Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2024

Viral Relawan Anies Baswedan Temukan Kotak Suara di Luar TPS, Kesbangpol Makassar: Hoax!

Viral di media sosial (medsos) video penemuman kotak suara atau logisitik Pemilu di luar Tempat Pemungutan Suara (TPS). 

|
Tribun Timur
Kepalanya Kesbangpol Makassar, Andi Bukti Djufrie memberikan klarifikasi terkait video berdurasi 27 detik yang beredar di sosial media, Minggu (11/2/2024)  

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Viral di media sosial (medsos) video penemuman kotak suara atau logisitik Pemilu di luar Tempat Pemungutan Suara (TPS). 

Video tersebut dilengkapi keterangan "Hari ini ditemukan oleh Relawan Anies di Makassar soal rencana curang Pemilu 2024. Tolong periksa KPU dan KPUD di kota-kota lainnya".

Dalam video berdurasi 27 detik itu terlihat ada dua orang. 

Salah satunya menggunakan baju kaos panjang berlogo KPU. 

Sementara satu orang lainnya menggunakan songkok hitam dan jaket abu-abu. 

"Saya sekarang ini berada di satu tempat, di Makassar. Ini kotak-kotak suara tidak berada di kecamatan, dari TPS yang dibawa ke tempat ini yang tidak diketahui apa wewenangnya. Dan ini adalah kotak suara dengan kondisi tidak tersegel dan sangat memungkinkan tempat-tempat seperti ini sangat banyak di Makassar, kecurangan ini harus dilawan," demikian kata pria bersongkok. 

Hal ini pun mendapat respon Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Makassar Andi Bukti Djufrie.

Andi Bukti menegaskan, video tersebut hoaks.

Pasalnya, distribusi surat suara dan kelengkapannya baru akan dimulai Senin 12 Februari 2024 ke Panitia Penyelenggara Pemilu (PPS) di masing-masing Kelurahan.

"Tadi pagi video ini beredar. Ini kami pastikan video hoaks karena pertama distribusi surat suara. Pak wali minta agar video hoaks itu tersampaikan ke masyarakat," jelas Andi Bukti Djufrie, Minggu (11/2/2024). 

Kata Andi Bukti, informasi dari kepolisian, video tersebut merupakan rekaman 2019.

Video itu diduga sengaja diposting kembali dengan merubah narasi atau keterangan videonya. 

Olehnya itu, masyarakat diimbau agar bisa menyaring semua video di sosial media sebelum menerima dan menyebarkan.

"Jadi kalau ada video soal pemilu bisa dilaporkan ke pemerintah kota atau penyelenggara pemilu apakah video itu benar atau tidak. Kita harap masyarakat bisa lebih cerdas," ungkapnya.

"Kita sudah koordinasi dengan penyelenggara soal video tersebut. Mereka akan berikan keterangan soal video hoaks ke teman-teman media untuk disampaikan ke masyarakat luas," pungkasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved