Adi W Gunawan Kupas Langkah Raih Sukses dengan Kekuatan Pikiran di Makassar

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Adi W Gunawan mengupa tuntas langkah meraih kesuksesan dengan kekuatan pikiran dalam seminar di Ballroom lantai 18 Aston Jalan Sultan Hasanuddin, Makassar, Minggu (7/9/2025).

Seminar tersebut dihadirkan Griya Sehat Jivitadana, didukung Adi W Gunawan Institute of Mind Technology, dan Asosiasi Hipnoterapi Klinis Indonesia (AHKI).

Adi W Gunawan merupakan intelektual, akademisi, doktor pendidikan, doktor kepemimpinan dan inovasi kebijakan.

Ia juga hipnoterapis klinis, peneliti, pengajar, pakar teknologi pikiran dan kesadaran, dan penulis 32 buku.

Ketua Umum Asosiasi Hipnoterapi Klinis Indonesia ini juga dikenal sebagai Indonesia's Leading Expert in Consciousness Technology dengan reputasi internasional.

Seminar bertajuk Life Transformation with Adi W Gunawan ini dihadiri sekitar 250 peserta.

Ketua Panitia, Jacky Teguh Witjahyo menjelaskan, seminar ini digelar dengan tujuan mengedukasi masyarakat agar memiliki vibrasi positif dalam kehidupan sehari-hari. 

Dengan pemateri profesional, peserta diajak memahami pola pikir yang dapat membentuk kesuksesan.

“Adi W Gunawan dihadirkan karena merupakan seorang guru hipnoterapi berpengalaman yang dikenal memiliki keahlian di bidang pengembangan diri dan kekuatan pikiran,” jelas Jacky.

Peserta dari berbagai kalangan, mulai pengusaha, akademisi, guru, hingga masyarakat umum, antusias mendengarkan materi.

Adi W Gunawan menjelaskan, setiap orang berhak dan layak untuk meraih kehidupan yang sukses, bahagia, sejahtera, dan mulia. 

Menurut Adi, banyak orang gagal mencapai kesuksesan bukan karena takdir, melainkan karena adanya hambatan batin yang tidak disadari. 

“Biasanya orang akan berkata ini sudah suratan, sudah nasib. Padahal sebenarnya Tuhan menciptakan kita untuk hal-hal yang baik. Kita semua punya potensi keagungan untuk menjadi versi terbaik dari diri kita,” jelas Adi.

Dosen STIAB Smaratungga dan Universitas Gunadarma itu memaparkan, sering kali meski sudah bekerja keras, seseorang tetap tidak memperoleh hasil yang diinginkan. 

Kondisi itu, kata Adi, disebabkan oleh faktor internal seperti keraguan, rasa malas, ketakutan mencoba hal baru, hingga kesulitan mengelola emosi.