Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pembunuh Nurul Adelia Ditangkap

Terungkap Hubungan AR Si Pembunuh dengan Nurul Adelia, Sempat Putus Komunikasi

Kasat Reskrim Polres Luwu, AKP Muhammad Saleh menerangkan, korban Nurul Adelia dan pelaku sudah saling kenal.

Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/MUH SAUKI MAULANA
Tampang AR (32) pembunuh Nurul Adelia saat diamankan di Mapolres Luwu, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Senin (19/2/2024). Pelaku dan korban ternyata sudah saling kenal. 

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Tim Resmob Polres Kabupaten Luwu bersama Unit Intelkam dan Resmob Polda Sulawesi Selatan mengejar AR (32) pembunuh Nurul Adelia (22) alumnus IAIN Palopo.

Pelaku diringkus di Kelurahan Kappuna, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Minggu (18/2/2024) dini hari.

Kasat Reskrim Polres Luwu, AKP Muhammad Saleh menerangkan, korban dan pelaku sudah saling kenal.

Korban, kerap kali memakai jasa mobil antar daerah pelaku ketika mahasiswi.

"Pelaku ini kan sopir, jadi selama mahasiswi, korban kalau pulang ke Kelurahan Cilallang, Kecamatan Kamanre mobil pelaku yang digunakan dalam artian sebagai penumpang," terangnya, Senin (19/2/2024).

Saleh menampik adanya hubungan asmara antara pelaku dan korban.

"Bahwa antara pelaku dan korban tidak ada hubungan khusus, namun sejak korban masih berkuliah kebetulan kosnya berdekatan," akunya.

Komunikasi antara pelaku dan korban juga terputus pasca korban menyelesaikan studi S1.

Kata Saleh, komunikasi terjalin kembali sehari setelah kejadian pembunuhan yang dilakukan AR.

"Pada saat sebelum hari kejadian, pelaku melihat status media sosial korban yang sedang kursus disitulah terjalin komunikasi kembali," jelasnya.

Sepulang dari kursus komputer, pelaku pun menjemput korban di perempatan Kelurahan Pammanu, Kecamatan Belopa Utara, Luwu.

Aksi bejat pelaku muncul dan merudapaksa terhadap korban.

Baca juga: Pembunuh Nurul Adelia Dijerat Pasal Berlapis, Terancam 15 Tahun Penjara

Kata Saleh, korban yang tak terima kemudian melawan.

Melihat reaksi korban, pelaku panik lalu mengambil sebilah badik di bawah jok mobil.

"Jadi pada saat pelaku melakukan aksinya, korban melakukan perlawanan. Kemudian pelaku panik dan emosi, sehingga pelaku mengambil badik yang ada di bawah kursi dan menikam pelaku," tuturnya.

Dari hasil interogasi, dalam melakukan aksinya, pelaku tak memiliki perencanaan untuk menghabisi nyawa korban.

"Berdasarkan keterangan pelaku, sama sekali tidak ada perencanaan. Sampai saat ini kota juga masih lakukan pendalaman, apakah akan ada tersangka lain atau tidak," tutupnya.(*)

Laporan Wartawan Tribun Timur, Muh Sauki Maulana

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved