Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Demo Pembentukan Luwu Tengah

Jawaban Pengurus KKLR saat 'Disindir' Gagalnya Pemekaran Luwu Tengah

Jenderal Lapangan, Yandi mengaku, salah satu cita-cita Wija to Luwu adalah pemekaran Kecamatan Walenrang-Lamasi menjadi Luwu Tengah.

Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM / M SAUKI
Aliansi Wija to Luwu menggelar aksi memeperingati momentum Hari Jadi Luwu (HJL) ke-756. 

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Aliansi Wija to Luwu menuntut pembentukan Kabupaten Luwu Tengah.

Unjuk rasa digelar batas Kabupaten Luwu dan Luwu Utara di Jembatan Saluampak, Selasa (23/1/2024).

Spanduk penolakan bertuliskan, "Aliansi Wija to Luwu mempertanyakan kerja Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) dalam membantu pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Luwu Tengah.

"KKLR Bisa Apa?" tulis massa aksi dalam spanduk.

Jenderal Lapangan, Yandi mengaku, salah satu cita-cita Wija to Luwu adalah pemekaran Kecamatan Walenrang - Lamasi menjadi Luwu Tengah.

"Cita-cita Wija to Luwu selama ini digaungkan adalah mekarnya daerah KecaMatan Walenrang-Lamasi menjadi Kabupaten Luwu Tengah. Hal ini dipayakan sebagai syarat terciptanya Provinsi Luwu Raya," terangnya.

Ketua Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu (PP IPMIL) itu menjelaskan, harapan akan masyarakat Luwu ini selalu saja menemui rintangan.

"Di antaranya adalah moratorium presiden, ketidakpekaan wakil rakyat Wija to Luwu dalam menyuarakan agenda pemekaran dalam bentuk kerja sama dengan pemerintah pusat, dan 4 kepala daerah Luwu Raya yang seharusnya serius dalam mengawal pembentukan DOB Luwu Tengah," akunya.

Sementara Sekjen Badan Pengurus Wilayah (BPW) Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Sulawesi Selatan, Asri, mengaku pertanyaan itu salah alamat.

Sebagai organisasi KKLR hanya menjadi wadah paguyuban Wija to Luwu.

"Sebenarnya salah alamat. Kalau bicara aspirasi, harusnya mereka menggugat para anggota dewan dari Tana Luwu. Itu pas. KKLR ini bukan organisasi politik, hanya paguyuban saja," tuturnya.

Namun Asri mengaku pihaknya bakal tetap menerima aspirasi aksi Wija to Luwu.

Asri bahkan menjamin akan memfasilitasi massa aksi bertemu dengan otoritas berwenang jika diperlukan.

"Tapi tidak mengapa adik-adik IPMIL seperti itu. Kami di KKLR tentu akan mempelajari aspirasi ini, dan menjembatani dengan pihak terkait jika diperlukan," katanya.

Menurut Asri, semangat Aliansi Wija to Luwu didasari atas keinginan melihat kemajuan di Luwu Raya.

"Intinya, adik-adik ini melakukan aksi karena didasari oleh kegelisahan dan harapan besar akan kemajuan daerah Luwu Raya. Dan sebagian harapan itu mereka sematkan ke KKLR yang selama ini lumayan aktif mendorong upaya pembentukan DOB di Tana Luwu," tutupnya.

Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved