Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemilu 2024

Memalukan! Suami Caleg Aniaya KPPS dan Ketua RT Gegara Tak Terima Istrinya hanya Raih 3 Suara di TPS

Pemicunya karena sang suami tak terima istrinya hanya meraih tiga suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 23.

|
Editor: Sudirman
Istimewa
Ilustrasi penganiayaan. Suami caleg mengamuk gegara istrinya hanya mendapatkan 3 suara di TPS. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan Ketua RT dianiaya oleh suami caleg di Kelurahan Payo Lebar, Kecamatan Jelutung Kota Jambi.

Pemicunya karena sang suami tak terima istrinya hanya meraih tiga suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 23.

Pelaku mengamuk dan melakukan penganiayaan di rumah Ketua RT.

Nahasnya, anggota KPPS yang mencoba melerai juga ikut dihajar hingga luka-luka.

“Iya betul, suaminya inisial RM. Tidak terima istrinya yang Caleg PKN hanya mendapat tiga suara padahal istrinya besar dan lahir di lingkungan TPS," ujarnya, Kamis (15/2/2024).

Kata dia RM Bawa 8 orang dan ribut dengan ketua RT.

Keributan tersebut dicoba dilerai oleh salah satu anggota KPPS.

Namun anggota KPPS yang bernama Hariyanto tersebut justru mendapatkan serangan dari RM.

Ia terkena pukulan kayu hingga menyebabkan tangannya patah.

Sementara Ketua RT 23 menderita luka di kepala hingga dijahit 30 jahitan.

Baca juga: Jokowi Senyam-senyum saat Ditanya Hasil Quick Count, Sebut Sudah Temui Prabowo-Gibran, Ucap Selamat

"Untuk KPPS yang luka dan patah tangan bernama Hariyanto, petugas TPS 23 nomor 7."

"Saat ini tidak dirawat di rumah sakit, hanya istirahat di rumah."

"Dan ketua RT tersebut menderita luka di kepala hingga dijahit 30 jahitan," jelasnya.

Ketua KPU Kota Jambi, Deni Rahmat mengaku telah mendengar hal tersebut.

Ia menggelar rapat dengan anggota KPU serta pemegang anggaran terkait bantuan dana bagi KPPS.

“Ini insiden, jadi akan dibahas lebih lanjut. Belum tahu akan ada anggaran atau tidak, tunggu hasil rapat,” ujarnya. 

Sementara Kapolresta Jambi Kombes Pol Eko Wahyudi membenarkan kejadian tersebut, dan saat ini pihaknya sedang melakukan penyelidikan terkait kejadian tersebut.

"Benar, laporannya ada, nanti kami periksa saksi dulu dan biarkan anggota bekerja di lapangan," kata Eko, Kamis (15/2/2024).

"Yang jelas kepolisian tengah bekerja saat ini. Untuk korban ada 2 orang, salah satunya anggota KPPS dan sedang kita dalami. Sementara laporan sudah masuk ke Polresta," tambah dia.

Sementara itu Camat Jelutung Hartono mengatakan ketua RT yang menjadi korban sempat berbincang dengan massa yang datang ke TPS.

"Benar memang ada terjadi keributan. Karena ada beberapa orang datang ke TPS. Dan TPS tersebut langsung menghubungi pak RT saat itu Pak RT lagi tidur, namun setelah mendengar ada keributan beliau langsung bangun dan turun," kata Hartono. Kamis (15/2/24).

Dia menyebut saat ketua RT yang menjadi korban kemudian dipukul di bagian kepala.

"Setelah satu jam setengah di rumah sakit, pak RT sudah diperbolehkan untuk pulang. Ada 2 korban, satu tangan dan kedua kepalanya," tutupnya.

Respon PKN Jambi

Sekretaris Pimda PKN Provinsi Jambi, Eko Harwanto mengatakan kejadian terjadi pada pukul 00.00 WIB saat penghitungan suara di TPS 23.

Saat itu pimpinan PKN Provinsi Jambi beserta rekan tim sukses yang berjumlah 5 orang datang ke TPS 23.

Mereka mendapatkan informasi jika suara caleg PKN, RWA adalah 0 atau kosong.

Menurut Eko, Ketua Pimda PKN Jambi sempat mendatangi petugas KPPS TPS 23 dan bertanya baik-baik.

Benar saat itu hanya ada 3 suara untuk caleg RWA.

Merasa tidak puas, Ketua Pimda melontarkan kata-kata masalah adanya dugaan politik uang dari caleg tertentu (lawan politik).

Hingga akhirnya terjadi keributan. Tm caleg yang dituduh melakukan money politic menyerang Ketua Pimda PKN dengan benda tumpul.

Menurut Eko, pimpinan PKN terluka di kepala dan tubuhnya lebam karena diinjak-injak oleh penyerang.

Melihat kejadian ini, rekan-rekan Ketua Pimda PKN Jambi bereaksi melindungi ketua dan menariknya.

Lalu Ketua Pimda PKN kembali ke TPS 16 dekat rumahnya. Sesampainya di lokasi TPS 16, ketua Pimda rencananya akan dibawa ke RS.

"Tidak berapa lama datang orang-orang dari P (ketua RT), mengejar lagi Ketua Pimda membawa senjata besi dan masuk ke dalam TPS memaki-maki dan mengancam akan membunuh ketua Pimda," kata Eko.

Kejadian tersebut juga disaksikan semua orang di TPS 16.

Karena merasa terancam, Ketua Pimda kembali berlari menyelamatkan diri dan dibawa ke RS DKT untuk mendapatkan pertolongan pertama.

"Selanjutnya kami membuat laporan polisi ke Polresta Jambi. Saat ini masih dalam penyelidikan kepolisian atas kejadian tersebut,” ungkap Eko.

Ia mengatakan yang menjadi perhatian adalah penghitungan suara yang seharusnya berurutan dari Capres, DPR-RI, DPD-RI, DPRD Provinsi, terakhir DPRD Kota dan adanya bukti foto bahwa telah terjadi money politic di TPS RT 31 tersebut.

"Ini justru dilanggar oleh pihak KPPS, dengan perhitungan suara DPRD Kota yang didahulukan," tutupnya.

Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Kronologi Suami Caleg Ngamuk Istrinya Cuma Raih 3 Suara di TPS, Langsung Hajar KPPS dan Pak RT

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved