Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pencuri Emas Ditangkap

Isi Brankas Dosen Unhas yang Dibobol Maling, Kerugian Rp6 Miliar

Selanjutnya, sebanyak 27 cincin, tujuh emas Dubai. Sebanyak 44 gelang, 17 Bros, tiga buah mainan kalung hingga masih banyak lainnya.

|
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Abdul Azis Alimuddin
tribunnews.com
Ilustrasi 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tim Resmob Polda Sulsel mengamankan sejumlah barang bukti pengungkapan kasus pembobolan rumah dosen Unhas di Komplek Minasa Upa, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.

Barang bukti itu berupa alat digunakan pelaku dan brankas yang berisi logam mulia atau emas dan surat-surat berharga.

Tidak tanggung-tanggung, korban yang diketahui mengajar merupakan dosen ekonomi mengalami kerugian sekira Rp6 miliar.

Adapun daftar barang bukti yang diamankan tim Resmob Polda Sulsel, berupa satu brangkas merk krisbow, satu obeng hijau, satu linggis.

Selanjutnya, sebanyak 27 cincin, tujuh emas Dubai.

Sebanyak 44 gelang, 17 Bros, tiga buah mainan kalung.

Delapan anting, satu kalung, lima batang emas antam, satu emas batangan.

Lima sertifikat deposito dan surat-surat emas, empat jam tangan, satu hard disk.

Ada juga empat unit HP, satu unit sepeda motor honda Scoopy warna merah DD 2577 AD.

"Pelaku masuk ke dalam rumah korban dengan cara mencungkil pintu rumah korban kemudian masuk dan mengambil satu buah brankas," kata Kanit Resmob Polda Sulsel Kompol Benny Pornika, Jumat (16/2/2024) siang.

Brankas itu lanjut Benny berisikan 21 potong emas antam, tiga potong emas batangan 100 gram, tiga gelang Dubai 160 gram.

Lima potong gelang Dubai kecil 135 gram, dua gelang Dubai 70 gram, 33 emas garancong 200 gram

Gelang emas 60 gram, berlian gelang 11 potong 150 gram.

Cincin biasa dan berlian Dubai 150 gram emas bros satu stel 100 gram.

Emas bros kendari tujuh potong 130 gram satu sertifikat, satu stel emas putih berlian, BPKB mobil 2 buah.

Kalung emas 3 buah 57 gram dan mainan kalung 6 potong 45 gram.

Sebelumnya diberitakan, Kawanan pembobol rumah dosen di Kota Makassar, ditangkap Tim Resmob Polda Sulsel.

Dosen itu diketahui mengajar di Kampus Unhas bernama Kastumuni Harto (63) warga Kecamatan Rappocini, Makassar.

Ada total lima orang yang diamankan, tiga diantaranya merupakan pelaku.

Ketiga pelaku ARI alias Ade (34) dan RA alias Ihsan (36) dan AS alias Addi (27) warga Jl Andi Tadde, Kecamatan Tallo, Makassar.

"Penangkapan berlangsung di dua lokasi," kata Kanit Resmob Polda Sulsel Kompol Benny Pornika kepada tribun, Jumat (16/2/2024) siang.

Lokasi penangkapan pertama lanjut Benny, di Jl Rajawali Lorong 13 B Kelurahan Panambungan, Kecamatan Mariso, Kota Makassar.

Lalu lokasi kedua di Jl Gunung Latimojong (kios Hollywood) Kelurahan Maradekaya Selatan, Kecamatan Makassar, Kota Makassar.

Sementara itu, Panit 2 Opsnal Resmob Polda Sulsel Ipda Abdillah Makmur mengatakan, dari lima orang yang diamankan, tiga merupakan pelaku langsung.

"Lima diamankan, tiga pelaku langsung," kata Ipda Abdillah Makmur.

Total kerugian yang dialami korban ditaksir sekitar Rp 6 miliar.

Pasalnya pelaku menggasak brankas korban yang berisi beberapa jenis perhiasan emas termasuk emas batangan.

Pengakuan pelaku

Pelaku pencurian brankas berisi emas batangan di rumah dosen Universitas Hasanuddin (Unhas), Kastumuni Harto (63), di Komplek Minasa Upa, Kecamatan Rappocini, Makassar, mengaku sempat mengucap salam sebelum merusak pintu rumah.

Ketiga pelaku masing-masing bernama Ade Rezky (34), Rahman Arsyad (30), dan Asdi (36), warga Jl Andi Tadde, Kecamatan Tallo, Makassar.

Ade Rezky yang diinterogasi personel Resmob Polda Sulsel, mengakui perbuatannya.

Ade mengaku, sebelum memasuki rumah, dirinya lebih dahulu berkeliling komplek memantau rumah kosong yang ditinggal penghuninya.

"Ade menerangkan awalnya ia seorang diri berputar-putar dan mencari rumah kosong di sepanjang Jl Minasa Upa," kata Kanit Resmob Polda Sulsel Kompol Benny Pornika dalam keterangan tertulisnya, Jumat (16/2/2024) siang.

Salah satu rumah yang disambangi adalah milik Kastumuni Harto.

"Dan menemukan rumah korban sambil mengucapkan salam dan tidak ada jawaban dari dalam rumah," ujarnya.

Setelah memberi salam dan tidak mendapatkan jawaban, Ade lanjut Benny, pun mencungkil pintu rumah.

"Ia pun mengeluarkan obeng kemudian mencungkil pintu rumah korban dan memeriksa kamar utama korban dan menemukan brankas tersebut," bebernya.

Setelah menemukan brankas korban, Ade mencoba mengangkat. Namun, brankas itu dianggapnya terlalu berat.

Ade pun kembali ke rumahnya dan memanggil dua temannya Ihsan dan Addi untuk ke rumah korban.

"Ade menerangkan setibanya di rumah korban ia pun bertiga kembali masuk ke kamar korban dan menyeret brankas tersebut sampai di depan pintu rumah korban dan mengangkatnya menggunakan sepeda motor honda Scoopy," tuturnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved