Pilpres 2024
Pengamat Politik Unhas Nilai Cak Imin Sebagai Kandidat Terbaik Dalam Debat Cawapres
Menurut Ali, dua kandidat seperti Cak Imin dan Mahfud MD tampil dominan dalam debat cawapres.
Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pengamat Politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Ali Armunanto menilai Cak Imin sebagai kandidat terbaik dalam debat calon wakil presiden (cawapres) jilid 2 semalam, Minggu (21/1/2024).
Dalam debat kali itu membahas mengenai, pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.
Menurut Ali, dua kandidat seperti Cak Imin dan Mahfud MD tampil dominan dalam debat cawapres.
"Kedua kandidat Cak Imin dan Prof Mahfud justru lebih menunjukan kemampuan debat gagasan di debat cawapres," katanya saat dihubungi, Senin (22/1/24).
Kata Ali, dalam debat kali ini, Cak Imin menerima poin penuh.
Pasalnya, Cak Imin banyak mengemukakan gagasan dan ide-ide kebijakan.
Bahkan masalah-masalah yang diberikan oleh panelis ataupun ditanyakan oleh lawan debat mampu dijelaskan dengan cara baik.
Sementara itu, Mahfud MD bermain lebih aman dengan berbicara di konteks pengetahuannya sebagai pakar hukum tata negara
"Kalau kita beri poin saya rasa Cak Imin yang kemarin berhasil mengemukakan idenya paling bagus dalam debat kali itu," ujarnya.
Ali melihat, Cak Imin dan Mahfud menguasai materi debat dan mampu memaparkan program dengan sangat baik.
"Juga masalah yang diungkapkan didekati dengan perspektif masing-masing," kata dia.
Seperti halnya, kata Ali, Mahfud MD lebih banyak memenangkan perspektif hukum dan institusional dalam melihat masalahnya.
"Cak Imin pendekatannya lebih praktis dan pragmatis dalam melihat masalah," ungkapnya.
Sementara itu, Ali melihat, Gibran kesulitan dengan persoalan-persoalan dari tema yang diusung sehingga memberikan pertanyaan-pertanyaan jebakan.
"Gibran sepertinya berlindung dibalik istilah-istilah rumit seperti greenflation dan lithium ferro phosphate (LFP)," jelasnya.
Muhaimin Iskandar Bicara Ijazah Palsu di Depan Gibran
Calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar menyinggung soal ijazah palsu dalam debat keempat Pilpres 2024 Minggu (22/1/2024).
Saat itu Muhaimin Iskandar sering beradu gagasan dan argumen dengan cawapres urut 2 Gibran Rakabuming Raka.
Moderator memberi kesempatan Gibran mengajukan pertanyaan kepada Muhaimin Iskandar.
Adapun topik yang dibahas tentang nikel.
Wali Kota Solo itu menyebut singkatan dalam pertanyannya.
Singkatan yang dimaksud yakni LFP (lithium ferro-phosphate).
"Baik terima kasih Gus Muhaimin paslon nomor urut satu dan tim suksesnya sering menggaungkan LFP saya nggak tahu ini anti nikel atau gimana mohon dijelaskan," tanya Gibran.
Bahkan Gibran sempat menyimpan 25 detik waktunya saat memberikan pertanyaan itu.
"Waktunya saya gunakan apabila pertanyaannya belum jelas," tambah Gibran.
Mendengar hal itu, Cak Imin menjawab terlebih dahulu dengan menenangkan Gibran.
"Tenang pak Gibran semua ada etikanya, termasuk kita diskusi di sini bukan tebak-tebakan definisi, tebak-tebakan singkatan," kata Cak Imin.
Menurutnya, level yang ada pada debat saat ini adalah mengenai poolicy dan kebijakan-kebijakan pemerintah.
"Prinsipnya sederhana, semua kembali kepada etika Pak Gibran, sekali lagi etika," ujarnya.
Cak Imin berkomitmen bagaimana keseimbangan antara meletakkan manusia dan alam sehingga tak ada tawar menawar.
"Agar pembangunan kita berkelanjutan, agar melibatkan semua pihak yang ada tidak ada satupun yang tertinggal," ungkapnya.
"Sehingga produksi yang kita munculkan pun dari tambang, dari litium dari apapun itu tidak sembrono dan tidak sewenang-wenang bahkan yang lebih parah lagi tidak mempertimbangkan lingkungan dan keberlanjutan masa depan sekali lagi intinya bukan hanya etika lingkungan tetapi etika ," tambah dia.
Cak Imin mempertegas, semua bukan hanya mengenai etika lingkungan saja, tetapi etika di forum debat.
"Sekali lagi intinya bukan hanya etika lingkungan tetapi etika bahwa etika bahwa forum ini adalah forum poolicy yang berharga,"
Lalu, Cak Imin juga menyinggung jika forum tersebut hanya tebak-tebakan definisi dirinya meragukan level debat tersebut hanyalah setara debat SD dan SMP.
"Jangan-jangan kalau kita tebak-tebakan definisi di sini Saya ragu kita ini levelnya SD SMP atau jangan-jangan ijazah kita palsu semua di sini, ini yang mengagetkan, kalau tebak-tebakan bukam disini levelnya, di sini adalah kebijakan kita untuk memimpin negara," jelasnya. (*)
Mahfud MD: Saya Lebih Baik dari Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming |
![]() |
---|
Cak Imin Nilai Wacana Pembentukan Presidential Club Positif |
![]() |
---|
Alasan Surya Paloh Tinggalkan Anies Baswedan Usai Kalah di Pilpres, Kini Dukung Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
PBB Takut Yusril Ihza Mahendra tak Jadi Menteri? NasDem-PKB Dukung Prabowo |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran tidak Mundur Hingga Dilantik Jadi Presiden-Wapres |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.