Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jalan Rusak

60 Persen Ruas Jalan di Bone Kampung Kelahiran Jusuf Kalla dan Amran Sulaiman Rusak, Pemkab Curhat

Menurut data Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Kabupaten Bone, masih ada 60 persen ruas jalan di Bone rusak parah.

Penulis: Wahdaniar | Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
Kolase mantan Wapres Jusuf Kalla- jalan rusak di Desa Teamalala, Kecamatan Ulaweng, Kabupaten Bone- Menteri Pertanian Amran Sulaiman. 

TRIBUNBONE.COM, BONE- Pemerintah Kabupaten Bone (Pemkab) mengusulkan anggaran sebesar Rp100 miliar dana Instruksi Presiden (Inpres) ke pusat untuk pembenahan jalan di tahun 2024.

Menurut data Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Kabupaten Bone, masih ada 60 persen ruas jalan di Bone rusak parah.

Sementara anggaran daerah masih sangat terbatas.

Sehingga sulit mengakomodir ribuan permintaan dari wilayah untuk pembenahan jalan.

Kabupaten Bone adalah kampung kelahiran Jusuf Kalla Wakil Presiden RI dan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman.

JK pernah mendampingi dua presiden yang berbeda.

JK mendampingi Presiden Joko Widodo periode 2014-2019 dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2004-2009. 

Foto ruas jalan yang rusak di Desa Teamalala, Kecamatan Ulaweng, Kabupaten Bone.
Foto ruas jalan yang rusak di Desa Teamalala, Kecamatan Ulaweng, Kabupaten Bone. (Tribun-Timur.com)

JK yang masih tercatat sebagai politisi Partai Golkar ini lahir di Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, 15 Mei 1942. 

Andi Amran Sulaiman lahir di Bone, Sulawesi Selatan pada 27 April 1968. Sehingga saat ini, ia berumur 55.

"Ada namanya dana Inpres, itu dalam bentuk kegiatan Infrastruktur Jalan Daerah (IJD) itu kurang lebih Rp100 miliar diusulkan oleh Kabupaten Bone," ujar Kepala Bidang Bina Marga, Dinas BMCKTR Bone, Jumran.

"Ini biasanya kolaborasi legislatif dan eksekutif, legislatifnya bisanya aspirasi dari anggota DPR," lanjut dia.

Ia mengatakan usulan besaran anggaran yang diterima masih bersifat tentatif.

Artinya ini akan kembali ke pusat untuk menentukan berapa yang akan dikucurkan untuk Kabupaten Bone nantinya. 

Jumran mengakui cukup sulit mengandalkan APBD untuk pembangunan infrastrukur jalan rusak di seluruh daerah yang ada di Kabupaten Bone.

Apalagi selama ini, Bone masih cukup bergantung pada pendanaan dari Pusat lewat DAK dan DAU.

Sehingga pemkab cukup bergantung dengan dana-dana dari pusat.

Kepala Dinas BMCKTR Bone, Askar mengatakan keterbatasan anggaran selama ini menyulitkan pemkab untuk membenahi seluruh jalan. 

Menurutnya, ada sejumlah laporan masuk melalui Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan (Musrembang) ke Pemkab Bone.

Dan jika ditaksir maka membutuhkan anggaran triliunan rupiah untuk mengakomodir seluruh perbaikan jalan.

"Jadi tergantung kemampuan keuangan, karena bukan uang kecil, nah kemampuan daerah sangat terbatas, dengan jumlah jalan yang ada dan semua kecamatan, kan semua mengharapkan itu," ujarnya.

Dia mengatakan Pemkab terus berupaya untuk mendorong perbaikan dari sumber pendanaan yang lain. 

Selama ini kondisi jalan yang rusak dan diperbaiki ini hampir sejajar.

Artinya jumlah jalan yang diperbaiki bersamaan dengan jalan yang mulai rusak hampir sama ,sehingga cukup sulit untuk mengurangi jumlah jalan rusak di Bone.

Ia menggambarkan untuk satu km saja, membutuhkan anggaran Rp2,5 miliar sampai dengan Rp3 miliar. 

Yang mana jumlah ini sangatlah besar, belum lagi perlu penyesuaian angregat sepeti beton untuk kawasan rawan terendam air, yang tentunya membutuhkan anggaran yang lebih besar lagi.

"Sekali lagi di Bone itu masih ada 600 km jalan yang membutuhkan pembiayaan semua masuk skala priioritas, tentu kita tetap dengan kemampuan untuk mencounter itu semua" ujarnya. 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved