Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2024

Debat Capres Besok Jadi Babak Final Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan Gaet Pemilih

Debat kelima calon presiden (capres) jadi babak final penentu pilihan masyarakat terhadap tiga kandidat. 

Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Sukmawati Ibrahim
dok Tribun
Pengamat Politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Sukri Tamma 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Debat kelima calon presiden (capres) jadi babak final penentu pilihan masyarakat terhadap tiga kandidat. 

Ketiganya, Anies Baswedan nomor urut 1, Prabowo Subianto 2 dan Ganjar Pranowo 3. 

Tema debat kali ini mengenai kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi

Demikian disampaikan Pengamat Politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Sukri Tamma saat dihubungi, Sabtu (3/2/2024).

"Debat kelima ini, suka atau tidak suka ini sangat menentukan," katanya.

Baca juga: Survei Capres Visi Indonesia Jelang Debat: Prabowo 37,2 Persen, Anies-Baku Kejar di Dapil III Sulsel

Pasalnya, kata Prof Sukri Tamma, ini kesempatan terakhir bagi kandidat capres memaparkan visi misi dalam menggait para pemilih yang belum menentukan pilihan.

"Karena itu saya kira yang akan terjadi adalah para kandidat akan berusaha menjual diri atau menjual visi dan misinya," ujarnya.

"Mereka akan mengajak bahwa saya lah yang terbaik di antara mereka, ini harus dimanfaatkan betul," tambah dia.

Para kandidat juga, kata Prof Sukri Tamma harus hati-hati dalam menggunakan isu-isu negatif dan isu menyerang.

Karena akan membentuk opini kepada masyarakat bahwa kandidat tersebut hanya bisa menyerang sehingga membentuk image negatif.

"Padahal ini kan menjelang berapa hari lagi dan itu biasanya pemilih akan berubah pikiran," ungkapnya.

Kandidat juga, kata Prof Sukri, tidak boleh terlalu vulgar untuk menyerang setiap pasangan lainnya.

Pasalnya, alan timbul psikologi negatif bagi pemilih terhadap kandidat tersebut.

"Atau misalnya kandidat menyerang ini tidak tahu etika, dan kemudian tidak pantas untuk dipilih," kata dia.

Debat capres terakhir ini, lanjut Prof Sukri, adalah ruang untuk memperbaiki kekeliruan di debat-debat sebelumnya.

"Mereka juga mencoba memaksimalkan menyampaikan visi misi terbaik mereka," jelasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved