Sang Marbot Masjid Pendongkrak Suara PKS di Dapil Mamarita, Adi Akbar Potensi Duduk di DPRD Makassar

TRIBUN-TIMUR.COM - Partai Keadilan Sejahtera atau PKS meraih suara dominan di Dapil 5 DPRD Makassar berdasarkan perhitungan sementara real count KPU RI, Selasa (27/2/2024) Pukul 00.10 Wita.

Meroketnya suara PKS di Dapil 5 yang meliputi Kecamatan Mamajang, Mariso dan Tamalate atau Mamarita itu tak terlepas dari hadirnya Sang Marbot Masjid sebagai salah satu calegnya.

Sang Marbot Masjid yang dimaksud yakni Adi Akbar mencoba peruntungan maju sebagai Caleg DPRD Makassar lewat PKS.

Berdasarkan hasil real count terbaru, PKS sementara meraih 9273 suara atau 16,39 persen.

Suara yang masuk di Dapil 5 sementara sebanyak 415 dari 825 TPS atau 50,30 persen.

Torehan tersebut membuat PKS berpotensi mengamankan 2 kursi DPRD Makassar dari Dapil 5.

Adapun peraih suara terbanyak di internal PKS saat ini yakni Rezeki Nur dengan 3.557 suara.

Baca juga: Real Count DPD RI Dapil Sulsel 73,95 Persen : Datu Luwu dan Andi Hatta Tumbang, 2 Petahana Perkasa!

Rezeki Nur adalah istri dari Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Makassar, Ahmad Susanto. 

Di posisi kedua dari PKS yakni Adi Akbar dengan 3.068 suara.

Diketahui Adi Akbar seorang marbot masjid Anny Mujahidah Rasunnah.

Meski penghitungan suara masih terus berlangsung, Adi Akbar optimistis mengamankan kursi di DPRD Makassar, setelah melihat hasil perhitungan pasca-Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.

Berdasarkan hasil perhitungan internal, Adi Akbar mengaku meraih suara dominan di Tamalate. Saat ini, paling tidak sudah mengumpulkan kurang lebih 5.600 suara.

Adapun untuk dapil Makassar V diperkirakan sudah mencapai 6.500 suara dan kemungkinan masih terus bertambah.

"Basis saya memang di Tamalate, saya meraih suara dominan. Hasil perhitungan internal sudah kurang lebih 5.600 suara khusus Tamalate. Secara keseluruhan di dapil Makassar V, PKS bisa mengunci dua kursi," kata Adi Akbar beberapa waktu lalu.

Disinggung soal posisi perolehan suara, Adi Akbar mengklaim unggul dibandingkan caleg lainnya.

Untuk itu, pihaknya kini terus berfokus mengawal suaranya dan suara partainya.

Di luar dari saksi PKS, caleg nomor urut satu ini mengaku mengerahkan kurang lebih 200 saksi untuk memastikan suaranya tidak diganggu.

Lebih jauh, Adi Akbar menyampaikan apresiasi kepada masyarakat, khususnya di Tamalate yang telah mempercayakan suaranya. Ia mengaku cukup kaget dapat meraih suara signifikan meski berstatus pendatang baru.

Diakuinya tantangan menghadapi Pileg 2024 terbilang cukup berat.

Terlebih, harus bersaing dengan petahana dari partai lain di dapilnya untuk meraup suara.

Petahana tentunya sedikit lebih unggul karena sudah sering melakukan reses dan sosper. Sedang dirinya hanya punya modal sosial.

Beruntung, Adi Akbar mengaku memiliki keluarga besar di Parangtambung dan mempunyai Yayasan Akbar Daeng.

Yayasan yang telah banyak membantu masyarakat Tamalate dalam 5 tahun terakhir ini sangat membantu. Dirinya dikenal karena sudah lama sering membantu, bukan hanya karena ada maunya menjelang Pileg 2024.

Berikut Daftar Caleg yang memimpin sementara di Dapil 5 DPRD Makassar

Kursi 1: REZEKI NUR, S.Kep., M.Kep. (PKS) 3.557 suara

Kursi 2: MUH. FARID RAYENDRA (Gerindra) 2.868 suara

Kursi 3: ARI ASHARI ILHAM, S.E. (Nasdem) 2.798 suara

Kursi 4: H. FAHRUL HALIM, S.T., M.M. (Golkar) 2.184 suara

Kursi 5: ANDI IMARIO PARUWUSI L.R (PKB) 1.782 suara

Kursi 6: ANDI TENRI UJI IDRIS (PDIP) 3.744 suara

Kursi 7: Hj. MULIATI. S.Sos., M.Si. (PPP) 2.917 suara

Kursi 8: IRMAWATI SILA (Hanura) 2.839 suara

Kursi 9: ADI AKBAR, S.Pd., M.M. (PKS) 3.068 suara

Kursi 10: BUDI HASTUTI (Gerindra) 2.838 suara.

Berikut pemimpin suara sementara Dapil 1 hingga Dapil 4 DPRD Makassar :

Dapil 1

Kursi 1: dr. FAHRIZAL ARRAHMAN HUSAIN (PKB) 4.498 suara

Kursi 2: H. IRWAN JAFAR (Nasdem) 2.868 suara

Kursi 3: RUSLAN MAHMUD (Golkar) 2.090 suara

Kursi 4: ANWAR FARUQ, S.Kom. (PKS) 1.235 suara

Kursi 5: FASRUDDIN RUSLY, S.E (PPP) 2.589 suara

Kursi 6: ERIC HORAS, S.E., M.M. (Gerindra) 2.920 suara

Kursi 7: REZKI (Demokrat) 1.996 suara

Kursi 8: Ir. Hj. ANDI SUHADA SAPPAILE (PDIP) 2.015 suara

Kursi 9:  Ir. MUCHLIS A. MISBAH (Hanura) 3.295 suara

Dapil 2

Kursi 1: MUHAMMAD YULIANTO BADWI (Golkar) 4.948 suara

Kursi 2: H. RUSLAN LALLO, S. Sos. (Nasdem)  2.660 suara

Kursi 3: WILLIAM, S.E. (PDIP) 1.517 suara

Kursi 4: IRFAN MALLUSERANG, S.IP. (PAN) 2.254 suara

Kursi 5:  A. PAHLEVI, S.E. (Gerindra) 1.677 suara

Kursi 6: ISMAIL (Golkar) 3.612 suara

Kursi 7: BASDIR (PKB) 1.375 suara

Kursi 8: H. RAY SURYADI ARSYAD, S.IP. (Demokrat) 1.956 suara

Kursi 9: NUR KUSUMAWATY (Nasdem) 1.845 suara

Kursi 10: H. ABDUL WAHAB TAHIR, S.H. (Golkar) 2.329 suara

Dapil 3

Kursi 1: ANDI MUHAMMAD FARID (Demokrat) 1.678 suara

Kursi 2: ANDI SUHARMIKA, S.H. (Golkar) 2.292 suara

Kursi 3:  H. SANGKALA SADDIKO, S.H. (PAN) 1.758 suara

Kursi 4: A. ODHIKA CAKRA SATRIAWAN, S. Inf. (Nasdem) 898 suara

Kursi 5: ANDI HADI IBRAHIM BASO, S.S., M.A. (PKS) 2.234 suara

Kursi 6: dr. H. UDIN SHAPUTRA MALIK (PDIP) 2.018 suara

Kursi 7:  dr. YULIUS PATANDIANAN, SpB. (Perindo) 1.808 suara

Kursi 8: ZULHAJAR, S.IP., M.A. (PKB) 1.143 suara

Kursi 9: MELANI MUSTARI, S.E. (PPP) 846 suara

Kursi 10: NUNUNG DASNIAR AZIS B, S.T., M.M. (Gerindra) 374 suara

Kursi 11:  Dr. TRI SULKARNAIN AHMAD, SE., M.M. (Demokrat) 1.652 suara

Dapil 4

Kursi 1: SUPRATMAN (Nasdem) 5.666 suara

Kursi 2: AZWAR RASMIN (PKS) 3.267 suara

Kursi 3: IRWAN KAHAR (PAN) 2.068 suara

Kursi 4: ESHIN USAMI NUR RAHMAN, S.K.G. (Golkar) 4.896 suara

Kursi 5: KASRUDI, S.H. (Gerindra) 3.213 suara

Kursi 6: IMAM MUSAKKAR (PKB) 4.164 suara

Kursi 7:  Hj. UMIYATI, S.Kom. (PPP) 2.548 suara

Kursi 8: MESAKH R. RANTEPADANG, S.H. (PDIP) 3.080 suara

Kursi 9: H. JUFRI PABE, S.Sos. (Nasdem) 5.204 suara

Kursi 10: HARTONO, S.E., M.Si. (PKS) 2.708 suara.(*)

Disclaimer: Publikasi Form Model C/D Hasil adalah hasil penghitungan suara di TPS dengan tujuan untuk memudahkan akses informasi publik. Penghitungan suara yang dilakukan oleh KPPS, rekapitulasi hasil penghitungan suara dan penetapan hasil pemilu dilakukan secara berjenjang dalam rapat pleno terbuka oleh PPK, KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi dan KPU berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.