Deklarasi Forum Dosen
Alasan Prof Heri Tahir Ungkap Nilai Prinsip Moral di Indonesia Sudah Terkoyak-koyak
Menurutnya, saat ini ada dua hal mendasar sehingga membuat insan akademik turun tangan khususnya forum dosen.
Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Guru besar Hukum Universitas Negeri Makassar Prof Heri Tahir menilai prinsip moral sudah terkoyak-koyak.
Pasalnya, proses demokrasi di Indonesia saat ini sudah goyah dan tak berjalan seperti dulu lagi.
Hal itu diungkap Prof Heri saat deklarasi Forum Dosen Sulawesi Selatan (Sulsel) di Kantor Tribun Timur, Jl Opu Daeng Risadju, Kota Makassar, Selasa (6/2/2024).
Menurutnya, saat ini ada dua hal mendasar sehingga membuat insan akademik turun tangan khususnya forum dosen.
Yaitu karena kampus selalu menjadi garda terdepan mengawal peradaban dan hal itu tidak boleh kendor.
"Kedua kita merasakan saat ini terkoyak-koyaknya prinsip moral dalam bidang akademik yang sama kita junjung tinggi bagaimana keadilan dan kejujuran," katanya.
Hal tersebut, kata Prof Heri, sudah berada didepan mata, dimana keadilan dan kejujuran sudah mulai goyang dalam proses demokrasi.
"Paling terasa bahwa ungkapan lama mengatakan biarkam anjing menggonggong apabila berlalu ya berlalulah, jadi seolah seperti itu," ujarnya.
Akibatnya, dirasa Prof Heri, tak ada kepedulian sama sekali terhadap proses demokrasi adil dan jujur.
"Tidak ada kepedulian sama sekali, yang terpenting bagaimana mencapai target kekuasaan tidak peduli lagi," ungkapnya.
Apalagi, kata Prof Heri, aspek moral dan etika saat ini seolah-olah telah terabaikan.
"Padahal selalu saya katakan bahwa dalam pepatah kuno mengatakan apa arti suatu undang-undang tanpa moral dan etika," kata dia.
"Inilah yang kita rasakan, bahwa betapa hal-hal ini sangat terabaikan," tambah dia.
Olehnya, para akademisi dan guru besar saat ini, lanjut Prof Heri, sangat khawatir melihat situasi-situasi dan dinamika politik yang mulai tergoyahkan.
"Kita khawatir jika hal ini tidak kita perhatikan akan menjadi prestasi buruk bagi anak bangsa kedepan," jelasnya.(*)
Dua Profesor Unhas Sorot Tokoh Negara Abaikan Etika dan Moral Demokrasi |
![]() |
---|
Sudah 3 Kali Ketua KPU Langgar Etik, Akademisi Unhas: Memancing Ketegangan Masyarakat |
![]() |
---|
Idham Khalid: Demokrasi Sekarang Lecehkan Nilai-nilai Leluhur |
![]() |
---|
Aswar Hasan Sebut Negara Terancam Dilumpuhkan Trisula Kejahatan: Oligarki, Nepotisme, Dinasti |
![]() |
---|
Dosen Unhas Rahmat Muhammad Kritik Pemerintahan Jokowi: Semua Harus Bersuara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.