Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Harga Sembako Melambung

Pedagang di Wajo Curhat Harga Beras Naik Jelang Ramadan

"Iya naiknya mendadak, jadi kami agak kaget dan kurang persiapan," ujarnya kepada Tribun-Timur.com, Senin (26/02/2024).

|
Penulis: M. Jabal Qubais | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM
Pemilik kantin di Gedung DPRD Wajo, Bunda Suriani saat curhat kepada awak media, Senin (26/02/2024).   

TRIBUNWAJO.COM, SENGKANG - Jelang Ramadan 1445 Hijrah, komoditi beras mengalami kenaikan harga yang cukup fantastis, tak terkecuali di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Senin (26/02/2024)

Bahkan, tak sedikit dari emak-emak  keluhkan naiknya harga beras secara mendadak.

Salah satunya, pemilik kantin di Gedung DPRD Wajo, Bunda Suriani.

"Iya naiknya mendadak, jadi kami agak kaget dan kurang persiapan," ujarnya kepada Tribun-Timur.com, Senin (26/02/2024).

"Pasti mengeluh namanya juga warga pak, apalagi sudah hampir masuk bulan Ramadhan pasti kebutuhan meningkat," sambungnya.

Lanjut, kata dia sebelumnya harga beras masih relatif normal.

"Seminggu lalu harganya masih Rp10 ribu per liter tapi sekarang sudah Rp12 ribu atau Rp16 ribu per kilo," lanjutnya.

Dijelaskan, beras jenis kepala yang isinya 5 Kg kini mencapai Rp80 ribu.

"Sebelum naik harganya, itu masih Rp55 ribu itupun kalau ambil di Bulog kalau di pasar harga Rp60 ribu," jelasnya.

Olehnya itu, ia berharap ada solusi dari pemerintah baik setempat maupun pusat yang menjadi permasalahan penting bagi masyarakat.

"Semoga pemerintah bisa mencari jalan keluar. Jangan sampai membuat susah masyarakat," pintanya.

Tanggapan pimpinan Bulog Sulsel

Pimpinan Wilayah Perum Bulog Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) Muhammad Imron Rosyidi, menyebut penyebab kenaikan beras masih sama dengan sebelumnya.

Yakni terkait dengan serapan pasokan beras dari petani, di mana saat ini kondisi petani belum memasuki masa panen.

Masa panen petani diprediksi nanti mulai April 2024.

Di sisi lain, permintaan kebutuhan beras terus meningkat.

“Penyebabnya kan sudah jelas itu,” sebut Imron, saat dihubungi Tribun Timur, Minggu (25/2/2024).

Kendati demikian, Imron memastikan stok beras di wilayah Sulselbar aman dalam enam bulan ke depan.

Termasuk kesiapan untuk bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 2024.

“Saat ini Bulog Sulselbar miliki stok kurang lebih 80 ribu ton,” katanya.

Lebih lanjut, Imron memaparkan, pihaknya senantiasi menyiapkan langkah untuk menjaga keteraediaan dan pengendalian harga beras.

Seperti misalnya Bulog ditugaskan untuk menyalurkan bantuan pangan, tahap satu pada Januari sampai Maret 2024 dan dua April sampai Juni 2024.

“Saat ini sedang disalurkan alokasi Febbruari 2024,” paparnya.

Bulog bekerja sama dengan Pemkot dan Pemkab, serta dinas terkait untuk melakukan gerakan pasar murah.

Bulog juga mengisi pasar pengecer arau pedagang, Rumah Pangan Kita (RPK), dan ritel modern untuk menyalurkan atau menjual beras SPHP.

“Bulog juga melanjutkan kembali program Mini Distributor Center (MDC) di Kota Makassar bersama tim TPID dalam rangka pengendalian inflasi,” tambah Imron.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved