Pilpres 2024
Sekum Muhammadiyah: Presiden Terpilih tidak Berikan Cek Kosong
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof Abdul Mu’ti menyatakan siapapun presiden terpilih 2024 tetap harus dihormati.
TRIBUN-TIMUR.COM, JAKARTA – Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Abdul Muti menyatakan siapapun presiden terpilih 2024 tetap harus dihormati.
Menurutnya, ketika pemerintah berada pada jalan yang benar harus diberikan dukungan tetapi lain hal apabila menyimpang dari konstitusi.
“Kita sebagai warga negara yang kritis tentu itu semua tanggung jawab kita dan juga keadaban kita sebagai bangsa,” tutur Prof Mu’ti dalam podcast di Gedung Tribun Network, Palmerah, Jakarta, Rabu (14/2/2024).
Kepada yang menang, dia berharap agar saat mendapatkan amanah nanti tidak memberikan cek kosong.
Lebih lanjut, setelah pencoblosan ini sudah saatnya negara kembali cooling down kembali kepada aktivitas masing-masing.
“Tetaplah rukun dengan tetangga, tetaplah rukun dengan sejawat dan kemudian menatap Indonesia lima tahun yang akan datang dengan presiden yang baru,” paparnya.
Prof Mu’ti pun mengapresiasi, pesta demokrasi lima tahunan ini berjalan aman, lancar dan damai sesuai harapan banyak orang.
Dia mengatakan, semua penyelenggara pemilu mulai dari tingkat pusat sampai TPS serta jajaran aparat lain mendukung penyelenggaran Pemilu 2024 ini.
“Mengapresiasi komisi pemilihan umum (KPU) dan semua penyelenggara pemilu mulai dari tingkat pusat sampai tingkat TPS, para aparat keamanan, dan semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan pemilu sehingga berlangsung aman, tertib, dan lancar mulai dari proses pemungutan hingga penghitungan suara,” katanya.
Pihaknya juga mengapresiasi masyarakat yang telah berpartisipasi dan menggunakan hak pilihnya dengan penuh tanggung jawab dan tertib di masing-masing tempat pemungutan suara (TPS).
Lebih jauh dalam masa menanti hasil resmi, Muhammadiyah berharap para pendukung, partai politik, para calon anggota legislatif, serta para calon presiden-wakil presiden agar bersabar menanti hasil akhir pemilu yang akan disampaikan secara resmi oleh KPU.
“Semua pihak hendaknya tidak terburu-buru mengambil kesimpulan hasil pemilu berdasarkan Quick Count yang disampaikan oleh lembaga-lembaga survei,” harap Mu’ti.
Selain itu, semua pihak hendaknya tetap menjaga situasi yang kondusif, menjaga sikap saling menghormati dan tenggang rasa.
“Kepada pasangan capres-cawapres yang menang dan para pendukungnya hendaknya tidak jumawa dan euforia yang berlebihan. Bagi yang kalah hendaknya berjiwa besar dan legowo menerima hasil pemilu,” tutur dia.
Apabila ada pihak-pihak yang berkeberatan dengan hasil pemilu hendaknya menyelesaikan melalui jalur Mahkamah Konstitusi dan tidak menempuh cara-cara pengerahan massa yang berpotensi memicu kekerasan dan konflik horizontal. (Tribun Network/Reynas Abdila)
Mahfud MD: Saya Lebih Baik dari Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming |
![]() |
---|
Cak Imin Nilai Wacana Pembentukan Presidential Club Positif |
![]() |
---|
Alasan Surya Paloh Tinggalkan Anies Baswedan Usai Kalah di Pilpres, Kini Dukung Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
PBB Takut Yusril Ihza Mahendra tak Jadi Menteri? NasDem-PKB Dukung Prabowo |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran tidak Mundur Hingga Dilantik Jadi Presiden-Wapres |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.