Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2024

Muhaimin Iskandar Bicara Ijazah Palsu di Depan Gibran, Singgung Siapa?

Calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar menyinggung soal ijazah palsu dalam debat keempat Pilpres 2024.

|
Editor: Ari Maryadi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Capres dan cawapres nomor urut satu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar bersama capres dan cawapres nomor urut dua Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka usai mengikuti debat keempat Pilpres 2024 di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024). Debat keempat ini bertemakan energi, sumber daya alam, sumber daya manusia, ajak karbon, lingkungan hidup dan agraria serta masyarakat adat. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar menyinggung soal ijazah palsu dalam debat keempat Pilpres 2024 Minggu (22/1/2024).

Saat itu Muhaimin Iskandar sering beradu gagasan dan argumen dengan cawapres urut 2 Gibran Rakabuming Raka.

Moderator memberi kesempatan Gibran mengajukan pertanyaan kepada Muhaimin Iskandar.

Adapun topik yang dibahas tentang nikel.

Wali Kota Solo itu menyebut singkatan dalam pertanyannya.

Singkatan yang dimaksud yakni LFP (lithium ferro-phosphate).

"Baik terima kasih Gus Muhaimin paslon nomor urut satu dan tim suksesnya sering menggaungkan LFP saya nggak tahu ini anti nikel atau gimana mohon dijelaskan," tanya Gibran.

Bahkan Gibran sempat menyimpan 25 detik waktunya saat memberikan pertanyaan itu.

"Waktunya saya gunakan apabila pertanyaannya belum jelas," tambah Gibran.

Mendengar hal itu, Cak Imin menjawab terlebih dahulu dengan menenangkan Gibran.

"Tenang pak Gibran semua ada etikanya, termasuk kita diskusi di sini bukan tebak-tebakan definisi, tebak-tebakan singkatan," kata Cak Imin.

Menurutnya, level yang ada pada debat saat ini adalah mengenai poolicy dan kebijakan-kebijakan pemerintah.

"Prinsipnya sederhana, semua kembali kepada etika Pak Gibran, sekali lagi etika," ujarnya.

Cak Imin berkomitmen bagaimana keseimbangan antara meletakkan manusia dan alam sehingga tak ada tawar menawar.

"Agar pembangunan kita berkelanjutan, agar melibatkan semua pihak yang ada tidak ada satupun yang tertinggal," ungkapnya.

"Sehingga produksi yang kita munculkan pun dari tambang, dari litium dari apapun itu tidak sembrono dan tidak sewenang-wenang bahkan yang lebih parah lagi tidak mempertimbangkan lingkungan dan keberlanjutan masa depan sekali lagi intinya bukan hanya etika lingkungan tetapi etika ," tambah dia.

Cak Imin mempertegas, semua bukan hanya mengenai etika lingkungan saja, tetapi etika di forum debat.

"Sekali lagi intinya bukan hanya etika lingkungan tetapi etika bahwa etika bahwa forum ini adalah forum poolicy yang berharga,"

Lalu, Cak Imin juga menyinggung jika forum tersebut hanya tebak-tebakan definisi dirinya meragukan level debat tersebut hanyalah setara debat SD dan SMP.

"Jangan-jangan kalau kita tebak-tebakan definisi di sini Saya ragu kita ini levelnya SD SMP atau jangan-jangan ijazah kita palsu semua di sini, ini yang mengagetkan, kalau tebak-tebakan bukam disini levelnya, di sini adalah kebijakan kita untuk memimpin negara," jelasnya.

Muhaimin dan Gibran Saling Serang

Suasana debat cawapres jilid II mulai memanas.

Cawapres Gibran Rakabuming Raka dan Muhaimin Iskandar saling menyindir.

Hal ini menciptakan kehebohan di panggung debat, terutama para penonton debat.

Gibran menyampaikan sindirannya terlebih dahulu dengan gaya santai saat Muhaimin Iskandar berkesempatan memaparkan soal sub-tema desa.

"Nah gitu dong, Gus Muhaimin, jangan tegang kayak waktu debat cawapres pertama kemarin," sindir Gibran ke Muhaimin.

Pernyataan ini menciptakan tawa di antara para penonton, namun juga menunjukkan atmosfer ketegangan dalam persaingan politik.

Muhaimin Iskandar tak tinggal diam dan memberikan respons tajam dengan menyindir soal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK).

"Saya catat sedikit yang penting, ini bukan catatan Mahkamah Konstitusi," ucap Muhaimin dengan tegas.

Gibran Singgung Muhaimin yang Nyontek Catatan

Debat calon wakil presiden (cawapres) mulai berlangsung panas.

Tiga cawapres yakni Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD memaparkan visi misi terkait tema 'sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, serta pemberdayaan masyarakat adat dan desa'.

Dalam debat itu, Gibran Rakabuming Raka dengan santai singgung Muhaimin dalam saat memaparkan program.

"Enak yah Gus Muhaimin, Jawabnya sambil baca Catatan," singgungangan Gibran ke Muhaimin.

Gibran kemudian memaparkan strategi ekstensifikasi dan intensifikasi lahan, dengan menyoroti pembangunan pabrik pupuk di Fakfak tahun lalu.

"Kuncinya adalah meningkatkan produktivitas dengan mendekatkan pupuk pada lahan pertanian. Ini penting untuk otomatis meningkatkan produktivitas," ungkap Gibran.

Lebih lanjut, Gibran menyoroti pentingnya mekanisasi dengan menggunakan combine harvester untuk petani dan melibatkan generasi muda melalui Smart farming dengan teknologi.

"Kita ingin melihat pertanian yang lebih produktif, dan itu melibatkan pemahaman mendalam terhadap kondisi tanah dengan bantuan teknologi seperti drone untuk penyemprotan pestisida," tambahnya.

Gibran mengakhiri pernyataannya dengan menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat melalui inovasi dan teknologi dalam sektor pertanian.

Diketahui debat cawapres di JCC, Jakarta, Fokus pada Pembangunan Berkelanjutan dan Isu Strategis

KPU RI telah mengumumkan bahwa debat cawapres atau calon wakil presiden diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, pada Minggu, 21 Januari 2024.

Debat ini akan memusatkan perhatian pada tema pembangunan berkelanjutan dan isu-isu strategis yang krusial.

Diantaranya mencakup sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, serta pemberdayaan masyarakat adat dan desa.

Adapun berikut deretan 11 nama panelis debat kedua cawapres yang sudah ditunjuk secara resmi oleh KPU RI:

1. Prof Dr Ir Abrar Saleng SH MH (Ahli Hukum Agraria dan Sumber Daya Alam, Universitas Hasanuddin).

2. Dr Arie Sujito SP MSi (Sosiolog Pedesaan/Dosen Fisipol UGM).

3. Prof Dr Arif Satria SP MSi (Ahli Ekologi Politik dan Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Alam, Rektor Institut Pertanian Bogor).

4. Dewi Kartika (Ahli Agraria/Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria).

5. Fabby Tumiwa (Ahli Transisi Energi/Direktur Eksekutif Institute Presedential Services Reform).

6. Prof Dr Ir Haryadi Kartodihardjo MS (Ahli Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup/Guru Besar Fakultas Kehutanaan dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor).

7. Prof Dr Ir Ridwan Yahya MSc (Ahli Kehutanan dan Lingkungan Hidup/Guru Besar Teknologi Hasil Hutan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu)

8. Rukka Sombolinggi SP MA (Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara/Ahli Masyarakat Adat).

9. Prof Sudharto P Hadi PhD (Pakar Manajemen Lingkungan/Rektor Universitas Diponegoro 2010-2015)

10. Prof Dr Sulistiyowati Irianto MA (Guru Besar Antropologi Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia).

11. Ir Tubagus Furqon Sofhani MA PhD (Ahli Perencanaan Wilayah dan Perdesaan Institute Teknologi Bandung).

Format debat

Bila mengacu pada debat capres dan cawapres sebelumnya, debat terbagi dalam enam segmen.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Hasyim Asy'ari, mengatakan debat capres cawapres berlangsung selama 150 menit.

"Format debat kedua rangkaiannya sama debat 150 menit, full debat yang ditayangkan 120 menit, 30 menit jeda iklan," ucapnya dalam jumpa pers di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (21/12/2023) lalu.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved