Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Citizen Reporter

PKM IAIN Palopo Gelar Pelatihan Pemasaran Kerajinan Tangan di Toraja Utara

Kegiatan ini merupakan bagian dari serangkaian pengabdian kepada masyarakat sebelumnya yang melibatkan berbagai tahapan.

Editor: Muh. Irham
ist
Peserta pelatihan pemasaran yang digelar PKM IAIN Palopo di Lembang Dende' Piongan, Napo, Toraja Utara, 22 Februari 2024 lalu. Pelatihan ini mengangkat tema Menganyam Tradisi dan Kesejahteraan: Pemanfaatan Rumput Tuyu Menjadi Handicraft untuk Pemberdayaan Perempuan di Masyarakat Adat Toraja 

Laporan: Wildana, Pendamping PKM IAIN Palopo, Melaporkan dari Toraja Utara

LEMBANG Dende' Piongan, Napo, Toraja Utara, pada tanggal 22 Februari 2024, sebuah kolaborasi terjadi antara Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) IAIN Palopo dan BPDLH di desa ini.

Mereka menyelenggarakan pelatihan pemasaran yang mengangkat tema "Menganyam Tradisi dan Kesejahteraan: Pemanfaatan Rumput Tuyu Menjadi Handicraft untuk Pemberdayaan Perempuan di Masyarakat Adat Toraja", dengan tujuan memperkuat ekonomi dan budaya lokal.

Kegiatan ini merupakan bagian dari serangkaian pengabdian kepada masyarakat sebelumnya yang melibatkan berbagai tahapan.

Dimulai dari pelatihan tutor pembelajar dan tutor sebaya, dilanjutkan dengan Forum Group Discussion (FGD) untuk menentukan motif anyaman yang sesuai dengan minat pasar, serta pelatihan pembuatan karya.

Mahasiswa pascasarjana IAIN Palopo juga turut serta dalam kegiatan ini, berbagi pengalaman dan strategi pemasaran kepada masyarakat.

Kehadiran Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) dari BPDLH Kementerian Keuangan menambah keberhasilan acara tersebut.

Dipimpin oleh Bapak Irhandy Joko Purnomo, Kepala Divisi Monitoring dan Evaluasi Pembinaan, serta M Reza Fauzi sebagai project assistant dari BPDLH, mereka turut memantau dan memberikan masukan untuk pengembangan kegiatan ini.

Ketua Tim PKM IAIN Palopo, Dr Edhy Rustan M Pd menyatakan, sangat bangga dapat menjadi bagian dari upaya memajukan ekonomi dan budaya masyarakat adat Toraja melalui pengembangan keterampilan anyaman dan pemasaran produk lokal.

“Melalui kolaborasi ini, diharapkan perempuan di masyarakat adat Toraja dapat semakin mandiri secara ekonomi dan terus memperkuat serta melestarikan warisan budaya tradisional mereka. Semangat ini menjadi contoh nyata bagaimana pendidikan, pemerintah, dan masyarakat dapat bersinergi untuk menciptakan perubahan yang berarti dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved