Pemilu 2024
Beda dari Irjen Pol Setyo Boedi, Irjen Pol Andi Rian Sebut Tak Ada Titik Rawan Pemilu di Sulsel
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Selatan (Sulsel) Irjen Pol Andi Rian R Djajadi mengatakan, tidak ada titik rawan Pemilu.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Selatan (Sulsel) Irjen Pol Andi Rian R Djajadi mengatakan, tidak ada titik rawan Pemilu.
Hal itu ditegaskan Andi Rian seusai melakukan Jumat Curhat bersama puluhan warga di Jl WR Supratman, Ujung Pandang, Makassar, Jumat (5/1/2024) siang.
Menurutnya, seluruh wilayah provinsi berpenduduk 9,3 juta ini, masih kondusif.
Meski demikian, pihaknya mengaku tetap mempersiapkan diri untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang ada.
"Untuk titik rawan tidak ada semuanya aman tetapi kita juga tidak boleh underestimate, tetap kita persiapkan semuanya," ujar Andi Rian saat ditemui wartawan.
Pihaknya mengaku sudah melakukan mapping terhadap pola pengamanan yang akan diterapkan.
"Makanya saya jelaskan tadi kepada masyarakat bahwa semuanya kita mapping kita petakan kemudian kita atur pengamanannya," ujarnya.
Beda Pendapat dengan Kapolda Sulsel Sebelumnya
Pernyataan Irjen Pol Andi Rian berbeda dengan pernyataan Kapolda Sulsel sebelumnya, Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso.
Mantan Wadankor Brimob Polri Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso menganggap semua wilayah di Sulsel rawan.
"Semuanya dianggap rawan, tidak ada yang tidak rawan sehingga kita tidak boleh underestimate. Kita tetap antisipasi semuanya untuk kesiapan siagaan kita," kata Irjen Setyo seusai memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Mantap Brata di Lapangan Karebosi, Jl Jenderal Sudirman, Makassar, Selasa (17/10/2023) siang.
Untuk jumlah TPS di Sulsel mencapai 26.357 yang tersebar di 24 kabupaten kota.
"Kemudian yang sangat rawan, nihil. Yang rawan 3.201 TPS. Yang kurang rawan 3.146 TPS," bebernya.
Meski menganggap semua rawan, Irjen Setyo mengatakan tidak ada daerah di Sulsel masuk kategori sangat rawan.
"Untuk yang sangat rawan tidak ada. Tadi melihat dinamika di lapangan, karena belum diputuskan capres cawapres siapa, ini juga berpengaruh tingkat kerawanan daerah," jelasnya
Dijelaskan Irjen Setyo saat itu, ada sebanyak 12.867 personel gabungan TNI-Polri dan instansi pemerintahan dilibatkan dalam mengawal jalannya Pemilu 2024 di Sulawesi Selatan.
"Operasi dari TNI, ada berapa satgas terlibat kurang lebih 1.700an yang ikut di sini. Namun, secara serentak untuk Polda Sulsel, ini kurang lebih ada 7000 terlibat, di Polresta (polres jajaran) ada 5000," kata Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso.
"Jadi terlibat operasi untuk seluruh Sulawesi Selatan kurang lebih sekitar 12.867," sambungnya.
Belasan ribu personel itu lanjut Setyo telah bagi dalam beberapa satuan gugus tugas.
Tujuannya, para personel yang terlibat sudah mengetahui tugas dan tanggungjawabnya saat pelaksanaan operasi.
"Ini terbagi dalam satgas, ada satgas ban, satgas preventif, satgas represif, bimas, humas, ini semua sudah tergelar tadi," jelas Setyo.
Pihaknya mengaku telah beberapa kali melakukan latihan atau gladi dalam menghadapi potensi ancaman gangguan pemilu.
Diantaranya, menggelar latihan pra operasi, hingga simulasi Pengamanan kota (Sispamkota).
"Sehingga diharapkan pelaksanaan nantinya, apabila ada gangguan terkait dengan pengamanan pemilu, mereka sudah mengantisipasi dengan kemampuan yang sudah dilatihkan," imbuhnya.(*)
Ingat Yusran Tajuddin Ketua KPU Bone Terseret Kasus Markup Suara Caleg Sulsel? Segera Disidang DKPP |
![]() |
---|
Daftar 9 Caleg Terpilih Mundur Jadi Anggota DPRD Sulsel Demi Maju Pilkada, Siapa Calon Penggantinya? |
![]() |
---|
Ketua Bawaslu Mardiana Rusli: Tidak Ada Larangan Penyelenggara Pemilu Bicara ke Media |
![]() |
---|
Sosok Legislator PKS Nur Huda Waskitha Naik Motor Butut saat Pelantikan tapi Ternyata Jutawan |
![]() |
---|
8 Caleg Terpilih DPRD Sinjai Terancam Tak Dilantik, Dominasi Jagoan Nasdem-Golkar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.