Pilpres 2024
Hasto Singgung Cawapres Tak Beradab, TKD Sulsel Pasang Badan Bela Gibran
Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Sulsel, memberikan respons tegas terkait serangan tak beradab dialami Cawapresnya.
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Sulsel, memberikan respons tegas terkait serangan tak beradab dialami Cawapresnya.
Ketua TKD Sulsel, Andi Damisnur, memandang bahwa sikap Gibran Rakabuming Raka sangat santun, terutama orang-orang yang lebih tua.
Menurutnya, pandangan negatif terhadap Gibran Rakabuming Raka bukan mencerminkan kenyataan.
Andi Damisnur menyatakan, Gibran Rakabuming Raka tetap mempertahankan etika dan sikap yang baik, terutama terhadap lawan politik.
Tuduhan tersebut dianggap hanya perkataan dari pihak paslon-paslon capres-cawapres lain, baik Anies-Muhaimin maupun Ganjar-Mahfud.
"Yang banyak ngomong itu dari pihak paslon-paslon lain kan," ungkap Andi Damisnur kepada Tribun-Timur, Senin (22/1/2024).
Baca juga: Timnas AMIN Sebut Penampilan Gibran Tak Layak Jadi Tontonan Publik
Andi Damisnur menekankan, setelah debat, Gibran Rakabuming Raka mendekati kedua pasangan capres-cawapres, bahkan mencium tangan para kandidat lain sebagai tanda kesopanan.
"Nah, itulah bentuk sopan santunnya Gibran Rakabuming Raka," tambahnya.
Dengan menunjukkan tindakan positif tersebut, TKD Prabowo-Gibran berusaha menegaskan bahwa Gibran Rakabuming tetap memegang nilai-nilai sopan santun dan menghormati lawan politik, meskipun dihadapkan pada tuduhan tak beradab.
"Intinya begini, selesai debat itu, coba lihat dengan cara sopan, Gibran mendatangi kedua pasangan capres-cawapres itu, Gibran bukan menyalalami tetapi mencium tangan para kandidat lain," tandasnya.
Mantan Wakapolda Sumatera Barat (Sumbar) ini menekankan bahwa penilaian terhadap cawapres nomor urut 2 itu sangat tergantung pada perspektif masing-masing individu.
Sebagai tindak lanjut, Andi Damisnur mengajak masyarakat untuk menilai sendiri dan tidak terpengaruh oleh pandangan negatif dari pihak lain.
Bagi TKD Sulsel, sikap santun dan hormat Gibran terhadap lawan politik adalah nilai positif perlu diapresiasi.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengatakan, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming kurang beretika pada debat keempat Pilpres 2024 yang digelar Minggu (21/1/2024) malam.
"Yang terlihat tadi malam di debat, Gibran kurang etika, gestur yang kurang pas dan berupaya memancing emosi," kata Hasto dalam keterangannya, Senin (22/1/2024) dikutip Tribunnews.
Hasto menyayangkan sikap putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebab, debat harusnya ajang untuk beradu gagasan.
"Kita sayangkan kekhimatan dan keseriusan debat yang harusnya untuk menjelaskan visi-misi dan gagasan besar malah dijadikan ajang gimmick sekedar menjatuhkan atau merendahkan calon lain," ujarnya.
Sementara cawapres nomor urut 1 dan 3, yakni Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD, Hasto menuturkan, mereka mampu menjaga marwah debat dengan menunjukkan keseriusan dalam bertanya, menjawab, dan menjaga sikap
"Dulu, usia 40 tahun untuk capres dan cawapres diputuskan dengan mempertimbangkan kematangan emosi calon pemimpin nasional. Namun, keputusan Mahkamah Konstitusi mengubah hal itu," ucapnya.
Hasto menjelaskan, debat tidak hanya soal singkatan atau gimmick, tapi juga substansi, apalagi mengabaikan aturan main.
"Mas Gibran seperti ada persoalan pribadi dengan Tom Lembong. Itu kurang etis," ujar Hasto sekaligus menyayangkan bagaimana Gibran sepertinya lebih membela korporasi Nikel daripada membela kepentingan rakyat.
“21 korban rakyat yang meninggal akibat ledakan furnace di industri Nikel sama sekali tidak mendapat perhatian dari Mas Gibran," ungkapnya menambahkan.
Menurut Hasto, publik akhirnya bereaksi negatif dan munculnya peristiwa ketika di Amerika, Presiden Jokowi malah meminta Tom Lembong untuk membantu menjawab pertanyaan.
Menariknya, kata dia, Mahfud dengan pengalaman yang luas tidak terpancing atas berbagai upaya Gibran.
"Prof Mahfud menunjukkan ketegasannya bahkan tidak mau menjawab pertanyaan. Apalagi ada pengamat yang kemudian menanggapi debat menyebutkan bahwa pertanyaan soal greenflation itu, penjelasan Gibran tidak tepat dan jangan-jangan Gibran tidak paham," jelas Hasto.
Selain itu, Hasto menerangkan bahwa perbincangan di sosial media saat debat dan seusai debat memberikan sentimen positif terhadap Mahfud.
Sementara sebaliknya menunjukkan sentimen negatif atas penampilan Gibran Rakabuming Raka.
Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ini meyakini meyakini kualitas Ganjar sebagai presiden rakyat semakin memberi dampak positif.
“Pak Ganjar akan fokus pada masalah ekonomi, khususnya perhatian pada wong cilik, penciptaan lapangan kerja, kemampuan menurunkan harga-harga pokok rakyat, dan kesinambungan terhadap hal-hal positif dari Pemerintahan Jokowi," ucap Hasto.
Menurutnya, hal itulah yang menjadi daya unggul Ganjar, didukung oleh kemampuannya melakukan blusukan dan berbeda dengan Prabowo Subianto yang masih sering tampil emosional serta tidak mampu blusukan. (*)
Mahfud MD: Saya Lebih Baik dari Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming |
![]() |
---|
Cak Imin Nilai Wacana Pembentukan Presidential Club Positif |
![]() |
---|
Alasan Surya Paloh Tinggalkan Anies Baswedan Usai Kalah di Pilpres, Kini Dukung Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
PBB Takut Yusril Ihza Mahendra tak Jadi Menteri? NasDem-PKB Dukung Prabowo |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran tidak Mundur Hingga Dilantik Jadi Presiden-Wapres |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.