Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

KEN 2024

4 Event Sulsel Lolos KEN 2024: Festival Takabonerate dan Beautiful Malino Gugur, Apa Penyebabnya?

Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah mengumumkan event masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN).

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Sukmawati Ibrahim
dok Tribun
Saat Istri bupati Gowa Priska Paramita Adnan duet bareng Judika pada event Beautiful Malino di Hutan Pinus Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulsel, Jumat (14/7/2023) malam. Mereka menyanyikan lagu 'Jikalau Kau Cinta  

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah mengumumkan event masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN).

Empat event di Sulsel berhasil masuk dalam KEN 2024.

F8 Makassar bahkan masuk dalam top 10 KEN 2024.

Selain itu ada Pinisi Festival di Bulukumba, Salo Karajae di Parepare serta Toraja International Fest.

"Empatnya itu F8, Festival Pinisi, Toraja, sama Festival Salo Karajae yang di Parepare," jelas Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel Andi Munarwir pada Rabu (31/1/2024).

Sebelumnya, Disbudpar Sulsel mengirim 6 event untuk masuk KEN 2024.

Namun dua event yakni Festival Takabonerate dan Beautiful Malino tak terpilih.

Kabid Promosi Disbudpar Sulsel Andi Zulkarnaen menjelaskan beberapa poin penilaian untuk masuk KEN 2024.

"Dinilai itu 20 persen ide dan inovasinya. Ada bobot 20 persen untuk bidang pemasaran dan promosi. 20 persen manajamen kegiatan, 20 persen manajemen keuangan, dan 20 persen dampaknya," jelas Andi Zulkarnaen.

Penyelenggara kabupaten/kota pun mempresentasikan event tersebut di tim kurator sesuai juknis KEN.

Terkait Beautiful Malino, sisi ide dan manajemen kegiatan sempat menjadi pertanyaan kurator.

Pasalnya dinilai banyak mengandung sport modern.

Padahal KEN kali ini lebih banyak ingin menonjolkan seni dan budaya daerah masing-masing.

"Kemungkinan itu yang mengurangi bobotnya. Karena ada cross country, itu tidak diatur dalam juknis. Ini kan event sport. Kemudian trail, adventure, dan wisata modern juga. Itu mengurangi poin," kata Andi Zulkarnaen.

"Ternyata kemarin, KEN menekankan lebih banyak kepada ide kreativitas seni dan budaya," lanjutnya.

Sementara itu, Festival Takabonerate perlu memperhatikan aksesibilitas.

Hal ini disebut Zulkarnaen sempat dipertanyakan dewan juri.

"Saya lihat itu dari sisi aksesibilitas. Karena itu sempat ditanyakan oleh juri," katanya.

Aspek berikutnya terkait manajemen anggaran.

Manajemen anggaran pada Festival Takabonerate dinilai berat pada pembukaan event.

"Dari sisi manajemen anggaran juga. Karena biasanya di proposal manajemen anggarannya lebih besar di pembukaan. Nah, sementara konsep pembukaan kita cukup menelan anggaran yang difokuskan ke tamu-tamu undangan VVIP," lanjutnya.

Catatan penting penilaian ini menjadi bahan evaluasi Beautiful Malino maupun Festival Takabonerate.

Sehingga di tahun depan diharapkan bisa menembus KEN Kemenparekraf.

Meski tak masuk KEN, Beautiful Malino dijadwalkan berlangsung Juli 2024.

Sementara Festival Takabonerate berlangsung di Oktober 2024. (*)

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved