Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Makassar Siaga Banjir

BREAKING NEWS: Pemkot Makassar Keluarkan Peringatan Siaga Banjir

Hal itu sekaitann dengan adanya peringatan dini yang juga dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar. 

|
Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
Instagram @makassar_iinfo
Suasana banjir di kawasan Jl Paccerakang yang viral di media sosial 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Kota Makassar mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem, Jumat (12/1/2024). 

Hal itu sekaitann dengan adanya peringatan dini yang juga dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar

Cuaca ekstrem untuk Wilayah Sulawesi Selatan termasuk Makassar diprediksi terjadi hingga Sabtu (13/1/2024) besok. 

Potensi curah hujan yang lebat akan menyebabkan terjadinya bencana hidrometeorologi. 

Seperti banjir rob (pasang air laut) dan genangan pada dataran rendah di kawasan perumahan. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Pemkot Makassar Keluarkan Peringatan Siaga Banjir

Kemudian angin kencang yang berpotensi menimbulkan pohon tumbang, alat reklame dan tiang tinggi. 

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPND) Kota Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin mengatakan, Pemkot Makassar menetapkan status siaga bencana. 

"Informasi BMKG sudah ada per hari ini, selain besok kita diminta siaga, arahan pak wali tingkatkan kesiagaan, jadi 
BPBD siapkan SK darurat banjir," ungkapnya. 

Dengan status tersebut, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Pekerjaan Umum dan lainnya diminta untuk bersiap. 

Termasuk empat kecamatan yang wilayah masuk rawan banjir, yakni Kecamatan Tamalanrea, Biringkanaya, Manggala dan Panakkukang. 

"Tapi berdasarkan pengalaman tahun lalu, banjir terjadi hampir di seluruh kecamatan jadi kita tidak bisa berpatokan dengan empat kecamatan itu," tutupnya. 

Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengatakan, ada sejumlah titik langganan banjir di Makassar.

Wilayah itu kata Danny masuk dalam klasifikasi persoalan tata ruang berat. 

Wilayah-wilayah itu memang tempatnya air yang dijadikan pemukiman 

Sehingga penanganannya harus penanganan teknis, misalnya dengan pompa. 

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved