Pilpres 2024
Perang Sindiran Politik Jelang Pilpres: Megawati vs Dudung Abdurachman
Saling balas sindiran ini bermula dari pernyataan Megawati saat Hajatan Rakyat dan Kampanye Akbar
TRIBUN-TIMUR.COM - Jelang Pilpres yang semakin mendekat tensi politik pun kian semakin panas.
Pernyataan kontroversial dari mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman, yang menyebut ucapan Megawati Soekarnoputri tendensius, langsung direspons oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Saling balas sindiran ini bermula dari pernyataan Megawati saat Hajatan Rakyat dan Kampanye Akbar pasangan calon nomor urut 03, Ganjar-Mahfud di GBK, Senayan, Jakarta Pusat, akhir pekan lalu.
Megawati menyentuh isu intimidasi oleh aparat TNI dan Polri dalam Pemilu 2024, menegaskan agar polisi dan tentara tidak melakukan intimidasi terhadap rakyat.
Dudung pun memberikan respons terhadap pernyataan tersebut, menyatakan bahwa TNI dan Polri tetap netral.
"Tidak ada ketidaknetralan, saya yakin pimpinan TNI maupun Polri jika ada anak buahnya tidak netral, pasti tindak tegas," kata Dudung.
Dudung menilai pernyataan Megawati sebagai tuduhan tidak berdasar dan tendensius.
Dia menegaskan bahwa TNI dan Polri tidak perlu takut dengan ocehan seperti itu, dan mengingatkan Megawati untuk menyampaikan pesan netralitas juga kepada Badan Intelejen Nasional (BIN).
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, membela Megawati dari sindiran Dudung.
Hasto menyindir Dudung dengan mengatakan bahwa saat menjadi KSAD, Dudung terlalu sibuk mengurus anaknya yang tidak lolos Akmil, sehingga tidak mengetahui kondisi di lapangan.
"Tentu Pak Dudung seharusnya tahu, tapi saat menjadi KSAD, beliau lebih banyak mengurus anaknya yang tidak lolos, dan terlibat perdebatan dengan Pak Andika (mantan Panglima TNI)," ujar Hasto.
Dengan adanya saling sindir ini, tensi politik semakin meningkat menjelang Pilpres, menciptakan dinamika menarik dalam arena politik Indonesia.(*)
Mahfud MD: Saya Lebih Baik dari Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming |
![]() |
---|
Cak Imin Nilai Wacana Pembentukan Presidential Club Positif |
![]() |
---|
Alasan Surya Paloh Tinggalkan Anies Baswedan Usai Kalah di Pilpres, Kini Dukung Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
PBB Takut Yusril Ihza Mahendra tak Jadi Menteri? NasDem-PKB Dukung Prabowo |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran tidak Mundur Hingga Dilantik Jadi Presiden-Wapres |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.