Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Indeks Kerawanan Pemilu di Sulsel: Parepare, Bulukumba Tertinggi, Pinrang dan Soppeng Terendah

Berdasarkan data bawaslu, ada tiga kabupaten/kota dengan kategori rawan tinggi, 19 rawan sedang, dan dua rawan rendah.

TRIBUN TIMUR
Headline Tribun Timur edisi, Sabtu 6 Desember 2024. 

MAKASSAR, TRIBUN - Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian Ryacudu Djajadi (55), memastikan proses Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 kondusif.

Mantan Kapolda Kalimantan Selatan tersebut menegaskan tidak ada kabupaten/kota masuk kategori rawan sangat tinggi pada pelaksanaan pileg dan pilpres di Sulsel.

Demikian ditegaskan Andi Rian seusai Jumat Curhat bersama warga Jl WR Supratman, Makassar, Jumat (5/1/2024).

Pendapat berbeda disampaikan Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sulsel Mardiana Rusli.

Mantan Komisioner KPU Sulsel itu memaparkan tingkat kerawanan pada pelaksanaan Pemilu 2024 di Sulsel.

Berdasarkan data bawaslu, ada tiga kabupaten/kota dengan kategori rawan tinggi, 19 rawan sedang, dan dua rawan rendah.

Meski demikian, Sulsel dalam kategori rawan rendah level provinsi dengan nilai Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) sebesar 10,20 persen.

Pernyataan Andi Rian juga berbeda dengan pernyataan Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso, Kapolda Sulsel sebelumnya.

Setyo Boedi menilai semua daerah di Sulsel rawan.

Meski demikian, masih terkendali karena bukan rawan sangat tinggi.

Tingkat Kerawanan Pemilu 2024 di Sulsel

kerawanan rendah

1. Pinrang (13,22 persen)

2. Soppeng (13,24 % )

kerawanan sedang

1. Kota Palopo (13,80 % )

2. Luwu (15,34 % )

3. Wajo (20,42 % )

4. Bantaeng (20,60 % )

5. Sidrap (24,80 % )

6. Sinjai (27,92 % )

7. Tana Toraja (28,27 % )

8. Barru (29,84 % )

9. Selayar (30,25 % )

10. Enrekang (30,48 % )

11. Toraja Utara (32,33 % )

12. Pangkep (34,99 % )

13. Bone (36,51 % )

14. Takalar (36,85 % )

15. Luwu Timur (38,47 % )

16. Luwu Utara (39,55 % )

17. Maros (40,42 % )

18. Gowa (41,45 % )

19. Makassar (42,70 % )

kerawanan tinggi

1. Jeneponto (49,37 % )

2. Parepare (54,69 % )

3. Bulukumba (63,19 % )

Adapun definisi kerawanan pemilu adalah segala hal yang berpotensi mengganggu atau menghambat proses pemilu demokratis.

Oleh Bawaslu, ada dua analisis IKP digunakan.

Pertama, berdasarkan hasil input data dari bawaslu provinsi dan berdasarkan hasil agregat penghitungan kabupaten/kota.

Penyelenggaraan Pemilu 2024 penyumbang paling tinggi dalam mempengaruhi kerawanan pemilu dengan skor 54,27 persen.

Kemudian diikuti konteks sosial politik dengan skor 46,55 persen, lalu kontestasi dengan skor 40,75 persen, dan partisipasi politik dengan skor 17,23 persen.

Demikian juga pengaruh kerawanan di kabupaten/kota, penyelenggaraan Pemilu 2024 juga menjadi dimensi paling tinggi dalam mempengaruhi kerawanan pemilu dengan skor 42,22 persen.

Selanjutnya, diikuti konteks sosial politik dengan skor 31,13 persen, kemudian kontestasi dengan skor 26,22 persen, dan partisipasi politik dengan skor 3,83 persen.

Menurut Andi Rian, seluruh wilayah Sulsel kondusif menjelang pilpres dan pileg. Ia mengaku sudah mempersiapkan diri mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang ada.

“Untuk titik rawan tidak ada semuanya aman, tapi kita tidak boleh underestimate, tetap persiapkan semuanya,” ujar Andi Rian.

Jebolan Akpol 1991 ini juga mengaku sudah melakukan antisipasi dini dengan melakukan mapping atau pemetaan terhadap pola pengamanan yang akan diterapkan.

Pernyataan Andi Rian berbeda dengan pernyataan Setyo Boedi.

“Semua dianggap rawan, tidak ada tidak rawan sehingga kita tidak boleh underestimate. Kita tetap antisipasi semua untuk kesiapsiagaan kita,” tegas Setyo Boedi beberapa waktu lalu.

Indeks kerawanan pemilu berdasarkan provinsi

8 provinsi rawan sedang

1. Kalimantan Utara (20,36 % )

2. Kalimantan Tengah (18,77 % )

3. Jawa Timur (14,74 % )

4. Kalimantan Barat (12,69 % )

5. Jambi (12,03 % )

6. Nusa Tenggara Barat (11,09 % )

7. Sulawesi Selatan (10,20 % )

8. Bengkulu (3,79 % )

21 provinsi rawan sedang pemilu

1. Banten (66,53 % )

2. Lampung (64,61 % )

3. Riau (62,59 % )

4. Papua (57,27 % )

5. Nusa Tenggara Timur (56,75 % )

6. Sumatera Utara (55,43 % )

7. Maluku (53,69 % )

8. Papua Barat (53,48 % )

9. Kalimantan Selatan (53,35 % )

10. Sulawesi Tengah (52,90 % )

11. Bali (52,75 % )

12. Gorontalo (45,44 % )

13. Sulawesi Barat (43,44 % )

14. Daerah Istimewa Yogyakarta (43,02 % )

15. Kepulauan Riau (40,33 % )

16. Sumatera Barat (39,68 % )

17. Sulawesi Tenggara (38,32 % )

18. Aceh (38,06 % )

19. Sumatera Selatan (35,07 % )

20. Jawa Tengah (34,83 % )

21. Kepulauan Bangka Belitung (29,89 % )

5 provinsi rawan tinggi

1. DKI Jakarta (88,95 % )

2. Sulawesi Utara (87,48 % )

3. Maluku Utara (84,86 % )

4. Jawa Barat (77,04 % )

5. Kalimantan Timur (77,04 % )

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved