PSI hingga 100.000 suara per hari.

Warganet pun ramai-ramai memposting sejumlah kejanggalan utamanya di media sosial X atau Twitter.

Ada perbedaan angka yang tercantum dengan foto C1 yang diupload pada Sirekap yang merupakan situs resmi real count KPU RI.

Berdasarkan penelusuran Tribun Timur, Minggu (3/3/2024), juga ditemukan perbedaan serupa terjadi di wilayah Sulsel.

Awalnya Tribun Timur mencoba mencari jumlah rekapan suara DPR RI secara acak di wilayah Sulsel.

Selanjutnya dipilihlah Kabupaten Bantaeng sebagai sampel awal.

Khusus Kabupaten Bantaeng, PSI mendapat 3.862 suara.

Lalu tim Tribun Timur mencari lebih detail jumlah perolehan suara DPR RI ke tingkatan Kecamatan lalu tingkat kelurahan dan desa yang ada di Kabupaten Bantaeng.

Kemudian dipilihlah Kecamatan Bantaeng kemudian Kelurahan Karatuang dan dilakukan pengecekan pada 9 TPS tang tertera.

Beberapa TPS belum tertera data hasil penghitungan namun pada TPS 007 Kelurahan Karatuang Kecamatan Bantaneg ditemukan kejanggalan.

Suara Partai PSI di TPS tersebut berjumlah 67 sementara tak satu pun dari 8 Calegnya mendapatkan suara.

Perolehan suara Partai untuk PSI di TPS 007 Kelurahan Karatuang ini tertinggi dibandingkan partai lainnya.

Namun setelah dicek foto C1 hasil yang sudah terunggah ditemukan hasil yang berbeda.

Dimana PSI mendapat suara kosong atau 0 untuk TPS 007 Kelurahan Karatuang.

Selanjutnya ditemukan pula perbedaan rekapan suara PSI di 001 Kelurahan Onto Kecamatan Bantaeng.

Di TPS ini PSI mendapat 37 suara sesuai yang tertera di kolom Sirekap.

Tetapi berdasarkan foto C1 yang diunggah PSI hanya mendapat 5 suara.

2 Kursi Caleg DPR RI PPP di Sulsel Terancam Hilang

Saat ini diketahui PPP berpotensi meraih 2 kursi DPR RI di Dapil Sulsel.

Pertama yakni Amir Uskara di Dapil Sulsel I.

Pada Dapil Sulsel I, PPP menempati posisi kelima partai dengan suara terbanyak.

PPP menempatkan Amir Uskara sebagai peraih suara terbanyak di internal partai dan berpeluang meraih 1 kursi dari 8 kursi yang tersedia di Dapil Sulsel I.

Selanjutnya Caleg PPP lainnya yang berpotensi kehilangan kursi yakni Muhammad Aras dari Dapil Sulsel 2.

Di Dapil Sulsel 2, PPP meraup suara terbanyak keempat.

Adapun Muhammad Aras menempati posisi pertama di internal PPP sebagai Caleg peraih suara terbanyak.

Lantas siapa pengganti Amir Uskara dan Muhammad Aras jika PPP tak lolos ambang batas?

Untuk Dapil Sulsel 1 DPR RI, terjadi perebutan kursi terakhir atau kursi ke-8 secara ketat.

PKB, Demokrat dan Nasdem sedang bersaing memperebutkan kursi terakhir ini.

Adapun 3 caleg yang tengah bersaing yakni Syamsu Rizal atau Deng Ical dari PKB untuk sementara menempati kursi ke-8.

Suara PKB di Dapil Sulsel 1 pada update real count terbaru yakni 52.186 suara sedangkan suara Deng Ical di angka 23.416 suara.

Lalu suara Demokrat 46.718 suara, Caleg yang meraih suara tertinggi di internal Demokrat yakni Aliyah Mustika Ilham dengan 20.826 suara.

Selain Deng Ical dan Aliyah Mustika Ilham, Partai Nasdem juga berpeluang menambah 2 kursi dengan menyasar kursi terakhir di Dapil Sulsel I.

Rudianto Lallo saat ini menempati peraih suara terbanyak kedua di Nasdem di bawah Fatmawati Rusdi.

Suara Partai Nasdem di angka 140.151 suara, lalu Rudianto Lallo saat ini sudah mengumpulkan 46.848 suara.

Nah melihat peta persaingan 3 Caleg untuk kursi terakhir DPR RI Dapil Sulsel 1 ini tentu bisa mengalami perubahan.

Andaikata benar PPP tak lolos ambang batas.

Kursi Amir Uskara bisa diperebutkan oleh Aliyah Mustika Ilham dan Rudianto Lallo yang tengah menunggu di posisi ke-9.(*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved