Cek Fakta
Cek Fakta: Mahasiswa Demo di Balai Kota Solo, Ingin Pasung Gibran dan Cincang Jokowi
Dalam video massa nampak membakar ban dan menutup badan jalan. Massa berteriak 'Bakar, bakar, bakar'.
TRIBUN-TIMUR.COM - Beredar video di media sosial termasuk grup WhatsApp yang menarasikan demo di Solo, Kamis (15/2/2023).
Dalam video juga terdapat narasi 'Heh Gibran, keluar kau. Jokowi benalu di negeri ini. Pasung Gibran dan cincang Jokowi penghancur demokrasi'.
Dalam video massa nampak membakar ban dan menutup badan jalan.
Massa berteriak 'Bakar, bakar, bakar'.
Sejumlah polisi yang berada di sekitar lokasi hanya bisa pasrah melihat kejadian itu.
Massa tak terima dengan hancurnya demokrasi akibat ulah Jokowi.
Ternyata narasi video tersebut hoaks atau tidak benar.
Demo tersebut digelar ratusan mahasiswa pada Kamis pekan lalu.
Seratusan orang yang mengatasnamakan mahasiswa se-Solo Raya menggelar aksi protes di depan Balai Kota Solo, Kamis (8/2/2024) siang.
Mahasiswa tersebut juga membawa bendera sejumlah organisasi mahasiswa seperti GMNI, KAMMI, FMN, HMI dan sejumlah organisasi yang masuk dalam Cipayung Plus.

Para Mahasiswa berunjuk rasa di Plaza Balai Kota Solo dan dimulai sekitar pukul 14:30 WIB.
Dalam aksi ini, sejumlah orang sempat berorasi di hadapan massa.
Tidak hanya itu saja, aksi membakar ban juga sempat dilakukan oleh massa.
Ini merupakan aksi mahasiswa kedua dalam tiga hari yang dilakukan di depan Balai Kota Solo.
Namun menurut koordinator aksi mahasiswa kali ini, Fierdha Abdullah Ali menyebut, unjuk rasa beberapa hari tersebut hanya sebuah gimik dukungan untuk Gibran.
Alasannya, isi dari tuntutan tersebut seharusnya ditujukan pada seseorang yang telah menduduki jabatan tertentu.
"Jadi tidak masuk diakal, ketika ada yang demonstrasi, lalu ada penandatanganan fakta integritas yang sejatinya isi dari tuntutan itu adalah visi-misi Paslon yang diusung dan ada kesepakatan untuk mendukung juga," katanya saat diwawancarai pada sela-sela aksi.
Aksi sejumlah mahasiswa beberapa waktu lalu dinilai Ali akan merusak gerakan mahasiswa.
Sehingga aksi kali ini adalah untuk menjawab fenomena itu.
"Kami mahasiswa Solo Raya tidak terkotakan oleh salah satu Paslon. Mahasiswa Solo Raya tetap independen.
Kepentingan mahasiswa adalah untuk mengawal demokrasi Indonesia, bejalan dengan damai, seperti yang diharapkan sehingga menghasilkan pemerintahan yang bersih," papar Ketua HMI Sukoharjo itu.
Hal senada diungkapkan Ketua GMNI Solo, Dian yang mengungkapkan bahwa massa yang bergerak kali ini berdasarkan kesadaran dan bukan bayaran.
"Ini memang aksi yang tergerak dan sadar. Saya raya ini tidak ada bayaran dan tandingan," kata dia. (*)
Cek Fakta: Kecepatan Nozzle Pompa Bensin SPBU Pertamina Kurangi Takaran |
![]() |
---|
Cek Fakta: Netanyahu Ancam Hancurkan Indonesia Setelah Iran, Video Sudah Beredar |
![]() |
---|
Cek Fakta: PBNU Terima Aliran Dana Tambang Raja Ampat PT Gag Nikel Lewat Gus Fahrur |
![]() |
---|
Cek Fakta: Kuota Haji Indonesia 2026 Dikurangi 50 Persen |
![]() |
---|
Kejagung Bantah Jaksa Agung ST Burhanuddin Diganti, Kapuspenkum: Masih Berkantor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.