Kilas Tokyo
Sisi Lain Akihabara
Kawasan Akihabara dijuluki Akihabara Electric Town karena menjadi pusat penjualan berbagai barang elektronik kebutuhan rumah tangga.
Oleh:
Muh Zulkifli Mochtar
TRIBUN-TIMUR.COM - Salah satu kawasan favorit saya di Tokyo adalah Akihabara.
Pertama kali mengunjungi kawasan ini sekitar 22 tahun lalu.
Waktu itu saya mencari camera digital Sony dan video camera Hitachi.
Dari Shinjuku stasiun, Akihabara bisa dicapai dengan JR Chuo Sobu Line sekitar 18 menit, sedang dari Tokyo stasiun sekitar 4 menit menggunakan JR Yamanote line.
Juga banyak pilihan akses lain. Saat tiba di stasiun Akihabara station, atmosfer gambar karakter populer anime, game dan manga terlihat menghiasi dinding stasiun.
Ada teori bila wanita gemar barang fashion, umumnya pria menyenangi electronic goods.
Saya setuju untuk ini; itulah alasan utama sering mengunjungi daerah ini.
Kawasan Akihabara dijuluki Akihabara Electric Town karena menjadi pusat penjualan berbagai barang elektronik kebutuhan rumah tangga.
Toko elektronik besar Sofmap, Laox, Yodobashi Camera dan ratusan kios kecil elektronik berjejer di kawasan: menjual komputer terbaru, televisi, suku cadang elektronik, audio, peralatan rumah tangga.
Kondisi baru dan bekas.
Kawasan ini sangat ramai saat bubble economic Japan di era 1960 – 1990, menjadi salah satu ikon utama kota Tokyo.
Jepang di era itu adalah episentrum puluhan merk elektronik global ; Sony, Panasonic, Sharp, Canon, Fujitsu, Hitachi, Toshiba, Casio, JVC, Nikon, Nintendo dan banyak lagi.
Di era itu, Jepang sangat produktif mencipta beragam produk hardware. Bisnis elektronik Jepang seakan berlomba menelorkan inovasi baru.
Ini dikenal sebagai ‘monozukuri’ yakni mengandalkan proses perakitan berjenjang dari awal.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.