Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemilu 2024

Mukhtar Tompo Bongkar Filosofi Kepemimpinan Appa Sulapa di Depan Masyarakat Adat Gowa

Mukhtar Tompo menjadi pemateri dalam pendidikan politik bersama ketua DPD PAN Gowa, Husniah Talenrang di Sakkaya, Desa Tabbinjai, Kecamatan Tombolopao

|
dok MT
Calon legislator DPR RI dari PAN, Mukhtar Tompo menjadi pemateri dalam pendidikan politik bersama ketua DPD PAN Gowa, Husniah Talenrang di Sakkaya, Desa Tabbinjai, Kecamatan Tombolopao, Kabupaten Gowa, Rabu (10/1). 

TRIBUN-TIMUR.COM, GOWA- Calon legislator DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN), Mukhtar Tompo menjadi pemateri dalam pendidikan politik bersama ketua DPD PAN Gowa, Husniah Talenrang di Sakkaya, Desa Tabbinjai, Kecamatan Tombolopao, Kabupaten Gowa, Rabu (10/1). 

Hadir juga Ketua Aliansi Masyarakat Adat (AMAN), Muhlis Paraja. 

Mukhtar Tompo menjadi pemateri dalam Pendidikan Politik Bagi masyarakat Adat Di Kabupaten Gowa

Pendidikan politik ini mengangkat tema “Perluasan Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Demokrasi Politik”. 

Mukhtar Tompo menyampaikan, dukungan terhadap keberlangsungan adat sebagai kekayaan budaya, kekayaan intelektual, dan warisan peradaban, perlu dijaga dalam bentuk perundang-undangan hingga peraturan daerah di tingkat lokal. 

"Selain itu juga dalam bentuk dukungan jaringan komunitas masyarakat yang heterogen agar tak terjadi benturan pemahaman ketika berbeda, karena sifat dan karakter dasar

adanya adat seyogyanya menjadi perekat dan pemersatu bangsa," katanya. 

Anggota DPR RI periode 2014-2019 ini mengatakan, Dalam adat Makassar-Bugis, sesungguhnya banyak ajaran yang mendidik manusia menjadi baik, berjalan baik, berlaku baik, hingga berakhir baik, dalam mengarungi kehidupan, termasuk berpolitik. Diantaranya filosopi Appa’ Sulapa’.

"Falsafah Appa’ Sulapa’ adalah suatu kearifan lokal yang diyakini masyarakat Makassar-Bugis dapat memberikan nilai kebaikan dalam hidup mereka, menjadikannya prinsip dalam perilaku dan tindakan," katanya. 

Politisi asal Jeneponto ini mengatakan, Appa’ Sulapa’ melambangkan “empat unsur alam” yang menjadi sifat manusia, yakni angin, air, api, dan tanah. Keempat unsur alam ini bertalian dengan “empat sisi tubuh manusia”.

Paling atas adalah kepala, sisi kiri dan kanan adalah kedua tangan, dan paling bawah adalah kaki.

Orang Makassar-Bugis juga melihat Appa’ Sulapa’ dalam segi pengetahuan agama Islam yaitu syariat, tarekat, hakikat, ma’rifat. Mengidealisasikan manusia Appa’ Sulapa’ menjaga prinsip keseimbangan atas-bawah (keadilan), kiri-kanan (kesetaraan). 

“Jika orang yang memahami adat maka dia akan mengerti akan makna di balik kalimat ini ” Punna ero’ko ampabajiki tallasa’nu ri lino, isseng baji’ laloi nikanaya appaka sulapa” (jika engkau ingin kebaikan di hidupmu kenalilah dengan baik appaka sulapa’). Falsafah ini juga membawa empat unsur kehidupan yaitu Api, Angin, Air, dan Udara. Keempat unsur ini membawa sifat-sifat serta kebutuhan dalam diri manusia. (Sayyid zulfadli)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved